Bagaimana Cara Mencukur Kumis dan Jenggot dengan Baik dan Benar?

[ilustrasi mencukur kumis | freepik.com/wayhomestudio]

Anda pasti pernah melakukan aktivitas mencukur kumis dan jenggot agar wajah terlihat lebih rapi. Namun, mengapa setelah proses mencukur masih ada sisa sisa rambut dan muncul luka di sekitarnya?

 

Boleh jadi, karena Anda mencukur tidak rapi dan bersih. Lalu bagaimana cara mencukur dengan baik dan benar? Simak cara-cara berikut ini:

 

1. Mencuci wajah sebelum mencukur

Langkah pertama untuk melakukan cukur kumis dan jenggot adalah dengan mencuci wajah terlebih dahulu. Anda tak ingin mendapat luka dan iritasi karena cukuran, kan?

 

Untuk temperatur air yang akan dipakai harus menggunakan air dingin, karena air panas atau air hangat dapat melembutkan kulit dan menjadikannya lebih mudah terluka karena cukuran. Jika Anda baru saja mandi air panas atau air hangat dan setelah itu hendak bercukur, sebaiknya Anda membuat wajah Anda lebih dingin, agar terhindar dari luka.

 

2. Gunakan krim pencukur

Gunakan krim pencukur untuk melembutkan rambut di kumis dan jenggot agar lebih mudah dicukur. Beberapa orang percaya bahwa campuran sabun dan air dapat memberikan hasil yang sama seperti krim pencukur, tetapi itu salah. Menggunakan campuran sabun dan air memiliki efek samping yaitu memberi kulit yang kering dan terlupas setelah mencukur. Jika kulit Anda termasuk kulit sensitif, cobalah cari krim pencukur yang khusus untuk kulit sensitif agar lebih aman. Jika Anda memiliki jerawat di area yang ingin dicukur, sebaiknya carilah krim pencukur yang memilki anti-acne agar menghindari iritasi yang lebih parah.

 

Oleskan krim pencukur di area yang ingin dicukur, dan tunggu beberapa saat, agar krimnya bisa berkontak dengan semua areanya. Jika Anda memilki kumis atau jenggot yang tebal, diamkanlah krim cukur selama 2-3 menit karena krimnya memerlukan waktu agak lama untuk mencapai semua area yang ingin dicukur.

 

3. Cukur sesuai arah pertumbuhan rambut

Cobalah Anda perhatikan arah pertumbuhan rambut di kumis dan jenggot Anda. Kalau sudah ketemu, cukurlah sesuai arah pertumbuhan rambut, agar menghindari luka. Lakukan langkah ini dengan perlahan dan teliti agar tidak menyisakan rambut yang tidak tercukur dan membuat luka serta iritasi dari mencukur. Jangan lupa untuk selalu membilas wajah dengan air dingin jika merasa sudah selesai. Namun, jika masih ada sisa, ulangi saja mulai dari langkah kedua karena wajah sudah basah dari bilasan air dingin.

 

Baca Juga: Merawat Janggut Agar Tetap Rapi dan Sehat

 

4. Cucilah pencukur dan simpan di area kering

Setelah melakukan cukur kumis dan jenggot, cucilah alat cukur Anda agar tidak ada sisa rambut yang masih menempel. Simpanlah di area yang kering agar tidak ada pertumbuhan bakteri di dalamnya.

 

5. Ganti alat cukur Anda setelah lima sampai tujuh kali pakai

Jika alat cukur Anda sudah dipakai sekitar lima sampai tujuh kali, sebaiknya ganti alat cukur itu dengan yang baru untuk meminimalisasi pertumbuhan bakteri. Walaupun sudah dicuci atau disimpan di area kering, tetap saja masih terdapat kemungkinan bakteri sudah bertumbuh di serpihan kecil yang tidak terkena pencucian.

 

Cara lain untuk melihat cukuran sudah harus diganti adalah siram dengan air keran. Lihatlah apakah sisa cukuran dengan mudah terbawa air. Jika sulit terbawa air, maka itu adalah tanda untuk segera mengganti alat cukur dengan yang baru.

 

Jadi begitulah caranya Anda bisa mencukur kumis dan jenggot dengan benar. Semoga tips ini bisa digunakan untuk mendapatkan wajah yang bersih dan mulus tanpa luka. Wajah jadi bersih, rapi, dan ganteng kembali. [][Haykal Denyut Pertama/TBV]

 

Sumber:

1. AAD.org [2018]: “Tips for Men: How to Shave”

2. Clevelandclinic.org [2020]: “Want a Smooth, Safe Shave Every Time? Try These Tips”

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !