MITOS: Sering mencuci wajah meningkatkan kualitas kulit?
FAKTA: Sehabis bepergian, atau beraktivitas di luar rumah, sudah semestinya wajah perlu dibersihkan menggunakan air. Kadang malas juga ya. Namun, agar minyak, debu dan kotoran tidak menempel di wajah, ya harus segera dibasuh pakai air. Bahkan tak hanya cukup dengan air, perlu sabun pembersih muka agar kotoran dan polusi terangkat secara maksimal. Tapi tunggu dulu, seberapa sering wajah perlu dicuci? Apakah dengan rutin mencuci wajah dengan sabun pembersih muka akan meningkatkan kualitas kulit kita?
Mencuci wajah dengan air merupakan aktivitas yang perlu dilakukan untuk membersihkan kotoran ataupun makeup yang menempel di wajah. Jangan tunda untuk membersihkan wajah dari minyak berlebih, dari debu dan kotoran, serta makeup yang menempel seharian di wajah. Minyak yang menumpuk plus debu dan kotoran dapat menyumbat pori-pori apabila tidak rutin dibersihkan. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai masalah kulit seperti timbulnya jerawat bahkan wajah terlihat kusam.
Untuk membersihkan minyak yang sudah bercampur debu dan kotoran tidak cukup dengan air saja. Diperlukan sabun pembersih muka. Mencuci wajah dengan air saja, hanya menghilangkan kotoran sekitar 65%. Karena itu perlu sabun pembersih muka untuk mengangkat dan membersihkan semua kotoran yang menempel di kulit muka. Gunakan sabun pembersih muka yang disesuaikan dengan kondisi kulit kita.
Beragam jenis sabun cuci muka yang ada saat ini dapat digunakan sesuai dengan jenis kulit penggunanya. Gunakan sabun cuci muka yang free oil untuk pemilik kulit berminyak, atau gunakan yang mengandung gliserin dan hyaluronic acid untuk pemilik kulit kering. Serta ketahui cara tepat menggunakan sabun cuci muka agar lebih efektif mengangkat kotoran yang menempel di kulit wajah.
Perlu diketahui, terlalu sering mencuci dengan sabun pembersih muka justru dapat mengganggu kadar pH kulit muka. Kadar potential Hydrogen atau pH yang sehat untuk kulit wajah antara 4,2 hingga 5,5, artinya cukup asam.
Secara alami, kadar pH kulit yang sehat akan membantu wajah terhindar dari polutan seperti bakteri atau virus, serta mampu menjaga kelembaban kulit. Sabun muka rata-rata memiliki ph 5,5 – 7, dan air memiliki kadar pH rata-rata 7. Sehingga apabila sabun cuci muka bercampur dengan air, maka tingkat pH akan menjadi sangat basa. Apabila terlalu sering digunakan dapat menyebabkan pH kulit menjadi lebih basa, dan itu artinya kemampuan kulit membunuh kuman dan polutan dari luar menjadi tidak maksimal.
Tak hanya itu, keseringan mencuci wajah dengan sabun muka akan menyebabkan kulit lebih kering, wajah terasa ditarik-tarik, dan pada beberapa orang dapat menyebabkan iritasi kulit.
American Academy of Dermatology sebuah organisasi non profit para dokter kulit di Amerika menyebutkan bahwa cuci muka dengan sabun muka maksimal dilakukan dua kali sehari, yakni bangun tidur dan sebelum tidur malam hari artinya setelah pulang beraktivitas dari luar untuk istirahat.
Jadi, tidak berarti sering mencuci muka dapat meningkatkan kualitas kulit. Kadar pH air serta rutinitas penggunaan sabun cuci yang tepat frekuensinya dan tepat produk merupakan indikator yang perlu diperhatikan untuk menjaga kulit muka yang sehat. Gunakan sabun cuci muka cukup 2 kali sehari sebelum beraktivas dan sesudah beraktivitas di malam hari sebelum berlanjut tidur. Sisanya cukup bersihkan wajah dengan air biasa tanpa sabun pembersih muka.
Demikian mitos yang selama ini tentang meningkatkan kualitas kulit dengan rutin cuci muka, semoga cukup menjawab penasaran kita dengan mitos yang beredar ini. [][TBV | foto: xframe.io]
Komentar
Belum ada komentar !