Masa kini, masyarakat semakin peduli dan menyadari penggunaan skincare dan makeup berbahan ramah lingkungan atau green cosmetics. Beautyversity People, juga, kan ya?
Kepedulian orang dalam melakukan perawatan tubuh semakin meningkat. Setidaknya, banyak yang telah rutin menggunakan produk mencuci muka, pelembap, berbagai serum, dan yang paling penting sunscreen setiap hari. Masalahnya, berbagai produk tersebut meninggalkan sampah. Dan kabar buruknya, tidak semua sampah ini bisa didaur ulang.
Berdasarkan data dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indonesia menghasilkan sampah plastik 24,6 juta ton, dan sampah kaca 9.6 juta ton. Meskipun bukan hanya dari penggunaan skincare dan makeup, industri kosmetik ini tetap menyumbang kontribusi terhadap banyaknya sampah.
Green Cosmetics, Kosmetik Ramah Lingkungan
Mengingat urgensi kerusakan lingkungan ini, timbullah wacana Green Cosmetics. Kosmetik yang ramah lingkungan ini didefinisikan sebagai produk yang tidak berbahaya, baik ke lingkungan ataupun ke manusia yang menggunakannya.
Dilansir dari jurnal yang berjudul “Pengaruh Green Awareness Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Ramah Lingkungan Konsumen Generasi Y“, produk-produk green cosmetics ini dibuat dari bahan alami dan pembuatannya tidak boleh membahayakan lingkungan.
Selain itu, bahan baku produknya tumbuh dengan cara organik, bisa didaur ulang, tidak diuji coba kepada hewan, hanya menggunakan bahan kimia yang diperbolehkan, serta penjualan, penggunaan, dan pengolahan limbahnya harus mengurangi polusi, hemat energi, dan dapat didaur ulang.
Terkadang, penggunaan green cosmetics ini terkendala harga. Produk yang menerapkan konsep ini cenderung memerlukan biaya lebih sehingga harga jualnya pun mahal. Nah, agar masih bisa terlibat dalam upaya pengurangan sampah, kita bisa memilah dan mengolah sampah kecantikan, agar bisa didaur ulang.
Memilih dan Memilah Sampah Kecantikan
Memisahkan dan mengatur sampah kecantikan itu sangat bermanfaat, lho! Dengan mengatur sampah kecantikan, kita akan sadar keperluan dan kebutuhan produk perawatan wajahmu yang sesungguhnya. Dengan demikian, kita bisa mengurangi gaya hidup yang konsumtif, dan mengurangi beban lingkungan.
Anda bisa mulai mengatur sampah kecantikan dengan mengumpulkan semua makeup lalu pisahkan per kategori [makeup bibir, mata, wajah]. Pilah juga sesuai dengan kategori makeup atau skincare, yang digunakan sehari-hari, beberapa minggu sekali, atau hanya pada hari spesial saja.
Setelah itu, akan ketahuan mana produk kecantikan yang masih dipakai dan tidak. Jika sampah-sampah tersebut sudah terkumpul, lakukan beberapa langkah ini:
- Jual produk yang tidak digunakan
Di antara produk kecantikan Anda, mungkin ada beberapa yang membuat kulit wajah mengalami iritasi, berjerawat, atau alergi. Anda bisa menjual kembali produk tersebut kepada orang yang cocok dengan produk tersebut.
- Jadikan kemasan sebagai media kreatif
Untuk kemasan produk kecantikan yang sudah kadaluarsa atau habis, Anda dapat menjadikannya sebagai produk kreatif. Bisa sebagai media lukis, pot bunga, tempat penyimpanan, dan lain-lain.
- Kembalikan ke brand
Beberapa brand kosmetik menyediakan program daur ulang. Anda bisa mengembalikan sampah produk yang sudah kosong ke store brand tersebut.
- Buang ke tempat sampah yang tepat
Jika limbah kosmetik Anda sudah benar-benar tidak bisa digunakan kembali, Anda dapat buang limbah tersebut ke tempat sampah yang tepat. Contohnya, jika sampah berbahan dasar plastik, buang ke tempat sampah plastik, begitu juga dengan kaca, kertas, dan lain-lain.
Jika Anda belum bisa menggunakan produk green cosmetics, pastikan untuk buang limbah ke tempat yang tepat, ya. [][teks: Raisa Adzraa/TBV | foto: freepik.com/freepik]
Komentar
Belum ada komentar !