Membersihkan wajah sering dianggap rutinitas sederhana, sekadar menghapus debu, minyak, dan sisa makeup. Namun, di dunia kecantikan yang terus berkembang, langkah ini berubah jadi ritual penting yang tak kalah bergengsi dari serum atau krim anti-aging.
Kini, tren pembersihan wajah tidak lagi soal busa melimpah atau wangi menyengat. Dunia skincare bergerak ke arah yang lebih cerdas, lembut, dan menyenangkan. Dari teknik double cleansing yang masih populer, hingga kemunculan cleanser multifungsi yang bisa sekaligus melembapkan, semuanya menunjukkan satu hal: membersihkan wajah bukan sekadar kewajiban, melainkan momen kecil untuk merawat diri.
Berikut ini adalah tren terkini membersihkan wajah:
1. Double Cleansing Masih Mendominasi
Dilansir dari Who What Wear, metode double cleansing yakni membersihkan wajah 2 langkah [pertama dengan oil-based cleanser, baru kemudian water-based cleanser] masih jadi andalan. Teknik ini efektif mengangkat makeup dan sunscreen, serta menunjang penyerapan produk skincare selanjutnya, terutama untuk kulit berminyak atau berjerawat.
Baca Juga: Cara Instan untuk Memutihkan Kulit: Risiko dan Solusi
2. Face Wash Kini Jadi Fokus Utama
Cetek di mata sebagian orang, face wash kini jadi sorotan utama dalam skincare. Masih dari Who What Wear, produk dengan formula lembut namun kaya seperti pH seimbang, peptide, niacinamide, ceramide, atau hyaluronic acid kini banyak dicari karena tidak hanya membersihkan, tapi juga mendukung kesehatan skin barrier.
3. Hybrid & SPF-Specific Cleanser untuk Praktis
Menurut Sensient Beauty, era skinimalism bikin orang cari produk multifungsi. Tren hybrid cleansers muncul sebagai solusi: pembersih sekaligus makeup remover, kadang juga bersifat hidrasi atau masker. Ada pula SPF-specific cleansers yang dirancang khusus menghapus sunscreen dengan lembut tanpa merusak kulit.
4. Sensorial & “Dopamine Cleansing”
Juga dari Sensient Beauty, cleansing bukan sekadar rutinitas, tapi juga pengalaman emosional. Tekstur unik dan menyenangkan, seperti mochi mousse, balm-to-milk, atau formulasi yang memberikan sensasi lembut, kini jadi incaran. Ini dikenal sebagai dopamine cleansing — skincare yang bikin hati senang.
Baca Juga: Anti-Pollution Skincare? Apa Itu?
5. Fokus kepada Kulit Sensitif dan Barrier-Supportive
Semakin banyak orang sadar soal pentingnya fungsi skin barrier. Cleanser kini banyak yang diformulasikan lembut, mengandung humektan, dan mendukung mikrobioma kulit. Sensient Beauty bilang, tujuannya untuk membersihkan tanpa membuat kulit jadi sensitif atau iritasi.
6. Natural Ingredients & Clean Beauty
Dari cardinalcourieronline.com disebutkan bahwa pendekatan skincare yang ramah lingkungan makin diminati. Cleanser dengan bahan alami seperti aloe vera, tea tree, witch hazel, atau chamomile menjadi favorit, karena dianggap lebih lembut dan ramah bumi daripada formula keras dengan sulfat atau pewangi berlebihan.
7. Tekstur Unik untuk Konsistensi Rutin
Tren sensory-forward textures juga berkembang — kata Sensient Beauty, mulai dari cleansing balms yang berubah jadi oil, hingga foam dan gels yang punya sensasi mewah di kulit. Mereka membantu membuat langkah membersihkan wajah jadi lebih enak dilakukan.
8. Cleansing dengan Prinsip Skinimalism
Sejalan skinimalism, SkinLab Med Spa menyebutkan pembersihan wajah jadi dirancang praktis tanpa banyak langkah. Produk 2-in-1 atau 3-in-1 yang membersihkan, menenangkan, dan melembapkan sekaligus jadi tren utama di 2025.
Pada akhirnya, memilih cara membersihkan wajah bukan soal ikut-ikutan tren, melainkan menemukan apa yang paling cocok untuk kulit kita. Entah itu dengan langkah ganda, pembersih hibrida, atau formula lembut untuk kulit sensitif, yang terpenting adalah konsistensi. Karena wajah kita hanya punya satu, dan membersihkannya dengan benar adalah bentuk sederhana dari rasa sayang pada diri sendiri. [][Eva Evilia/TBV]