Kulit membutuhkan struktur yang kuat. Kolagen berperan besar menjaga fungsinya. Apa dan bagaimana cara kerjanya?
Kolagen adalah salah satu protein terpenting yang membentuk dasar struktur kulit. Tanpa kolagen dalam jumlah yang memadai, kulit akan kehilangan kekencangan dan elastisitasnya secara bertahap. Kondisi ini merupakan proses alami, namun dapat dipercepat oleh stres oksidatif, paparan sinar UV, dan gaya hidup yang tidak seimbang.
Dalam konteks perawatan kulit, kolagen sering dibicarakan sebagai ‘penopang utama’ yang menentukan tampilan kulit. Keberadaannya tidak hanya memengaruhi tekstur, tetapi juga ketebalan dan kekuatan lapisan kulit. Itulah sebabnya banyak produk skincare menyoroti kolagen sebagai bahan yang wajib diperhatikan.
Meskipun tubuh secara alami memproduksi kolagen, kemampuan pembentukannya menurun seiring bertambahnya usia. Di sinilah peran perawatan kulit modern diperlukan—bukan untuk menggantikan sepenuhnya, tetapi untuk membantu menjaga kualitas kulit agar tetap optimal.
Apa Itu Kolagen dan Mengapa Penting?
Kolagen merupakan protein struktural yang menyusun sekitar 70–80% dari lapisan dermis. Fungsi utamanya adalah menjaga kulit tetap kuat dan elastis, sehingga mampu menahan tekanan dan mempertahankan bentuknya. Kekurangan kolagen akan terlihat pada munculnya garis halus, kulit kendur, dan tekstur yang tidak merata.
Tubuh sebenarnya memproduksi kolagen melalui serangkaian proses biologis yang dipengaruhi nutrisi, hormon, dan kondisi kesehatan. Namun kolagen dapat rusak lebih cepat jika kulit terpapar radikal bebas, sinar ultraviolet, dan polusi. Faktor eksternal ini menyebabkan serat kolagen melemah sehingga kulit kehilangan vitalitasnya.
Dalam dunia skincare, kolagen tidak hanya hadir sebagai bahan aktif dalam produk, tetapi juga sebagai inspirasi pengembangan teknologi yang mendukung regenerasi kulit. Banyak produk menggunakan peptida, retinoid, dan vitamin C yang terbukti mendukung proses pembentukan kolagen alami.
Cara Memaksimalkan Kolagen Melalui Perawatan Kulit
Meskipun kolagen topikal memiliki manfaat sebagai pelembap, molekulnya terlalu besar untuk benar-benar masuk ke dalam lapisan dermis. Oleh karena itu, produk skincare yang mendorong produksi kolagen alami lebih banyak digunakan. Vitamin C, misalnya, berperan sebagai kofaktor penting dalam proses sintesis kolagen dan mampu membantu menjaga struktur kulit.
Retinoid juga merupakan komponen penting dalam perawatan kulit yang berfokus kepada kolagen. Bahan ini bekerja mempercepat regenerasi sel dan merangsang produksi kolagen baru. Jika digunakan dengan konsisten, tekstur kulit dapat tampak lebih halus dan garis halus berkurang secara signifikan.
Selain itu, peptida menjadi pilihan menarik karena dirancang menyerupai fragmen kecil kolagen. Ketika diaplikasikan pada kulit, peptida memberikan sinyal biologis untuk meningkatkan produksi kolagen. Pendekatan ini dianggap lebih efektif dalam membantu memperkuat struktur kulit daripada hanya mengandalkan kolagen tabung. [][Rudi Tenggarawan/TBV]
penulisan artikel ini dibantu AI dan telah melewati proses kurasi Redaksi