Produk dengan keterangan oil free biasanya menjadi pilihan kita yang merasa memiliki kulit berminyak. Tapi apakah memang demikian? 

“Semua jenis kulit dapat memperoleh manfaat dari penggunaan produk bebas minyak meskipun saya biasanya merekomendasikannya untuk jenis kulit yang rawan jerawat,” ungkap dokter kulit Dr. Diane Madfes seperti dikutip situs garnierusa. Dr. Madfest menyarankan penggunaan formula dengan bahan-bahan seperti asam hialuronat dan urea untuk hidrasi kulit jika kulit kita kering dan tidak ingin menggunakan produk yang mengandung minyak. Kedua bahan tersebut mengikat air.

Mengenal Istilah Oil Free

Produk oil free dibagi menjadi dua kelompok. Pertama, produk yang benar-benar bebas minyak, yang biasanya membuat kering. Namun, ada beberapa pengecualian. Bahan-bahan seperti propilen glikol, gliserin, dan basis silikon bukanlah minyak tetapi dapat menghidrasi dan tidak membuat kering.

Kelompok kedua terdiri dari produk bebas minyak yang mengandung emolien mirip minyak yang disebutester. Emulsi oil free dari ester emolien dan air bersifat sedikit melembapkan dan paling baik digunakan oleh orang dengan kulit sedikit berminyak hingga agak kering yang menginginkan pelembap tambahan.

Produk Oil Free Hanya untuk Kulit Berminyak?

Produk oil free biasanya tidak akan menambah kilau ekstra di kulit, cenderung tidak menyumbat pori-pori, dan konsistensinya ringan. Hal terpenting dari penggunaan produk oil free adalah menghindari kulit dari minyak berlebih yang dapat menyebabkan permasalahan kulit, seperti jerawat, kulit kusam, dsb.

Dari beberapa produk berbasis minyak, kurang optimal menyerap ke dalam kulit, biasanya melapisi kulit atauhanya membuat terlihat berminyak, dan dapat memicu bakteri. Produk oil free, biasanya menyerap dengan cepat dan menghidrasi kulit.

Produk oil free cocok digunakan untuk sebagian besar jenis kulit, termasuk kulit sensitif, normal, berminyak, dan kombinasi. Tetapi, kulit yang sangat kering mungkin memerlukan produk berbasis minyak untuk pelembap. Sementara kulit berminyak, membutuhkan produk berbahan dasar air yang ringan untuk mencegah jerawat dan masalah kulit lainnya.

Semua produk perawatan oil free tetap harus memiliki kandungan yang dapat melembapkan dan menghidrasi kulit agar tidak kering. Karena, kulit yang sehat adalah yang terjaga kelembapannya namun tidak berlebih minyak. Zat yang paling umum digunakan dalam formulasi oil free adalah kandungan silikon.

Silikon untuk Kosmetik dan Obat-obatan

Silikon dikembangkan pada tahun 1930-an ketika J. Franklin Hyde, dan R.R. McGregor menemukan metode mengekstraksi silika murni dari kuarsit mentah dan mengubahnya menjadi dimetil silikon. Saat ini ada lebih dari 4.200 produk berbasis silikon yang digunakan dalam industri mulai dari obat-obatan hingga produk perawatan kulit.

Silikon berasal dari silika, yang ditemukan di pasir kuarsa dan granit. Ia memperoleh sifat- sifatnya dari ikatansilika dan oksigen bolak-balik yang diketahui sebagai ikatan siloksan yang sangat kuat.

Silikon tahan terhadap dekomposisi yang disebabkan radiasi UV, asam, alkali, ozon, dan muatan listrik. Silikon yang digunakan dalam sediaan topikal adalah tidak berbau, tidak berwarna, tidak beracun, dan mengandung cairan berminyak. Sampai saat ini, tidak ada laporan toksisitas [beracun] dari penggunaan produk berbasis silikon topikal.

Silikon yang paling umum digunakan dalam produk perawatan kulit dan kosmetik adalah dimethicone.Dimethicone merupakan cairan bening yang tidak larut dalam air dan dapat digunakan menggantikan petrolatum dan minyak mineral dalam formulasi. Kandungan ini ditemukan di semua pelembap bebas minyak dan foundation wajah. Selain itu dimethicone sebagai hypoallergenic, noncomedogenic, dan nonacnegenic. Ini adalah alasan mengapa populer di kalangan orang-orang dengan kulit sensitif dan jerawat.Formulasi Oil Free dengan kinerja dimethicone unggul diterapkan ke kulit berminyak. Namun dimethicone juga sangat baik dalam menghaluskan kulit kering yang berjerawat tanpa membuat kulit terasa berminyak. [][Tim Beautyversity]