Mikrodermabrasi adalah prosedur perawatan kulit non-invasif yang bertujuan untuk menghilangkan lapisan atas kulit mati dan merangsang pertumbuhan sel kulit baru, meningkatkan sirkulasi dan memberikan kulit yang lebih segar, lebih muda, dan lebih cerah.
Mikrodermabrasi adalah teknologi perawatan kulit yang relatif baru, yang muncul di dunia kecantikan pada awal tahun 1980-an. Teknologi ini dikembangkan sebagai metode yang lebih lembut dan tidak invasif dibandingkan dengan dermabrasi tradisional, yang menggunakan alat mekanis yang lebih kasar untuk mengelupas kulit, seringkali memerlukan anestesi dan memiliki periode pemulihan yang lebih lama.
Asal Usul Mikrodermabrasi
Prosedur mikrodermabrasi pertama kali dikembangkan di Italia pada tahun 1985 oleh Dr. Mattioli dan Dr. Brutto. Mereka menciptakan teknik yang menggunakan kristal aluminium oksida sebagai media abrasi untuk mengelupas lapisan terluar kulit dengan cara yang lebih terkontrol dan lembut. Teknologi ini segera menyebar ke negara-negara Eropa lainnya dan akhirnya ke Amerika Serikat pada tahun 1990-an.
Alasan Pengembangan Mikrodermabrasi
Mikrodermabrasi hadir sebagai respons terhadap kebutuhan akan perawatan kulit yang tidak melibatkan prosedur yang invasif, menyakitkan, atau memerlukan waktu pemulihan yang lama. Proses ini dirancang untuk menjadi lebih aman dan lebih mudah diakses daripada teknik dermabrasi yang lebih agresif, memungkinkan pasien untuk kembali ke aktivitas sehari-hari mereka hampir segera setelah perawatan.
Kelebihan Mikrodermabrasi
Salah satu alasan utama mikrodermabrasi menjadi sangat populer adalah karena kemampuannya untuk memberikan perbaikan kulit yang signifikan tanpa rasa sakit atau downtime. Prosedur ini efektif untuk mengurangi tampilan garis halus, kerutan, bekas luka, hiperpigmentasi, dan membuka pori-pori, serta meningkatkan tekstur kulit secara keseluruhan. Mikrodermabrasi juga memicu produksi kolagen, yang membantu menjaga elastisitas dan kekenyalan kulit.
Penyebaran dan Penerimaan
Kemudahan penggunaan dan hasil yang efektif dengan risiko yang minimal membuat mikrodermabrasi diterima secara luas oleh para praktisi dermatologi dan estetika. Dengan bertambahnya teknologi, mikrodermabrasi telah berevolusi dari penggunaan kristal ke penggunaan ujung berlian yang dapat melakukan eksfoliasi tanpa bahan yang bersifat abrasi. Inovasi ini memperluas aksesibilitas dan penerimaan mikrodermabrasi di kalangan profesional dan konsumen.
Sejak diperkenalkan, mikrodermabrasi telah menjadi salah satu prosedur perawatan kulit yang paling populer dan banyak diadopsi, yang ditawarkan di banyak spa, salon kecantikan, dan klinik dermatologi di seluruh dunia.
Prosedur ini sering digunakan untuk mengurangi penampilan kerutan halus, garis-garis halus, bekas luka, hiperpigmentasi, dan membantu dalam perbaikan tekstur dan warna kulit.
Bagaimana Prosedurnya?
Prosedur mikrodermabrasi melibatkan penggunaan perangkat mekanis yang dilengkapi dengan aplikator berujung berlian atau kristal yang mengelupas kulit. Ada dua jenis utama mikrodermabrasi:
1. Mikrodermabrasi Kristal: Jenis ini menggunakan aliran mikrokristal halus yang ditiupkan ke kulit untuk menggosok lapisan terluar kulit. Kristal-kristal ini, sering kali terbuat dari aluminium oksida atau garam lain, kemudian segera disedot bersama dengan sel kulit mati.
2. Mikrodermabrasi Berlian: Dalam versi ini, kepala berlian digunakan untuk secara fisik menggosok kulit. Tidak ada partikel yang digunakan atau ditiupkan ke kulit, yang membuat metode ini lebih sedikit menghasilkan residu. Kepala berlian ini secara efektif mengelupas kulit mati sambil menyedotnya kembali ke dalam perangkat.
Baca Juga: 6 Jenis Facial, Mana Saja yang Pernah Anda Lakukan?
Langkah-langkah Prosedur:
1. Pembersihan: Kulit dibersihkan secara menyeluruh untuk menghilangkan makeup dan kotoran.
2. Pengelupasan: Menggunakan alat mikrodermabrasi yang sesuai, spesialis akan perlahan-lahan melewati alat tersebut ke seluruh area yang akan dirawat, yang mengelupas kulit mati dan merangsang regenerasi sel baru.
3. Hidrasi dan Perlindungan: Setelah pengelupasan, produk yang menenangkan dan menghidrasi biasanya diterapkan pada kulit, diikuti dengan sunscreen, karena kulit bisa lebih sensitif terhadap sinar matahari pasca-mikrodermabrasi.
Efek Samping Mikrodermabrasi
Mikrodermabrasi umumnya dianggap sebagai prosedur yang aman, terutama ketika dilakukan seorang profesional terlatih. Namun, seperti semua prosedur kosmetik, mikrodermabrasi juga bisa memiliki beberapa efek samping, meskipun sebagian besar cenderung ringan dan sementara. Berikut adalah efek samping yang mungkin terjadi setelah menjalani mikrodermabrasi:
1. Kemerahan dan Iritasi
Prosedur ini melibatkan pengelupasan mekanis di lapisan atas kulit, yang bisa menyebabkan kemerahan dan sedikit iritasi. Biasanya, kemerahan ini akan mereda dalam beberapa jam setelah prosedur.
2. Kulit Kering dan Mengelupas
Beberapa orang mungkin mengalami kekeringan atau pengelupasan kulit beberapa hari setelah perawatan. Ini adalah respons normal karena kulit sedang memperbaharui dirinya sendiri.
3. Sensitivitas Terhadap Matahari
Setelah mikrodermabrasi, kulit bisa menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari. Oleh karena itu, penting untuk mengaplikasikan tabir surya dengan perlindungan yang tinggi dan membatasi paparan langsung sinar matahari untuk mencegah kerusakan kulit.
4. Memar
Meskipun jarang, ada kemungkinan memar, terutama jika pengisapan selama prosedur terlalu kuat. Ini lebih mungkin terjadi di individu dengan kulit sangat sensitif atau yang mengonsumsi pengencer darah.
5. Reaksi Alergi
Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap kristal atau bahan yang digunakan selama prosedur mikrodermabrasi. Penting untuk memberi tahu ahli kecantikan atau dermatologis tentang riwayat alergi sebelum prosedur.
6. Pecahnya Kapiler
Penggunaan alat mikrodermabrasi yang terlalu keras atau tidak tepat bisa menyebabkan pecahnya kapiler kecil di bawah kulit, menghasilkan garis merah atau bercak yang bisa membutuhkan perawatan lebih lanjut untuk memudarkannya.
7. Infeksi
Meskipun sangat jarang, ada risiko infeksi jika alat yang digunakan tidak steril atau jika perawatan pasca-prosedur tidak memadai.
Untuk meminimalkan risiko efek samping, penting untuk memilih praktisi yang berpengalaman dan terlatih untuk melakukan prosedur ini. Selain itu, mengikuti semua petunjuk perawatan pasca-prosedur yang diberikan ahli kecantikan atau dermatologis juga krusial untuk memastikan proses pemulihan yang aman dan efektif.
Perawatan Pasca-Prosedur
Meskipun mikrodermabrasi biasanya membutuhkan sedikit waktu pemulihan, penting untuk merawat kulit yang dirawat dengan lembut pasca-prosedur. Menggunakan pelembap yang lembut dan sunscreen adalah kunci untuk melindungi kulit yang baru terbuka dan sensitif. Hindari paparan sinar matahari langsung dan produk perawatan kulit keras selama beberapa hari setelah prosedur.
Mikrodermabrasi dapat dilakukan di klinik kecantikan, spa, atau kantor dokter, dan seringkali disarankan untuk menjalani serangkaian perawatan untuk hasil terbaik. Perawatan ini cocok untuk hampir semua jenis kulit dan umur, membuatnya menjadi solusi yang populer bagi banyak orang yang mencari cara untuk memperbaiki kualitas kulit mereka dengan minim risiko dan pemulihan. [][Eva Evilia/TBV]
Inspirasi:
1. DrTheva.com.au: Everything You Need to Know About Microdermabrasion
2. MedicalNewsToday.com [2018]: What to know about microdermabrasion
3. HealthDirect.gov.au [2021]: Microdermabrasion
4. HealthLine.com [2023]: What Is Microdermabrasion?
5. ClevelandClinic.org [2023]: Microdermabrasion
*penulisan artikel ini dibantu ChatGPT 4
Komentar
Belum ada komentar !