Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Blog HairCare

Atasi Rambut Rontok di Musim Hujan

Ditulis oleh Hagi Hagoromo Dipublikasikan pada 14 October 2025

Atasi Rambut Rontok di Musim Hujan

Pernahkah Anda menemukan helai rambut bertebaran di lantai kamar mandi setelah keramas di musim hujan? 

Cuaca lembap di September, dengan hujan yang datang dan pergi, sering membuat rambut rontok lebih banyak dari biasanya. Kelembapan tinggi, kulit kepala yang basah, dan sepatu basah yang bikin stres—semua itu seolah bersekongkol melemahkan rambut Anda. Namun, jangan khawatir. Dengan sedikit perhatian dan sentuhan bahan alami Indonesia, rambut Anda bisa kembali kuat dan berkilau. Mari kita jelajahi cara mengatasi rambut rontok di musim hujan, langkah demi langkah, agar Anda bisa melangkah percaya diri meski hujan mengguyur.

Mengapa Rambut Rontok di Musim Hujan?  

Kelembapan tinggi di musim hujan menciptakan lingkungan ideal untuk jamur dan bakteri di kulit kepala, yang bisa melemahkan akar rambut. Selain itu, kulit kepala yang sering basah karena hujan atau keringat membuat folikel rambut rentan. Stres dari rutinitas kota, seperti macet di tengah hujan, juga memicu hormon kortisol yang memperburuk kerontokan. Menurut Journal of Trichology [2020], kelembapan berlebih dapat meningkatkan kerontokan rambut hingga 15% pada iklim tropis. Oleh karena itu, memahami penyebab ini adalah langkah awal untuk menemukan solusi yang tepat.

#1 Pilih Sampo yang Lembut dan Alami  

Langkah pertama adalah memilih sampo yang ramah untuk kulit kepala. Hindari sampo dengan sulfat tinggi, karena bisa mengeringkan rambut dan membuatnya rapuh. Coba cari sampo berbahan alami, seperti ekstrak kemiri, yang sudah lama digunakan di Indonesia untuk memperkuat rambut. Kemiri kaya akan asam lemak yang menutrisi folikel rambut. Saat keramas, pijat kulit kepala dengan lembut selama 1-2 menit untuk meningkatkan sirkulasi darah. Bayangkan ini seperti memanjakan rambut Anda setelah seharian bertarung dengan cuaca. Keramas cukup 2-3 kali seminggu agar kulit kepala tidak terlalu kering.

Baca Juga: Rahasia dari Akar: Cara Merawat Kekar dan Subur Rambutmu

#2 Nutrisi Rambut dari Dalam  

Rambut yang sehat dimulai dari apa yang Anda makan. Di musim hujan, ketika tubuh mungkin merasa lesu, pastikan kamu cukup mengonsumsi protein dan biotin. Telur, kacang-kacangan, atau alpukat lokal adalah pilihan mudah yang kaya nutrisi untuk rambut. Misalnya, alpukat dari pasar tradisional punya vitamin E yang mendukung kilau rambut. Penelitian di Nutrients [2021] menunjukkan bahwa biotin dapat mengurangi kerontokan rambut hingga 10% dalam tiga bulan. Jadi, tambahkan semangkuk salad alpukat atau segenggam kacang ke menu harian, dan rambut Anda akan berterimakasih.

#3 Minyak Alami untuk Perawatan Mingguan  

Warisan nenek moyang kita punya jawaban untuk rambut rontok: minyak kemiri atau minyak kelapa. Setiap minggu, luangkan waktu untuk memanjakan rambut dengan perawatan minyak. Panaskan sedikit minyak kemiri, oleskan ke kulit kepala, dan pijat perlahan. Biarkan selama 30 menit sebelum keramas. Minyak ini membantu melembapkan kulit kepala yang kering akibat kelembapan udara, sekaligus memperkuat akar rambut. Saya ingat cerita teman yang rutin pakai minyak kemiri dan merasa rambutnya lebih tebal dalam sebulan. Tradisi ini sederhana, tapi terasa seperti ritual kecil yang menyegarkan.

Baca Juga: Tips Merawat Rambut Berwarna agar Tetap Sehat dan Bercahaya

#4 Jaga Kulit Kepala Tetap Kering  

Kelembapan adalah musuh utama di musim hujan. Setelah terkena hujan, segera keringkan rambut dengan handuk bersih atau pengering rambut pada suhu rendah. Pastikan kulit kepala benar-benar kering sebelum memakai topi atau helm, karena lingkungan lembap bisa memicu ketombe atau jamur. Jika memungkinkan, ganti kaus kaki basah dan pilih sepatu yang cepat kering untuk mengurangi stres yang tak langsung memengaruhi rambut. Dengan begitu, Anda menciptakan lingkungan yang sehat untuk rambut.

Beauties, mengatasi rambut rontok di musim hujan tak harus rumit. Dengan sampo lembut, nutrisi dari makanan lokal, perawatan minyak alami, dan kebiasaan menjaga kulit kepala kering, rambut Anda bisa tetap kuat dan indah. Inspirasi dari bahan seperti kemiri dan alpukat membawa kita lebih dekat ke alam Indonesia. Untuk tips lain, cek artikel kami di rubrik PersonalCare tentang merawat kebersihan di musim hujan. Yuk, rawat rambut Anda seperti sahabat setia, agar tetap bersinar meski hujan turun! [][Vikalena Lasmoskwa/TBV]

Sumber Eksternal:  

- [BPOM: Panduan Memilih Sampo Aman]

- Nutrients [2021], “Biotin and Hair Health”  

Artikel Terkait

Perawatan Tubuh Alami di Lembapnya Musim Hujan
PersonalCare

14 Oct 2025

Perawatan Tubuh Alami di Lembapnya Musim Hujan

Hujan deras menyapa, dan Anda mungkin merasa kulit tangan atau kaki kering meski udara terasa lembap.  Musim hujan Oktober 2025 membawa tantangan unik untuk menjaga tubuh tetap sehat dan nyaman. Dengan bahan alami Indonesia, Anda bisa merawat tubuh secara berkelanjutan. Bayangkan kulit Anda terasa lembut meski seharian memakai sepatu basah di jalanan kota. Produk lokal seperti minyak kelapa atau daun sirih menawarkan solusi sederhana yang efektif. Saya akan memandu Anda melalui rutinitas perawatan tubuh alami untuk musim hujan, praktis dan dekat dengan alam. Baca Juga: Perawatan Tubuh Berkelanjutan di Musim Hujan Rutinitas Alami untuk Tubuh Sehat Mulailah dengan sabun batang berbahan daun sirih, yang dikenal sebagai antiseptik tradisional Indonesia. Sabun ini membersihkan kulit tanpa menghilangkan kelembapan alami, cocok untuk cuaca hujan. Mandi dengan air suam-suam kuku, fokus kepada area seperti siku atau lutut yang rentan kering. Rasanya seperti memanjakan tubuh Anda setelah hari yang melelahkan. Selanjutnya, lakukan eksfoliasi seminggu sekali dengan scrub kopi bubuk dari Sumatera. Kopi mengelupas sel kulit mati dan merangsang sirkulasi darah, memberikan kehalusan alami. Pijat perlahan selama 2-3 menit, lalu bilas. Menurut Journal of Cleaner Production [2023], bahan alami seperti kopi mengurangi iritasi hingga 25% dibandingkan produk kimia berat. Setelah eksfoliasi, oleskan minyak kelapa murni sebagai pelembap. Banyak UMKM Indonesia memproduksi minyak kelapa higienis yang melembapkan tanpa menyumbat pori. BPOM [2025] memastikan produk terdaftar aman untuk penggunaan harian, asal disimpan kering. Baca Juga: Rawat Kebersihan Tangan dan Kaki di Musim Hujan Cegah Iritasi di Cuaca Lembap Kelembapan musim hujan bisa memicu iritasi, terutama jika pakaian basah menempel di kulit. Ganti kaus kaki basah segera dan gunakan krim lidah buaya untuk menenangkan gatal. Bayangkan ini seperti memberikan pelukan lembut pada kulit Anda. Dengan rutinitas ini, Anda bisa menjaga tubuh tetap sehat dan nyaman, sembari mendukung produk lokal yang ramah lingkungan. Musim hujan jadi momen untuk merawat diri dengan cinta dan kesederhanaan. []Vikalena Lasmoskwa/TBV] Sumber Eksternal: BPOM: Keamanan Produk Alami Journal of Cleaner Production [2023], “Sustainable Cosmetics and Skin Health”

Kecantikan Holistik Musim Hujan
BeautyLife

14 Oct 2025

Kecantikan Holistik Musim Hujan

Pernahkah Anda merasa lelah menghadapi hujan sepanjang hari, dengan kulit dan rambut yang seolah kehilangan energi?  Di Oktober 2025, musim hujan membawa tantangan untuk menjaga kecantikan alami. Pendekatan holistik, yang menyeimbangkan perawatan luar dan dalam, adalah jawaban untuk tetap glowing. Bayangkan wajah cerah dan rambut berkilau meski genangan air mengintai di setiap sudut kota. Dengan bahan lokal Indonesia seperti jambu biji dan teh hijau, Anda bisa merangkul kecantikan yang sehat dan berkelanjutan. Saya akan memandu Anda melalui gaya hidup holistik untuk musim hujan, menggabungkan nutrisi dan perawatan sederhana. Baca Juga: Gaya Hidup Skinimalisme untuk Kulit Sehat Seimbangkan Nutrisi dan Skincare Kecantikan holistik dimulai dari dalam. Konsumsi buah lokal seperti jambu biji, yang kaya vitamin C, untuk mendukung regenerasi kulit dan rambut. Penelitian di Nutrients [2023] menunjukkan bahwa vitamin C meningkatkan produksi kolagen hingga 15%. Tambahkan segelas jus jambu biji ke rutinitas harian Anda untuk kilau alami. Selain itu, tidur cukup adalah kunci. Tidur 7-8 jam membantu tubuh memperbaiki sel kulit yang rusak akibat polusi musim hujan. Bayangkan ini seperti mengisi ulang energi untuk wajah dan rambut Anda, membuatnya siap menghadapi hari. Untuk perawatan luar, gunakan pembersih berbasis teh hijau lokal untuk melawan polusi, diikuti pelembap ringan dengan lidah buaya. Produk ini, banyak diproduksi UMKM Indonesia, menjaga kulit tetap terhidrasi tanpa menyumbat pori di udara lembap. Baca Juga: 5 Gaya Hidup untuk Kulit Glowing di Tengah Kota Konsistensi untuk Hasil Nyata Pendekatan holistik tidak memerlukan langkah rumit, tetapi konsistensi adalah rahasianya. Kombinasikan nutrisi seimbang dengan skincare minimalis, seperti serum temulawak untuk mencerahkan kulit. BPOM [2025] menegaskan bahwa produk alami terdaftar aman untuk penggunaan harian, asal disimpan dengan benar. Cobalah luangkan waktu untuk relaksasi, seperti menyeruput teh herbal lokal di sore hari, untuk mengurangi stres yang memengaruhi kulit. Dengan cara ini, Anda tidak hanya merawat tubuh, tetapi juga jiwa. Musim hujan jadi momen untuk merayakan kecantikan holistik, dengan bahan lokal yang membuat Anda bersinar dari dalam dan luar. [][Rudi Tenggarawan/TBV] Sumber Eksternal: BPOM: Panduan Kosmetik Aman Nutrients [2023], “Vitamin C and Skin Health”

Penyebab Rambut Rontok dan Cara Mengatasinya
HairCare

14 Oct 2025

Penyebab Rambut Rontok dan Cara Mengatasinya

Rambut rontok adalah masalah umum yang bisa dialami siapa saja, baik pria maupun wanita. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan rambut rontok, mulai dari gaya hidup, nutrisi, hingga kondisi medis. Bagaimana mengatasinya? Rambut rontok adalah fenomena umum yang dapat terjadi pada siapa saja. Setiap hari, seseorang bisa kehilangan hingga 100 helai rambut, yang merupakan bagian dari siklus alami pertumbuhan rambut. Namun, ketika jumlah rambut yang rontok melebihi normal atau terlihat penipisan di area tertentu, hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah. Faktor genetik, perubahan hormon, pola makan yang tidak seimbang, serta stres adalah beberapa penyebab utama rambut rontok. Dalam banyak kasus, rambut rontok yang berlebihan dapat mempengaruhi kepercayaan diri seseorang dan menimbulkan kekhawatiran. Fenomena rambut rontok tidak hanya terbatas di usia tertentu, tetapi dapat dialami individu dari berbagai kelompok usia. Perawatan rambut yang kurang tepat, seperti penggunaan produk kimia keras atau alat styling yang panas, juga dapat memperburuk kondisi ini. Selain itu, kondisi medis tertentu seperti alopecia areata, tiroid, atau anemia dapat berkontribusi pada rambut rontok. Meskipun fenomena ini umum terjadi, ada berbagai cara untuk mengatasinya, mulai dari perubahan gaya hidup, perawatan rambut yang baik, hingga konsultasi dengan profesional medis untuk mengetahui penyebab spesifik dan penanganan yang tepat. Mengetahui penyebab dan cara mencegah serta mengatasi rambut rontok adalah kunci untuk menjaga kesehatan rambut. Penyebab Rambut Rontok ilustrasi rambut rontok - Beautyversity | canva.com ▪ Genetik: Faktor keturunan dapat memainkan peran besar dalam rambut rontok. ▪ Hormon: Perubahan hormon, seperti selama kehamilan atau menopause, dapat menyebabkan rambut rontok. ▪ Stres: Stres fisik atau emosional dapat menyebabkan rambut rontok sementara. ▪ Nutrisi Buruk: Kekurangan vitamin dan mineral penting dapat mempengaruhi kesehatan rambut. ▪ Penyakit Autoimun: Kondisi seperti alopecia areata dapat menyebabkan rambut rontok. ▪ Penggunaan Produk Kimia: Produk perawatan rambut yang mengandung bahan kimia keras dapat merusak rambut. ▪ Kondisi Medis: Penyakit seperti tiroid, anemia, atau diabetes dapat mempengaruhi pertumbuhan rambut. Baca Juga: 4 Tata Rambut Wanita di 2024 dan Tren 2025 Tips Mencegah dan Mengatasi Rambut Rontok ilustrasi rambut rontok - Beautyversity | canva.com ▪ Konsumsi Nutrisi Seimbang: Pastikan asupan makanan Anda mengandung vitamin dan mineral yang cukup, seperti vitamin D, biotin, dan zinc. ▪ Kurangi Stres: Praktikkan teknik relaksasi seperti yoga atau meditasi untuk mengurangi stres. ▪ Hindari Produk Kimia Berlebihan: Gunakan produk perawatan rambut yang bebas dari bahan kimia keras. ▪ Rutin Memijat Kulit Kepala: Pijatan lembut pada kulit kepala dapat meningkatkan sirkulasi darah dan merangsang folikel rambut. ▪ Hindari Pemanasan Berlebih: Kurangi penggunaan alat styling yang memanaskan rambut seperti hair dryer atau catokan. ▪ Periksa Kesehatan Anda: Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui apakah ada kondisi medis yang menyebabkan rambut rontok. ▪ Gunakan Produk Perawatan Khusus: Pilih sampo dan kondisioner yang diformulasikan khusus untuk mencegah rambut rontok. Dengan memahami penyebab rambut rontok dan menerapkan tips di atas, Anda dapat menjaga kesehatan rambut dan mengurangi risiko rambut rontok. Perawatan yang tepat akan membantu Anda mendapatkan rambut yang kuat dan sehat. [][Vikalena Lasmoskwa/TBV] *penulisan artikel ini dibantu riset Copilot

Cara Memilih Sunscreen untuk Kulit Berminyak di Musim Hujan
Blog

14 Oct 2025

Cara Memilih Sunscreen untuk Kulit Berminyak di Musim Hujan

Musim hujan di Indonesia, seperti yang mulai terasa di September 2025, membawa kelembapan tinggi yang bisa jadi musuh bagi pemilik kulit berminyak. Kelembapan membuat kulit memproduksi sebum berlebih, menyebabkan pori tersumbat, jerawat, dan kilau berlebihan.  Namun begitu Beauties, perlindungan matahari tetap penting, bahkan saat mendung, karena sinar UVA/UVB tetap bisa menembus awan. Menurut penelitian dari Journal of Dermatology [2023], 80% kerusakan kulit akibat sinar UV terjadi pada hari berawan. Nah, bagaimana cara memilih sunscreen yang cocok untuk kulit berminyak tanpa bikin wajah terasa lengket atau memicu komedo? Artikel ini, didukung wawasan farmasi dari Universitas Padjadjaran, akan memandu Anda memilih sunscreen ideal dengan formula ringan, non-comedogenic, dan inspirasi bahan lokal Indonesia. Mengapa Sunscreen Penting untuk Kulit Berminyak?   Kulit berminyak cenderung memiliki lapisan sebum alami yang membuatnya tampak glossy, tapi ini tidak cukup melindungi dari sinar UV. Paparan sinar matahari tanpa perlindungan dapat mempercepat penuaan dini, hiperpigmentasi, dan bahkan meningkatkan risiko kanker kulit. Badan Pengawas Obat dan Makanan [BPOM] Indonesia merekomendasikan penggunaan sunscreen dengan SPF minimal 30 untuk aktivitas sehari-hari. Namun, tantangan terbesar bagi kulit berminyak adalah menemukan produk yang tidak menyumbat pori atau terasa berat di cuaca lembap. Berikut adalah kriteria dan tips berbasis sains untuk memilih sunscreen yang tepat. Baca Juga: Day Cream Penting untuk Perlindungan Kulit Harian Kriteria Sunscreen Ideal untuk Kulit Berminyak   Berikut adalah poin-poin penting yang perlu diperhatikan saat memilih sunscreen, berdasarkan ilmu kosmetik farmasi: 1. Pilih Formula Non-Comedogenic   Non-comedogenic berarti produk tidak menyumbat pori, yang krusial untuk mencegah jerawat dan komedo. Cari label 'non-comedogenic' atau 'oil-free' pada kemasan. Contoh bahan yang aman adalah zinc oxide atau titanium dioxide, yang sering ditemukan pada sunscreen fisik [physical/mineral sunscreen]. Bahan ini juga cocok untuk kulit sensitif, menurut studi di International Journal of Cosmetic Science [2022]. 2. Perhatikan SPF dan PA yang Sesuai   Sun Protection Factor [SPF] mengukur perlindungan terhadap UVB, sementara Protection Grade of UVA [PA] melindungi dari UVA. Untuk kulit berminyak, pilih SPF 30-50 dan PA+++. Produk dengan SPF terlalu tinggi [misalnya 100] sering kali terasa berat dan kurang nyaman di iklim tropis. BPOM menyarankan SPF 30 untuk aktivitas indoor-outdoor ringan, cukup untuk melindungi selama 4-6 jam di musim hujan. 3. Tekstur Ringan: Gel atau Lotion Lebih Baik   Sunscreen berbasis gel atau lotion lebih cocok untuk kulit berminyak dibandingkan krim tebal. Tekstur gel menyerap cepat, memberikan efek matte, dan tidak meninggalkan residu berminyak. Beberapa produk lokal Indonesia, seperti yang menggunakan ekstrak lidah buaya atau daun teh hijau, menawarkan tekstur ringan sekaligus manfaat antioksidan. 4. Bahan Aktif yang Mengontrol Sebum   Cari sunscreen dengan bahan seperti niacinamide atau ekstrak witch hazel, yang membantu mengurangi produksi sebum tanpa mengeringkan kulit. Niacinamide, misalnya, terbukti dalam studi Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology [2021] dapat mengurangi kilau minyak hingga 20% setelah 4 minggu pemakaian rutin. Produk lokal yang memanfaatkan ekstrak temulawak juga bisa jadi pilihan karena sifat anti-inflamasinya. 5. Tahan Air untuk Musim Hujan   Di musim hujan, cari sunscreen dengan label 'water-resistant' untuk menjamin perlindungan saat terkena air hujan atau keringat. Namun, ingat untuk mengaplikasikan ulang setiap 2-3 jam jika terpapar air terus-menerus, sesuai pedoman BPOM. Baca Juga: Kulit Halus Bukan Mimpi: Rahasia Perawatan dari Rumah Rekomendasi Produk Lokal dan Cara Penggunaan   Indonesia kaya akan bahan alami yang bisa diintegrasikan ke dalam sunscreen. Beberapa merek lokal yang terdaftar di BPOM, seperti Wardah, Emina, atau merek UMKM berbasis bahan alami, menawarkan sunscreen dengan formula ringan. Contohnya, produk dengan ekstrak kelapa atau teh hijau lokal sering kali ramah untuk kulit berminyak. Berikut langkah penggunaan sunscreen yang benar: 1. Bersihkan Wajah: Gunakan pembersih wajah berbasis gel untuk menghilangkan minyak berlebih.   2. Aplikasikan Pelembap Ringan: Pilih pelembap berbasis air untuk menjaga hidrasi tanpa menambah minyak.   3. Gunakan Sunscreen: Aplikasikan 2 jari penuh [sekitar 2 gram] untuk wajah dan leher, 15 menit sebelum keluar rumah.   4. Re-apply: Ulangi setiap 2-3 jam, terutama setelah terkena hujan atau keringat.   Tips Tambahan: Gunakan bedak tabur berbahan mineral untuk efek matte setelah sunscreen, terutama untuk aktivitas outdoor di musim hujan. Peringatan: Hal yang Harus Dihindari   - Sunscreen Kedaluwarsa: Periksa tanggal kadaluarsa, karena bahan aktif seperti avobenzone bisa kehilangan efektivitas.   - Produk Tanpa Label BPOM: Hindari sunscreen dari sumber tidak jelas untuk mencegah risiko bahan berbahaya seperti merkuri.   - Over-application: Terlalu banyak sunscreen bisa membuat kulit terasa lengket dan memicu komedo.   Inspirasi dari Bahan Lokal Indonesia   Indonesia punya potensi besar dalam pengembangan kosmetik berbasis bahan alami. Misalnya, ekstrak temulawak dan kunyit, yang kaya antioksidan, bisa menjadi bahan tambahan dalam sunscreen untuk melawan radikal bebas akibat polusi. Penelitian dari Fakultas Farmasi Unpad [2024] menunjukkan bahwa ekstrak temulawak dapat meningkatkan perlindungan kulit hingga 15% dibandingkan formula standar. Dukungan untuk cosmeticpreneur lokal yang memanfaatkan bahan ini juga sejalan dengan misi beautyversity.id untuk memajukan inovasi kosmetik Indonesia. Jadi Beauties, memilih sunscreen untuk kulit berminyak di musim hujan bukan hanya soal estetika, tapi juga kesehatan kulit jangka panjang. Dengan memperhatikan formula non-comedogenic, tekstur ringan, dan bahan aktif seperti niacinamide atau ekstrak lokal, Anda bisa menjaga kulit tetap sehat tanpa kilau berlebih. Pastikan produk pilihan Anda terdaftar di BPOM untuk keamanan. Untuk informasi lebih lanjut tentang perawatan kulit berbasis sains, jelajahi rubrik SkinCare kami atau cek artikel terkait tentang pembersih wajah untuk kulit berminyak. [][Eva Evilia/TBV]  Sumber Eksternal:   - [BPOM: Panduan Memilih Kosmetik Aman] - Journal of Dermatology [2023], 'UV Protection in Overcast Conditions'