Bandung, Jawa Barat, Indonesia
HairCare

Penyebab Rambut Rontok dan Cara Mengatasinya

Ditulis oleh Hagi Hagoromo Dipublikasikan pada 14 October 2025

Penyebab Rambut Rontok dan Cara Mengatasinya

Rambut rontok adalah masalah umum yang bisa dialami siapa saja, baik pria maupun wanita. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan rambut rontok, mulai dari gaya hidup, nutrisi, hingga kondisi medis. Bagaimana mengatasinya?

Rambut rontok adalah fenomena umum yang dapat terjadi pada siapa saja. Setiap hari, seseorang bisa kehilangan hingga 100 helai rambut, yang merupakan bagian dari siklus alami pertumbuhan rambut. Namun, ketika jumlah rambut yang rontok melebihi normal atau terlihat penipisan di area tertentu, hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah. Faktor genetik, perubahan hormon, pola makan yang tidak seimbang, serta stres adalah beberapa penyebab utama rambut rontok. Dalam banyak kasus, rambut rontok yang berlebihan dapat mempengaruhi kepercayaan diri seseorang dan menimbulkan kekhawatiran.

Fenomena rambut rontok tidak hanya terbatas di usia tertentu, tetapi dapat dialami individu dari berbagai kelompok usia. Perawatan rambut yang kurang tepat, seperti penggunaan produk kimia keras atau alat styling yang panas, juga dapat memperburuk kondisi ini. Selain itu, kondisi medis tertentu seperti alopecia areata, tiroid, atau anemia dapat berkontribusi pada rambut rontok. Meskipun fenomena ini umum terjadi, ada berbagai cara untuk mengatasinya, mulai dari perubahan gaya hidup, perawatan rambut yang baik, hingga konsultasi dengan profesional medis untuk mengetahui penyebab spesifik dan penanganan yang tepat.

Mengetahui penyebab dan cara mencegah serta mengatasi rambut rontok adalah kunci untuk menjaga kesehatan rambut.

Penyebab Rambut Rontok

ilustrasi rambut rontok - Beautyversity | canva.com

Genetik: Faktor keturunan dapat memainkan peran besar dalam rambut rontok.

Hormon: Perubahan hormon, seperti selama kehamilan atau menopause, dapat menyebabkan rambut rontok.

Stres: Stres fisik atau emosional dapat menyebabkan rambut rontok sementara.

Nutrisi Buruk: Kekurangan vitamin dan mineral penting dapat mempengaruhi kesehatan rambut.

Penyakit Autoimun: Kondisi seperti alopecia areata dapat menyebabkan rambut rontok.

Penggunaan Produk Kimia: Produk perawatan rambut yang mengandung bahan kimia keras dapat merusak rambut.

Kondisi Medis: Penyakit seperti tiroid, anemia, atau diabetes dapat mempengaruhi pertumbuhan rambut.

Baca Juga: 4 Tata Rambut Wanita di 2024 dan Tren 2025

Tips Mencegah dan Mengatasi Rambut Rontok

ilustrasi rambut rontok - Beautyversity | canva.com

Konsumsi Nutrisi Seimbang: Pastikan asupan makanan Anda mengandung vitamin dan mineral yang cukup, seperti vitamin D, biotin, dan zinc.

Kurangi Stres: Praktikkan teknik relaksasi seperti yoga atau meditasi untuk mengurangi stres.

Hindari Produk Kimia Berlebihan: Gunakan produk perawatan rambut yang bebas dari bahan kimia keras.

Rutin Memijat Kulit Kepala: Pijatan lembut pada kulit kepala dapat meningkatkan sirkulasi darah dan merangsang folikel rambut.

Hindari Pemanasan Berlebih: Kurangi penggunaan alat styling yang memanaskan rambut seperti hair dryer atau catokan.

Periksa Kesehatan Anda: Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui apakah ada kondisi medis yang menyebabkan rambut rontok.

Gunakan Produk Perawatan Khusus: Pilih sampo dan kondisioner yang diformulasikan khusus untuk mencegah rambut rontok.

Dengan memahami penyebab rambut rontok dan menerapkan tips di atas, Anda dapat menjaga kesehatan rambut dan mengurangi risiko rambut rontok. Perawatan yang tepat akan membantu Anda mendapatkan rambut yang kuat dan sehat. [][Vikalena Lasmoskwa/TBV]

*penulisan artikel ini dibantu riset Copilot

Artikel Terkait

Atasi Rambut Rontok di Musim Hujan
Blog

14 Oct 2025

Atasi Rambut Rontok di Musim Hujan

Pernahkah Anda menemukan helai rambut bertebaran di lantai kamar mandi setelah keramas di musim hujan?  Cuaca lembap di September, dengan hujan yang datang dan pergi, sering membuat rambut rontok lebih banyak dari biasanya. Kelembapan tinggi, kulit kepala yang basah, dan sepatu basah yang bikin stres—semua itu seolah bersekongkol melemahkan rambut Anda. Namun, jangan khawatir. Dengan sedikit perhatian dan sentuhan bahan alami Indonesia, rambut Anda bisa kembali kuat dan berkilau. Mari kita jelajahi cara mengatasi rambut rontok di musim hujan, langkah demi langkah, agar Anda bisa melangkah percaya diri meski hujan mengguyur. Mengapa Rambut Rontok di Musim Hujan?   Kelembapan tinggi di musim hujan menciptakan lingkungan ideal untuk jamur dan bakteri di kulit kepala, yang bisa melemahkan akar rambut. Selain itu, kulit kepala yang sering basah karena hujan atau keringat membuat folikel rambut rentan. Stres dari rutinitas kota, seperti macet di tengah hujan, juga memicu hormon kortisol yang memperburuk kerontokan. Menurut Journal of Trichology [2020], kelembapan berlebih dapat meningkatkan kerontokan rambut hingga 15% pada iklim tropis. Oleh karena itu, memahami penyebab ini adalah langkah awal untuk menemukan solusi yang tepat. #1 Pilih Sampo yang Lembut dan Alami   Langkah pertama adalah memilih sampo yang ramah untuk kulit kepala. Hindari sampo dengan sulfat tinggi, karena bisa mengeringkan rambut dan membuatnya rapuh. Coba cari sampo berbahan alami, seperti ekstrak kemiri, yang sudah lama digunakan di Indonesia untuk memperkuat rambut. Kemiri kaya akan asam lemak yang menutrisi folikel rambut. Saat keramas, pijat kulit kepala dengan lembut selama 1-2 menit untuk meningkatkan sirkulasi darah. Bayangkan ini seperti memanjakan rambut Anda setelah seharian bertarung dengan cuaca. Keramas cukup 2-3 kali seminggu agar kulit kepala tidak terlalu kering. Baca Juga: Rahasia dari Akar: Cara Merawat Kekar dan Subur Rambutmu #2 Nutrisi Rambut dari Dalam   Rambut yang sehat dimulai dari apa yang Anda makan. Di musim hujan, ketika tubuh mungkin merasa lesu, pastikan kamu cukup mengonsumsi protein dan biotin. Telur, kacang-kacangan, atau alpukat lokal adalah pilihan mudah yang kaya nutrisi untuk rambut. Misalnya, alpukat dari pasar tradisional punya vitamin E yang mendukung kilau rambut. Penelitian di Nutrients [2021] menunjukkan bahwa biotin dapat mengurangi kerontokan rambut hingga 10% dalam tiga bulan. Jadi, tambahkan semangkuk salad alpukat atau segenggam kacang ke menu harian, dan rambut Anda akan berterimakasih. #3 Minyak Alami untuk Perawatan Mingguan   Warisan nenek moyang kita punya jawaban untuk rambut rontok: minyak kemiri atau minyak kelapa. Setiap minggu, luangkan waktu untuk memanjakan rambut dengan perawatan minyak. Panaskan sedikit minyak kemiri, oleskan ke kulit kepala, dan pijat perlahan. Biarkan selama 30 menit sebelum keramas. Minyak ini membantu melembapkan kulit kepala yang kering akibat kelembapan udara, sekaligus memperkuat akar rambut. Saya ingat cerita teman yang rutin pakai minyak kemiri dan merasa rambutnya lebih tebal dalam sebulan. Tradisi ini sederhana, tapi terasa seperti ritual kecil yang menyegarkan. Baca Juga: Tips Merawat Rambut Berwarna agar Tetap Sehat dan Bercahaya #4 Jaga Kulit Kepala Tetap Kering   Kelembapan adalah musuh utama di musim hujan. Setelah terkena hujan, segera keringkan rambut dengan handuk bersih atau pengering rambut pada suhu rendah. Pastikan kulit kepala benar-benar kering sebelum memakai topi atau helm, karena lingkungan lembap bisa memicu ketombe atau jamur. Jika memungkinkan, ganti kaus kaki basah dan pilih sepatu yang cepat kering untuk mengurangi stres yang tak langsung memengaruhi rambut. Dengan begitu, Anda menciptakan lingkungan yang sehat untuk rambut. Beauties, mengatasi rambut rontok di musim hujan tak harus rumit. Dengan sampo lembut, nutrisi dari makanan lokal, perawatan minyak alami, dan kebiasaan menjaga kulit kepala kering, rambut Anda bisa tetap kuat dan indah. Inspirasi dari bahan seperti kemiri dan alpukat membawa kita lebih dekat ke alam Indonesia. Untuk tips lain, cek artikel kami di rubrik PersonalCare tentang merawat kebersihan di musim hujan. Yuk, rawat rambut Anda seperti sahabat setia, agar tetap bersinar meski hujan turun! [][Vikalena Lasmoskwa/TBV] Sumber Eksternal:   - [BPOM: Panduan Memilih Sampo Aman] - Nutrients [2021], “Biotin and Hair Health”  

Rahasia Rambut Kuat dari Akar
HairCare

30 Oct 2025

Rahasia Rambut Kuat dari Akar

Rambut kuat berasal dari akar sehat, nutrisi cukup, dan kebiasaan kecil yang konsisten — bukan dari produk instan.

Tren Pembersihan Wajah Terkini
SkinCare

14 Oct 2025

Tren Pembersihan Wajah Terkini

Membersihkan wajah sering dianggap rutinitas sederhana, sekadar menghapus debu, minyak, dan sisa makeup. Namun, di dunia kecantikan yang terus berkembang, langkah ini berubah jadi ritual penting yang tak kalah bergengsi dari serum atau krim anti-aging.  Kini, tren pembersihan wajah tidak lagi soal busa melimpah atau wangi menyengat. Dunia skincare bergerak ke arah yang lebih cerdas, lembut, dan menyenangkan. Dari teknik double cleansing yang masih populer, hingga kemunculan cleanser multifungsi yang bisa sekaligus melembapkan, semuanya menunjukkan satu hal: membersihkan wajah bukan sekadar kewajiban, melainkan momen kecil untuk merawat diri. Berikut ini adalah tren terkini membersihkan wajah: 1. Double Cleansing Masih Mendominasi Dilansir dari Who What Wear, metode double cleansing yakni membersihkan wajah 2 langkah [pertama dengan oil-based cleanser, baru kemudian water-based cleanser] masih jadi andalan. Teknik ini efektif mengangkat makeup dan sunscreen, serta menunjang penyerapan produk skincare selanjutnya, terutama untuk kulit berminyak atau berjerawat.  Baca Juga: Cara Instan untuk Memutihkan Kulit: Risiko dan Solusi 2. Face Wash Kini Jadi Fokus Utama Cetek di mata sebagian orang, face wash kini jadi sorotan utama dalam skincare. Masih dari Who What Wear, produk dengan formula lembut namun kaya seperti pH seimbang, peptide, niacinamide, ceramide, atau hyaluronic acid kini banyak dicari karena tidak hanya membersihkan, tapi juga mendukung kesehatan skin barrier. 3. Hybrid & SPF-Specific Cleanser untuk Praktis Menurut Sensient Beauty, era skinimalism bikin orang cari produk multifungsi. Tren hybrid cleansers muncul sebagai solusi: pembersih sekaligus makeup remover, kadang juga bersifat hidrasi atau masker. Ada pula SPF-specific cleansers yang dirancang khusus menghapus sunscreen dengan lembut tanpa merusak kulit.  4. Sensorial & “Dopamine Cleansing” Juga dari Sensient Beauty, cleansing bukan sekadar rutinitas, tapi juga pengalaman emosional. Tekstur unik dan menyenangkan, seperti mochi mousse, balm-to-milk, atau formulasi yang memberikan sensasi lembut, kini jadi incaran. Ini dikenal sebagai dopamine cleansing — skincare yang bikin hati senang.  Baca Juga: Anti-Pollution Skincare? Apa Itu? 5. Fokus kepada Kulit Sensitif dan Barrier-Supportive Semakin banyak orang sadar soal pentingnya fungsi skin barrier. Cleanser kini banyak yang diformulasikan lembut, mengandung humektan, dan mendukung mikrobioma kulit. Sensient Beauty bilang, tujuannya untuk membersihkan tanpa membuat kulit jadi sensitif atau iritasi. 6. Natural Ingredients & Clean Beauty Dari cardinalcourieronline.com disebutkan bahwa pendekatan skincare yang ramah lingkungan makin diminati. Cleanser dengan bahan alami seperti aloe vera, tea tree, witch hazel, atau chamomile menjadi favorit, karena dianggap lebih lembut dan ramah bumi daripada formula keras dengan sulfat atau pewangi berlebihan.  7. Tekstur Unik untuk Konsistensi Rutin Tren sensory-forward textures juga berkembang — kata Sensient Beauty, mulai dari cleansing balms yang berubah jadi oil, hingga foam dan gels yang punya sensasi mewah di kulit. Mereka membantu membuat langkah membersihkan wajah jadi lebih enak dilakukan.  8. Cleansing dengan Prinsip Skinimalism Sejalan skinimalism, SkinLab Med Spa menyebutkan pembersihan wajah jadi dirancang praktis tanpa banyak langkah. Produk 2-in-1 atau 3-in-1 yang membersihkan, menenangkan, dan melembapkan sekaligus jadi tren utama di 2025.  Pada akhirnya, memilih cara membersihkan wajah bukan soal ikut-ikutan tren, melainkan menemukan apa yang paling cocok untuk kulit kita. Entah itu dengan langkah ganda, pembersih hibrida, atau formula lembut untuk kulit sensitif, yang terpenting adalah konsistensi. Karena wajah kita hanya punya satu, dan membersihkannya dengan benar adalah bentuk sederhana dari rasa sayang pada diri sendiri. [][Eva Evilia/TBV]

Mitos Kulit Berminyak Tak Butuh Pelembap
MythBuster

30 Oct 2025

Mitos Kulit Berminyak Tak Butuh Pelembap

Kulit berminyak tetap membutuhkan pelembap — bukan untuk menambah minyak, tapi untuk menyeimbangkan hidrasi alami kulit.