Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Blog SkinCare

Cara Memilih Sunscreen untuk Kulit Berminyak di Musim Hujan

Ditulis oleh admin Dipublikasikan pada 14 October 2025

Cara Memilih Sunscreen untuk Kulit Berminyak di Musim Hujan

Musim hujan di Indonesia, seperti yang mulai terasa di September 2025, membawa kelembapan tinggi yang bisa jadi musuh bagi pemilik kulit berminyak. Kelembapan membuat kulit memproduksi sebum berlebih, menyebabkan pori tersumbat, jerawat, dan kilau berlebihan. 

Namun begitu Beauties, perlindungan matahari tetap penting, bahkan saat mendung, karena sinar UVA/UVB tetap bisa menembus awan. Menurut penelitian dari Journal of Dermatology [2023], 80% kerusakan kulit akibat sinar UV terjadi pada hari berawan. Nah, bagaimana cara memilih sunscreen yang cocok untuk kulit berminyak tanpa bikin wajah terasa lengket atau memicu komedo? Artikel ini, didukung wawasan farmasi dari Universitas Padjadjaran, akan memandu Anda memilih sunscreen ideal dengan formula ringan, non-comedogenic, dan inspirasi bahan lokal Indonesia.

Mengapa Sunscreen Penting untuk Kulit Berminyak?  

Kulit berminyak cenderung memiliki lapisan sebum alami yang membuatnya tampak glossy, tapi ini tidak cukup melindungi dari sinar UV. Paparan sinar matahari tanpa perlindungan dapat mempercepat penuaan dini, hiperpigmentasi, dan bahkan meningkatkan risiko kanker kulit. Badan Pengawas Obat dan Makanan [BPOM] Indonesia merekomendasikan penggunaan sunscreen dengan SPF minimal 30 untuk aktivitas sehari-hari. Namun, tantangan terbesar bagi kulit berminyak adalah menemukan produk yang tidak menyumbat pori atau terasa berat di cuaca lembap. Berikut adalah kriteria dan tips berbasis sains untuk memilih sunscreen yang tepat.

Baca Juga: Day Cream Penting untuk Perlindungan Kulit Harian

Kriteria Sunscreen Ideal untuk Kulit Berminyak  

Berikut adalah poin-poin penting yang perlu diperhatikan saat memilih sunscreen, berdasarkan ilmu kosmetik farmasi:

1. Pilih Formula Non-Comedogenic  

Non-comedogenic berarti produk tidak menyumbat pori, yang krusial untuk mencegah jerawat dan komedo. Cari label 'non-comedogenic' atau 'oil-free' pada kemasan. Contoh bahan yang aman adalah zinc oxide atau titanium dioxide, yang sering ditemukan pada sunscreen fisik [physical/mineral sunscreen]. Bahan ini juga cocok untuk kulit sensitif, menurut studi di International Journal of Cosmetic Science [2022].

2. Perhatikan SPF dan PA yang Sesuai  

Sun Protection Factor [SPF] mengukur perlindungan terhadap UVB, sementara Protection Grade of UVA [PA] melindungi dari UVA. Untuk kulit berminyak, pilih SPF 30-50 dan PA+++. Produk dengan SPF terlalu tinggi [misalnya 100] sering kali terasa berat dan kurang nyaman di iklim tropis. BPOM menyarankan SPF 30 untuk aktivitas indoor-outdoor ringan, cukup untuk melindungi selama 4-6 jam di musim hujan.

3. Tekstur Ringan: Gel atau Lotion Lebih Baik  

Sunscreen berbasis gel atau lotion lebih cocok untuk kulit berminyak dibandingkan krim tebal. Tekstur gel menyerap cepat, memberikan efek matte, dan tidak meninggalkan residu berminyak. Beberapa produk lokal Indonesia, seperti yang menggunakan ekstrak lidah buaya atau daun teh hijau, menawarkan tekstur ringan sekaligus manfaat antioksidan.

4. Bahan Aktif yang Mengontrol Sebum  

Cari sunscreen dengan bahan seperti niacinamide atau ekstrak witch hazel, yang membantu mengurangi produksi sebum tanpa mengeringkan kulit. Niacinamide, misalnya, terbukti dalam studi Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology [2021] dapat mengurangi kilau minyak hingga 20% setelah 4 minggu pemakaian rutin. Produk lokal yang memanfaatkan ekstrak temulawak juga bisa jadi pilihan karena sifat anti-inflamasinya.

5. Tahan Air untuk Musim Hujan  

Di musim hujan, cari sunscreen dengan label 'water-resistant' untuk menjamin perlindungan saat terkena air hujan atau keringat. Namun, ingat untuk mengaplikasikan ulang setiap 2-3 jam jika terpapar air terus-menerus, sesuai pedoman BPOM.

Baca Juga: Kulit Halus Bukan Mimpi: Rahasia Perawatan dari Rumah

Rekomendasi Produk Lokal dan Cara Penggunaan  

Indonesia kaya akan bahan alami yang bisa diintegrasikan ke dalam sunscreen. Beberapa merek lokal yang terdaftar di BPOM, seperti Wardah, Emina, atau merek UMKM berbasis bahan alami, menawarkan sunscreen dengan formula ringan. Contohnya, produk dengan ekstrak kelapa atau teh hijau lokal sering kali ramah untuk kulit berminyak. Berikut langkah penggunaan sunscreen yang benar:

1. Bersihkan Wajah: Gunakan pembersih wajah berbasis gel untuk menghilangkan minyak berlebih.  

2. Aplikasikan Pelembap Ringan: Pilih pelembap berbasis air untuk menjaga hidrasi tanpa menambah minyak.  

3. Gunakan Sunscreen: Aplikasikan 2 jari penuh [sekitar 2 gram] untuk wajah dan leher, 15 menit sebelum keluar rumah.  

4. Re-apply: Ulangi setiap 2-3 jam, terutama setelah terkena hujan atau keringat.  

Tips Tambahan: Gunakan bedak tabur berbahan mineral untuk efek matte setelah sunscreen, terutama untuk aktivitas outdoor di musim hujan.

Peringatan: Hal yang Harus Dihindari  

- Sunscreen Kedaluwarsa: Periksa tanggal kadaluarsa, karena bahan aktif seperti avobenzone bisa kehilangan efektivitas.  

- Produk Tanpa Label BPOM: Hindari sunscreen dari sumber tidak jelas untuk mencegah risiko bahan berbahaya seperti merkuri.  

- Over-application: Terlalu banyak sunscreen bisa membuat kulit terasa lengket dan memicu komedo.  

Inspirasi dari Bahan Lokal Indonesia  

Indonesia punya potensi besar dalam pengembangan kosmetik berbasis bahan alami. Misalnya, ekstrak temulawak dan kunyit, yang kaya antioksidan, bisa menjadi bahan tambahan dalam sunscreen untuk melawan radikal bebas akibat polusi. Penelitian dari Fakultas Farmasi Unpad [2024] menunjukkan bahwa ekstrak temulawak dapat meningkatkan perlindungan kulit hingga 15% dibandingkan formula standar. Dukungan untuk cosmeticpreneur lokal yang memanfaatkan bahan ini juga sejalan dengan misi beautyversity.id untuk memajukan inovasi kosmetik Indonesia.

Jadi Beauties, memilih sunscreen untuk kulit berminyak di musim hujan bukan hanya soal estetika, tapi juga kesehatan kulit jangka panjang. Dengan memperhatikan formula non-comedogenic, tekstur ringan, dan bahan aktif seperti niacinamide atau ekstrak lokal, Anda bisa menjaga kulit tetap sehat tanpa kilau berlebih. Pastikan produk pilihan Anda terdaftar di BPOM untuk keamanan. Untuk informasi lebih lanjut tentang perawatan kulit berbasis sains, jelajahi rubrik SkinCare kami atau cek artikel terkait tentang pembersih wajah untuk kulit berminyak. [][Eva Evilia/TBV] 

Sumber Eksternal:  

- [BPOM: Panduan Memilih Kosmetik Aman]

- Journal of Dermatology [2023], 'UV Protection in Overcast Conditions'  

Artikel Terkait

Benarkah Minyak Kelapa Dapat Menggantikan Sunscreen?
MythBuster

14 Oct 2025

Benarkah Minyak Kelapa Dapat Menggantikan Sunscreen?

MITOS: Minyak kelapa dapat digunakan sebagai pengganti sunscreen. FAKTA: Minyak kelapa sering disebut-sebut sebagai alternatif alami untuk sunscreen, namun anggapan ini merupakan mitos yang tidak didukung oleh bukti ilmiah yang memadai. Faktanya, minyak kelapa hanya memiliki nilai SPF [Sun Protection Factor] sekitar 4 hingga 7. Angka ini sangat rendah dibandingkan dengan SPF minimal 30 yang direkomendasikan dermatolog untuk perlindungan yang efektif terhadap sinar UV. Minyak kelapa memang memiliki sifat melembapkan yang baik dan bisa membantu dalam menutrisi kulit. Namun, kemampuannya dalam melindungi kulit dari efek berbahaya sinar matahari sangat terbatas. Sinar UV dapat menyebabkan kerusakan kulit seperti luka bakar, penuaan dini, dan pada kasus yang lebih serius, kanker kulit. Mengandalkan minyak kelapa sebagai sunscreen berarti membiarkan kulit terpapar risiko-risiko ini. ilustrasi minyak kelapa - Beautyversity | canva.com Dermatolog dan ahli kulit secara konsisten menyarankan penggunaan produk sunscreen yang telah teruji secara klinis dan memiliki SPF tinggi. Produk ini dirancang khusus untuk memblokir atau menyerap sinar UVA dan UVB yang berbahaya. Untuk perlindungan optimal, sunscreen harus diaplikasikan ulang setiap dua jam atau segera setelah berenang atau berkeringat. Penting untuk memahami bahwa tidak ada alternatif alami yang efektif untuk menggantikan sunscreen yang telah teruji secara klinis. Penggunaan minyak kelapa boleh-boleh saja sebagai bagian dari rutinitas perawatan kulit karena manfaat pelembapnya, namun jangan mengandalkannya sebagai pengganti sunscreen. Selalu pilihlah produk perlindungan matahari yang sesuai dengan kebutuhan kulit Anda dan ikuti rekomendasi para ahli untuk menjaga kesehatan kulit Anda dari paparan sinar matahari. Dapatkah Minyak Kelapa Digunakan untuk Kosmetik? Ya, minyak kelapa dapat digunakan dalam kosmetik atau makeup, dan telah populer karena manfaatnya yang beragam untuk perawatan kulit dan rambut. Berikut adalah beberapa cara penggunaan minyak kelapa dalam produk kecantikan: 1. Pelembap Kulit: Minyak kelapa adalah pelembap alami yang efektif dan bisa digunakan langsung pada kulit sebagai losion tubuh untuk meningkatkan hidrasi dan kelembutan kulit. 2. Pembersih Makeup: Minyak kelapa bisa efektif untuk menghapus makeup, termasuk maskara waterproof. Ia bekerja dengan melarutkan minyak dan lilin dalam produk makeup, membuatnya mudah dibersihkan. 3. Pengganti Lip Balm: Karena sifat pelembapnya, minyak kelapa bisa digunakan sebagai lip balm untuk melembutkan dan merawat bibir kering atau pecah-pecah. Baca Juga: Benarkah Pori-Pori Bisa Mengecil? Ini Fakta Sebenarnya.. 4. Bahan dalam Produk Kosmetik: Minyak kelapa sering ditambahkan ke dalam formula produk kosmetik seperti krim, losion, dan balm. Ia membantu untuk meningkatkan tekstur produk dan memberikan manfaat pelembap. ilustrasi minyak kelapa - Beautyversity | canva.com 5. Primer Makeup: Bagi beberapa orang, minyak kelapa dapat berfungsi sebagai primer untuk membantu makeup tahan lebih lama, meskipun ini mungkin tidak cocok untuk setiap jenis kulit, terutama yang berminyak atau berjerawat. 6. Perawatan Rambut: Minyak kelapa juga populer sebagai masker rambut atau serum ujung rambut untuk menambah kilau, kelembutan, dan mengurangi frizz. Meskipun minyak kelapa memiliki banyak manfaat, penting untuk diingat bahwa tidak semua jenis kulit cocok dengan penggunaan minyak kelapa, terutama kulit yang cenderung berjerawat atau sangat berminyak. Minyak kelapa dapat menyumbat pori dan memicu timbulnya jerawat pada beberapa orang. Oleh karena itu, selalu baik untuk melakukan patch test di area kulit yang kecil terlebih dahulu sebelum menggunakan minyak kelapa secara luas pada kulit, terutama di wajah. [][Vikalena Lasmoskwa/TBV] *penulisan artikel ini dibantu riset ChatGPT 4

Perawatan Tubuh Berkelanjutan di Musim Hujan
PersonalCare

14 Oct 2025

Perawatan Tubuh Berkelanjutan di Musim Hujan

Hujan deras menyapa jendela, dan Anda mungkin merasa kulit tangan atau kaki sedikit kering meski udara terasa lembap.  Musim hujan di Oktober 2025 membawa tantangan tersendiri untuk menjaga tubuh tetap sehat dan nyaman. Namun, dengan perawatan tubuh berkelanjutan, Anda bisa merangkul kecantikan alami sekaligus mendukung lingkungan. Bayangkan merawat tubuh dengan bahan lokal Indonesia, seperti minyak kelapa, yang terasa seperti pelukan hangat dari alam. Artikel ini akan memandu Anda melalui rutinitas sederhana untuk tubuh sehat di musim hujan. Mengapa Perawatan Berkelanjutan? Perawatan berkelanjutan berfokus pada produk ramah lingkungan dan kesehatan jangka panjang. Di musim hujan, kulit tubuh rentan iritasi akibat kelembapan atau pakaian basah. Menurut Journal of Cleaner Production [2023], produk dengan bahan alami mengurangi risiko iritasi hingga 25% dibandingkan formula kimia berat. Oleh karena itu, memilih bahan lokal seperti minyak kelapa atau kopi adalah langkah cerdas untuk tubuh dan bumi. Mulai dengan Pembersihan Lembut Pembersihan adalah fondasi perawatan tubuh. Gunakan sabun batang berbasis bahan alami, seperti ekstrak daun sirih, yang dikenal sebagai antiseptik tradisional Indonesia. Sabun ini membersihkan tanpa menghilangkan kelembapan alami kulit. Mandi dengan air suam-suam kuku, dan fokus kepada area seperti siku atau lutut yang mudah kering. Langkah ini seperti menyegarkan tubuh Anda setelah seharian berhadapan dengan cuaca tak menentu. Baca Juga: Rawat Kebersihan Tangan dan Kaki di Musim Hujan Eksfoliasi untuk Kulit Halus Kelembapan musim hujan sering menyebabkan sel kulit mati menumpuk, membuat kulit terasa kasar. Lakukan eksfoliasi seminggu sekali dengan scrub kopi bubuk dari Sumatera. Kopi mengelupas kulit mati dan merangsang sirkulasi darah, memberikan sensasi hangat dan segar. Pijat perlahan selama 2-3 menit, lalu bilas. Bayangkan ini seperti menyapu debu dari tubuh Anda, mengembalikan kehalusan alami. Lembapkan dengan Bahan Lokal Setelah eksfoliasi, jangan lupa melembapkan. Minyak kelapa murni, yang banyak diproduksi UMKM Indonesia, adalah pelembap alami yang luar biasa. Oleskan tipis-tipis pada tangan, kaki, atau area kering lainnya. Minyak kelapa menjaga kulit tetap lembut meski sering terpapar air hujan. BPOM [2025] menegaskan bahwa produk alami terdaftar aman untuk penggunaan harian, asal disimpan di tempat kering. Baca Juga: Sabun Belerang: Si Kuning yang Menyimpan Khasiat Cegah Iritasi di Musim Hujan Pakaian atau sepatu basah bisa memicu iritasi, terutama di kaki. Pastikan Anda mengganti kaus kaki basah dan menjaga kulit tetap kering. Jika gatal muncul, gunakan krim berbasis lidah buaya untuk menenangkan. Dengan begitu, Anda bisa tetap nyaman meski hujan mengguyur sepanjang hari. Perawatan tubuh berkelanjutan di musim hujan adalah cara mencintai diri dan lingkungan. Dengan sabun daun sirih, scrub kopi, dan minyak kelapa, Anda menjaga kulit tetap sehat sambil mendukung UMKM lokal. Mulailah rutinitas ini hari ini, dan rasakan perubahan. Untuk tips lain, cek artikel kami di rubrik SkinCare tentang skinimalisme. Biarkan tubuh Anda bersinar di tengah hujan! [][Eva Evilia/TBV] Sumber Eksternal: BPOM: Keamanan Produk Alami Journal of Cleaner Production [2023], “Sustainable Cosmetics and Skin Health”

Benarkah Semua Sinar Matahari Buruk untuk Kulit?
MythBuster

14 Oct 2025

Benarkah Semua Sinar Matahari Buruk untuk Kulit?

MITOS: Semua sinar matahari buruk untuk kulit. FAKTA: Sinar matahari sering dianggap sebagai musuh kulit. Banyak orang menghindari paparan sinar matahari karena takut kulit terbakar, kusam, atau terkena kanker kulit. Namun, benarkah semua sinar matahari buruk untuk kulit? Mari kita bahas faktanya. Banyak orang merasa khawatir terkena paparan sinar matahari karena percaya mitos. Mereka menganggap sinar matahari sepenuhnya buruk untuk kulit. Mitos ini sering kali membuat orang menghindari aktivitas di luar ruangan atau menggunakan produk pelindung secara berlebihan. Padahal, sinar matahari sebenarnya memiliki manfaat penting bagi kesehatan, seperti membantu tubuh memproduksi vitamin D yang diperlukan untuk kekuatan tulang dan sistem imun. Ketakutan berlebihan terhadap sinar matahari justru dapat menimbulkan risiko kesehatan lain, seperti defisiensi vitamin D. Namun, penting untuk diingat bahwa paparan sinar matahari yang berlebihan, terutama pada jam-jam tertentu, memang dapat membahayakan kulit. Sinar ultraviolet [UV] yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan kulit, seperti sunburn, penuaan dini, bahkan meningkatkan risiko kanker kulit. Oleh karena itu, kunci utama adalah menjaga keseimbangan. Dengan memahami cara memproteksi kulit secara tepat, seperti menggunakan tabir surya, menghindari paparan langsung pada pukul 10 pagi hingga 4 sore, dan mengenakan pakaian pelindung, kita dapat menikmati manfaat sinar matahari tanpa harus takut akan dampak negatifnya. 1. Sinar Matahari Punya Dua Sisi ilustrasi sinar matahari - Beautyversity | canva.com Sinar matahari terdiri dari sinar UVA dan UVB. UVA menyebabkan penuaan dini, sedangkan UVB bisa menyebabkan kulit terbakar. Namun, sinar matahari juga memiliki manfaat. 2. Sinar Matahari Pagi Baik untuk Kulit Sinar matahari pagi [sebelum jam 10] mengandung vitamin D. Vitamin D penting untuk kesehatan tulang, sistem imun, dan kulit. Paparan singkat 10-15 menit sudah cukup. 3. Tabir Surya Tetap Dibutuhkan Meski sinar matahari pagi bermanfaat, tabir surya tetap penting. Gunakan SPF 30 atau lebih untuk melindungi kulit dari efek buruk UVA dan UVB. Baca Juga: Tak Perlu Khawatir Penggunaan Bahan Berbahaya di Kosmetik? 4. Sinar Matahari Berlebihan Berbahaya ilustrasi sinar matahari - Beautyversity | canva.com Paparan sinar matahari berlebihan, terutama siang hari, bisa merusak kulit. Ini menyebabkan kulit terbakar, penuaan dini, dan meningkatkan risiko kanker kulit. 5. Manfaat Sinar Matahari untuk Mood Sinar matahari membantu tubuh memproduksi serotonin, hormon yang meningkatkan mood. Ini baik untuk kesehatan mental. 6. Kulit Gelap Juga Perlu Perlindungan Meski kulit gelap memiliki melanin lebih banyak, tetap perlu tabir surya. Melanin tidak sepenuhnya melindungi dari kerusakan kulit. 7. Jangan Takut Sinar Matahari Tidak perlu menghindari sinar matahari sepenuhnya. Yang penting adalah mengatur paparan dan selalu menggunakan perlindungan. Memang, sinar matahari mengandung potensi berbahaya, tetapi, tak semua sinar matahari buruk untuk kulit. Sinar matahari pagi memiliki manfaat, terutama untuk produksi vitamin D. Namun, paparan berlebihan tanpa perlindungan bisa berbahaya. Gunakan tabir surya dan nikmati sinar matahari dengan bijak. Kulit sehat, tubuh pun bahagia! [][Vikalena Lasmoskwa/TBV] *penulisan artikel ini dibantu riset DeepSeek-R1

Skincare Sehari dalam Hidup Anda
SkinCare

27 Oct 2025

Skincare Sehari dalam Hidup Anda

Rahasia kulit sehat dimulai dari ritual kecil yang konsisten dan penuh makna.