Bandung, Jawa Barat, Indonesia
BahanAktif

Mengenal AHA & BHA dan Cara Kerjanya di Kulit

Ditulis oleh Rudi Tenggarawan Dipublikasikan pada 09 December 2025

Mengenal AHA & BHA dan Cara Kerjanya di Kulit

AHA bekerja di permukaan kulit, sementara BHA masuk ke pori-pori. Keduanya efektif untuk eksfoliasi jika digunakan dengan frekuensi dan perlindungan yang tepat.

Dua bahan eksfoliasi ini sering dianggap mirip, padahal cara kerjanya berbeda dan saling melengkapi. Apa dan bagaimana mengaplikasikannya?

AHA dan BHA merupakan dua jenis asam yang sering digunakan dalam perawatan kulit modern. Keduanya bekerja dengan cara mengangkat sel kulit mati, tetapi masing-masing memiliki karakteristik kimia yang unik. Perbedaan ini membuat AHA dan BHA memiliki fungsi serta manfaat yang berbeda untuk kondisi kulit tertentu.

Banyak orang mengenal AHA dan BHA sebagai ‘bahan peeling’ yang membantu kulit tampak lebih cerah. Namun, manfaatnya tidak hanya terbatas pada itu. Karena bekerja pada lapisan kulit yang berbeda, kedua bahan ini dapat membantu mengatasi berbagai masalah seperti kulit kusam, pori tersumbat, dan tekstur tidak merata.

Pemahaman yang tepat mengenai cara kerja AHA dan BHA sangat penting, terutama bagi pemula yang ingin menggunakan bahan aktif secara aman. Dengan pemilihan kadar dan frekuensi yang sesuai, bahan eksfoliasi ini dapat memberikan hasil yang signifikan dan tetap nyaman di kulit.

AHA dan BHA bukan bahan yang bisa digunakan sembarangan. Konsistensi, dosis, dan kesabaran menjadi kunci untuk mendapatkan manfaat optimal. Penjelasan berikut membantu memahami bagaimana keduanya bekerja secara ilmiah.


Apa Perbedaan AHA dan BHA?
AHA [Alpha Hydroxy Acid] merupakan asam yang larut dalam air. Karena sifat ini, AHA bekerja terutama pada permukaan kulit. AHA membantu melonggarkan ikatan sel kulit mati sehingga kulit lebih mudah berganti ke lapisan yang baru. Produk dengan AHA cocok untuk kulit kering atau kusam karena memberikan efek halus dan cerah.

Bahan AHA yang umum digunakan adalah glycolic acid dan lactic acid. Glycolic acid memiliki ukuran molekul kecil sehingga lebih mudah masuk ke dalam kulit, sedangkan lactic acid lebih lembut sehingga cocok untuk pemula. Keduanya membantu meratakan tekstur dan meningkatkan kelembapan kulit.

Sebaliknya, BHA [Beta Hydroxy Acid] bersifat larut minyak. Sifat ini membuat BHA mampu masuk ke pori-pori dan melarutkan sebum yang menyumbat. Karena itu, BHA lebih cocok untuk kulit berminyak atau rentan berjerawat. Salicylic acid merupakan bentuk BHA yang paling dikenal dan telah banyak dipelajari secara ilmiah.

Cara Menggunakan AHA & BHA dengan Aman
Menggabungkan AHA dan BHA dalam rutinitas perawatan tidak harus dilakukan secara bersamaan. Pengguna dapat memulai dengan salah satu bahan terlebih dahulu kemudian menyesuaikan dengan kebutuhan kulit. Penggunaan terlalu banyak dalam waktu singkat dapat menyebabkan iritasi, terutama bagi kulit sensitif.

Langkah awal yang paling aman adalah menggunakan produk berbahan AHA atau BHA pada malam hari. Frekuensi dapat dimulai dari satu hingga dua kali seminggu. Ketika kulit mulai terbiasa, frekuensi dapat ditingkatkan secara bertahap. Rutinitas ini membantu proses eksfoliasi berjalan lebih efektif tanpa merusak skin barrier.

Saat menggunakan AHA maupun BHA, penggunaan pelembap sangat diperlukan. Eksfoliasi membuat lapisan kulit lebih rentan terhadap kekeringan sehingga hidrasi menjadi langkah penting yang tidak boleh dilewatkan. Pelembap membantu menenangkan kulit sekaligus menjaga fungsinya tetap stabil.

Perlindungan dari sinar matahari adalah hal yang wajib ketika rutin memakai AHA atau BHA. Kedua bahan ini membuat kulit lebih sensitif terhadap UV sehingga penggunaan tabir surya menjadi keharusan. Tanpa perlindungan yang cukup, manfaat eksfoliasi tidak akan optimal dan risiko iritasi meningkat.

Dengan pemahaman yang tepat, AHA dan BHA dapat menjadi bagian penting dari rutinitas perawatan kulit. Keduanya memberikan hasil yang efektif dalam menjaga tekstur, kecerahan, dan kebersihan pori-pori. Pendekatan ilmiah dan hati-hati membantu kulit mendapatkan manfaat terbaik dari bahan aktif ini. [][Rudi Tenggarawan/TBV

penulisan artikel ini dibantu AI dan telah melewati proses kurasi Redaksi

Artikel Terkait

Asam Hialuronat: Si Pelembap Super di Balik Kulit Kenyal
BahanAktif

31 Oct 2025

Asam Hialuronat: Si Pelembap Super di Balik Kulit Kenyal

Asam hialuronat menjaga kelembapan kulit hingga berlapis-lapis, menjadikannya bahan aktif wajib untuk kulit kenyal dan segar.

Mengenal Kolagen dan Cara Kerjanya untuk Kulit
BahanAktif

04 Dec 2025

Mengenal Kolagen dan Cara Kerjanya untuk Kulit

Kolagen adalah protein penting penopang kulit. Dengan bahan seperti vitamin C, retinoid, dan peptida, produksi kolagen alami dapat dioptimalkan kembali.

Panthenol, Si Penyelamat Kulit yang Diam-diam Bekerja
BahanAktif

05 Nov 2025

Panthenol, Si Penyelamat Kulit yang Diam-diam Bekerja

Panthenol, bahan lembut tapi kuat yang bantu menjaga hidrasi dan ketenangan kulit.

Kecantikan Holistik Musim Hujan
BeautyLife

14 Oct 2025

Kecantikan Holistik Musim Hujan

Pernahkah Anda merasa lelah menghadapi hujan sepanjang hari, dengan kulit dan rambut yang seolah kehilangan energi?  Di Oktober 2025, musim hujan membawa tantangan untuk menjaga kecantikan alami. Pendekatan holistik, yang menyeimbangkan perawatan luar dan dalam, adalah jawaban untuk tetap glowing. Bayangkan wajah cerah dan rambut berkilau meski genangan air mengintai di setiap sudut kota. Dengan bahan lokal Indonesia seperti jambu biji dan teh hijau, Anda bisa merangkul kecantikan yang sehat dan berkelanjutan. Saya akan memandu Anda melalui gaya hidup holistik untuk musim hujan, menggabungkan nutrisi dan perawatan sederhana. Baca Juga: Gaya Hidup Skinimalisme untuk Kulit Sehat Seimbangkan Nutrisi dan Skincare Kecantikan holistik dimulai dari dalam. Konsumsi buah lokal seperti jambu biji, yang kaya vitamin C, untuk mendukung regenerasi kulit dan rambut. Penelitian di Nutrients [2023] menunjukkan bahwa vitamin C meningkatkan produksi kolagen hingga 15%. Tambahkan segelas jus jambu biji ke rutinitas harian Anda untuk kilau alami. Selain itu, tidur cukup adalah kunci. Tidur 7-8 jam membantu tubuh memperbaiki sel kulit yang rusak akibat polusi musim hujan. Bayangkan ini seperti mengisi ulang energi untuk wajah dan rambut Anda, membuatnya siap menghadapi hari. Untuk perawatan luar, gunakan pembersih berbasis teh hijau lokal untuk melawan polusi, diikuti pelembap ringan dengan lidah buaya. Produk ini, banyak diproduksi UMKM Indonesia, menjaga kulit tetap terhidrasi tanpa menyumbat pori di udara lembap. Baca Juga: 5 Gaya Hidup untuk Kulit Glowing di Tengah Kota Konsistensi untuk Hasil Nyata Pendekatan holistik tidak memerlukan langkah rumit, tetapi konsistensi adalah rahasianya. Kombinasikan nutrisi seimbang dengan skincare minimalis, seperti serum temulawak untuk mencerahkan kulit. BPOM [2025] menegaskan bahwa produk alami terdaftar aman untuk penggunaan harian, asal disimpan dengan benar. Cobalah luangkan waktu untuk relaksasi, seperti menyeruput teh herbal lokal di sore hari, untuk mengurangi stres yang memengaruhi kulit. Dengan cara ini, Anda tidak hanya merawat tubuh, tetapi juga jiwa. Musim hujan jadi momen untuk merayakan kecantikan holistik, dengan bahan lokal yang membuat Anda bersinar dari dalam dan luar. [][Rudi Tenggarawan/TBV] Sumber Eksternal: BPOM: Panduan Kosmetik Aman Nutrients [2023], “Vitamin C and Skin Health”