Bandung, Jawa Barat, Indonesia
SkinCare

Saat Skincare Tak Terpakai: Harus Dibawa ke Mana?

Ditulis oleh Eva Evilia Dipublikasikan pada 09 December 2025

Saat Skincare Tak Terpakai: Harus Dibawa ke Mana?

Skincare yang tidak terpakai dapat dialihkan, diberikan, atau dibuang dengan aman. Hindari memakai produk kedaluwarsa atau mencampur formula yang tidak stabil.

Produk skincare sering menumpuk tanpa rencana. Cara menyikapinya perlu dipahami agar tidak salah langkah.

Banyak orang memiliki produk skincare yang akhirnya tidak terpakai. Alasannya bisa beragam—kulit tidak cocok, ada produk baru yang lebih menarik, atau masa penggunaan mulai mendekati kedaluwarsa. Situasi ini umum terjadi, tetapi tidak semua orang tahu apa yang sebaiknya dilakukan.

Menumpuk produk yang tidak terpakai justru membuat ruang penyimpanan semakin penuh. Selain itu, produk yang dibiarkan terlalu lama dapat menurun kualitasnya. Menyikapi dengan benar membantu mengurangi pemborosan sekaligus memastikan keamanan dalam penggunaannya.

Sebagian orang mencoba ‘menghabiskan saja’ produk yang tidak cocok, padahal langkah tersebut bisa menimbulkan iritasi pada kulit. Menggunakan produk hanya karena sayang membuang justru berisiko membuat kondisi kulit semakin sensitif. Karena itu, pendekatan yang bijak diperlukan.

Memahami cara yang tepat dalam memperlakukan skincare yang tak lagi digunakan membantu menjaga kesehatan kulit serta mengurangi limbah yang tidak perlu. Langkah berikut dapat menjadi panduan praktis.


Apa yang Bisa Dilakukan dengan Skincare Tak Terpakai?
Jika produk masih baru atau hanya dicoba sebentar, memberikannya kepada orang lain bisa menjadi pilihan. Pastikan produk tersebut belum mendekati tanggal kedaluwarsa dan kondisi kemasan tetap bersih. Memberikan produk kepada teman atau keluarga membantu mengurangi pemborosan dan memberikan kesempatan bagi orang lain untuk mencobanya.

Beberapa produk dapat dialihfungsikan untuk area tubuh lain. Misalnya, pelembap wajah yang terlalu berat dapat digunakan sebagai pelembap tubuh. Produk pembersih yang tidak sesuai dapat digunakan sebagai sabun tangan, selama formulanya tetap aman. Pendekatan ini membantu memaksimalkan produk tanpa membahayakan kulit.

Jika produk sudah lewat masa pakainya atau berubah aroma dan teksturnya, langkah paling aman adalah membuangnya. Produk yang telah terkontaminasi dapat menimbulkan iritasi. Pastikan untuk membuang isi produk terlebih dahulu sebelum mendaur ulang kemasannya agar tidak mencemari lingkungan.

Hal yang Sebaiknya Tidak Dilakukan
Hindari menggunakan produk yang sudah kedaluwarsa di wajah hanya karena ingin menghabiskannya. Formula yang telah terurai dapat menyebabkan iritasi dan peradangan. Mengabaikan tanggal kedaluwarsa dapat membuat kulit mengalami reaksi yang tidak diinginkan.

Jangan pula mencampurkan produk lama dengan produk baru untuk ‘menyelamatkan’ isinya. Mencampur formula yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi kimia yang tidak aman. Teknik ini juga menghilangkan efektivitas setiap bahan aktif dan membuat risiko iritasi lebih tinggi.

Menggunakan ulang produk yang sudah berubah warna, bau, atau konsistensi juga tidak disarankan. Perubahan ini menandakan formula tidak lagi stabil. Mengejar efisiensi dengan menggunakan produk yang rusak justru menimbulkan risiko kesehatan kulit yang lebih besar.

Dengan menyikapi skincare tak terpakai secara bijak, kita dapat menjaga kesehatan kulit sekaligus mengurangi pemborosan. Pilihan yang tepat membantu memastikan keamanan, kenyamanan, dan manfaat yang tetap terjaga dalam rutinitas perawatan. [][Eva Evilia/TBV]

penulisan artikel ini dibantu AI dan telah melewati proses kurasi Redaksi

Artikel Terkait

Skincare Sehari dalam Hidup Anda
SkinCare

27 Oct 2025

Skincare Sehari dalam Hidup Anda

Rahasia kulit sehat dimulai dari ritual kecil yang konsisten dan penuh makna.

Peptide: Latihan Beban untuk Kulit yang Malas Kencang
BahanAktif

18 Nov 2025

Peptide: Latihan Beban untuk Kulit yang Malas Kencang

Peptide membantu kulit memproduksi kolagen dan elastin, menjaga kekenyalan dan mengurangi tanda penuaan.

5 Kesalahan Drama Skincare Kulit Remaja
SkinCare

14 Oct 2025

5 Kesalahan Drama Skincare Kulit Remaja

Masa remaja adalah masa penuh eksperimen. Termasuk soal perawatan wajah. Di era media sosial, dengan mudahnya informasi bertebaran, banyak remaja ingin segera punya kulit mulus tanpa jerawat. Sayangnya, semangat itu kadang berujung pada kesalahan kecil yang malah memperburuk keadaan kulit. Kesalahan pertama adalah terlalu sering cuci muka. Banyak remaja percaya semakin sering wajah dibasuh, semakin bersih jadinya. Padahal, mencuci muka lebih dari dua kali sehari justru membuat kulit kehilangan minyak alaminya, memicu iritasi, bahkan memicu jerawat baru. Kesalahan kedua, pakai produk terlalu banyak sekaligus. Melihat influencer skincare yang memakai 10 langkah perawatan, remaja kadang ikut-ikutan. Kulit remaja yang masih sensitif akhirnya kebingungan, lalu bereaksi dengan kemerahan atau breakout. Padahal, cukup cleanser ringan, pelembap, dan tabir surya untuk sehari-hari. Kesalahan ketiga, memencet jerawat sembarangan. Ada kepuasan tersendiri ketika benjolan kecil itu hilang seketika, tapi bekas yang ditinggalkan sering kali jauh lebih sulit diatasi. Luka, noda hitam, bahkan bopeng bisa jadi ‘oleh-oleh’ yang bertahan lama. Baca Juga: Cara Instan untuk Memutihkan Kulit: Risiko dan Solusi Kesalahan keempat, menyalin produk orang lain tanpa memahami kebutuhan kulit sendiri. Teman cocok dengan krim tertentu, bukan berarti kulit kita akan bereaksi sama. Setiap kulit punya cerita berbeda—ada yang cenderung berminyak, ada yang kering, ada pula yang sensitif. Kesalahan terakhir, meremehkan tabir surya. Banyak remaja merasa tabir surya hanya perlu dipakai saat ke pantai. Padahal, sinar UV hadir setiap hari, bahkan menembus kaca jendela. Tanpa perlindungan, kerusakan kulit bisa menumpuk sejak dini dan baru terasa di kemudian hari. Baca Juga: Anti-Pollution Skincare? Apa Itu? Semua kesalahan ini sebetulnya wajar. Namanya juga belajar merawat diri. Yang penting adalah mau memahami kulit sendiri, sabar, dan konsisten. Kulit remaja sedang aktif-aktifnya, jadi perawatan sederhana dan tepat biasanya sudah cukup untuk menjaga kesehatannya. Orangtua dan guru juga punya peran. Alih-alih melarang atau menyepelekan, mereka bisa membantu memberi informasi yang benar. Dengan begitu, perawatan wajah bukan sekadar ikut tren, melainkan bagian dari membangun kebiasaan sehat jangka panjang. Pada akhirnya, kulit remaja tidak harus sempurna. Ia hanya perlu dirawat dengan bijak agar tetap sehat. Jerawat sesekali muncul bukan akhir dunia—justru tanda kulit sedang bekerja melindungi diri. Yang lebih penting adalah bagaimana remaja tumbuh percaya diri, dengan atau tanpa jerawat di wajah. [][Eva Evilia/TBV]

Dermaroller: Tren Skincare yang Viral. Benarkah Efektif?
Decorative

01 Dec 2025

Dermaroller: Tren Skincare yang Viral. Benarkah Efektif?

Dermaroller rumahan bisa membantu meningkatkan tekstur kulit, namun tetap memiliki risiko. Gunakan jarum pendek, jaga kebersihan, dan hindari jika kulit sedang iritasi.