Bahan Kimia adalah Racun?

MITOS: Kosmetik terbuat dari bahan kimia, dan oleh karenanya pasti beracun.

FAKTA: Benarkah pernyataan tersebut? Jawabnya adalah ‘ya dan tidak’. Ya, karena banyak bahan kimia yang beracun. Tidak, karena tidak semua bahan kimia beracun.

Bahan kimia dapat kita temukan dalam keseharian. Kandungan bahan kimia berbahaya digunakan untuk berbagai produk sesuai peruntukannya. Paling penting dipahami adalah tentang bahan perawatan kulit. Kita perlu mempelajari hal apa saja yang dapat membahayakan, begitu juga yang tidak. Pada dasarnya, kosmetik tidak akan membahayakan jika penggunaannya sesuai standar yang telah ditentukan. Di Indonesia sudah ada di dalam peraturan kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan [Perka BPOM] dan mendapatkan izin edar yaitu Nomor Izin Edar [NIE].

BPOM menyebutkan sejumlah kriteria produk kosmetik yang dapat dikategorikan aman yakni meliputi kemasan, label, izin edar, kegunaan dan cara penggunaan, tanggal kadaluarsa, serta tidak terkandungnya bahan kimia berbahaya. Detail kosmetik yang aman dan bebas dari kandungan kimia berbahaya, dapat dilihat dalam jurnal berikut.

Secara sederhana, ada beberapa pengingat bagi konsumen agar mendapatkan produk yang aman:

  • KLIK

Istilah KLIK disosialisasikan untuk memudahkan konsumen mendapatkan produk yang aman. KLIK merupakan singkatan dari Kemasan, Label, Izin edar, dan masa Kedaluwarsa kosmetik.

Pertama, cek kemasan dan label produk kosmetik. Pastikan tidak ada cacat fisik pada kemasan dan label.  Berikutnya, cek NIE. Jika sudah mengantongi izin resmi BPOM, artinya bahan-bahan aman karena telah melewati pengujian. Pengecekan disarankan melalui website resmi BPOM.

Seperti halnya makanan, produk kosmetik yang kedaluarsa juga tak baik untuk kesehatan. Jadi pastikan produk yang akan digunakan belum melewati tanggal kedaluarsa.

  • Belanja di toko terpercaya

Tak harus toko konvensional, karena toko daring saat ini menjadi salah satu alternatif belanja. Namun perlu dipastikan toko menjual produk kosmetik yang asli. Memang dibutuhkan kejelian ekstra untuk belanja di toko daring. Pada toko konvensional, kita bisa melakukan pengecekan langsung tekstur, aroma, warna, dan detail kemasan dengan lebih seksama. Sedangkan di toko daring, kita harus belanja terlebih dahulu untuk melihat detail produk.

  • Melakukan pengujian

Sebelum menggunakan kosmetik untuk kebutuhan yang lebih luas, pengujian dapat dilakukan dengan mengoleskan sedikit produk ke punggung tangan. Selain terkait tekstur, aroma, warna, dengan pengujian sederhana ini dapat diketahui kosmetik tersebut menimbulkan reaksi alergi atau tidak. Salah satu gejala yang ditimbulkan dari kosmetik palsu adalah munculnya ruam merah pada kulit, serta gatal dan bengkak. Kasus yang lebih berat dapat menyebabkan sakit kepala dan gejala-gejala yang menyerupai alergi kosmetik lainnya.

[Tim Beautyversity]

Tags:
Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !