Bau Kaki, Cukupkah dengan Pewangi Kaki?

Bau kaki? Hiiiiii... nggak banget lah yaaa. Tapi apa sih sebetulnya yang menyebabkan kaki berbau? Apakah produk-produk pengarum kaki cukup efektif untuk menghilangkan bau? 

Kaki yang berbau, tentu saja membuat kita tak nyaman. Khawatir akan mengganggu orang lain. Memunculkan rasa tak percaya diri. Sayangnya, setiap orang berpotensi mengalami bau kaki, meski dengan kadar yang berbeda-beda, baik dari persoalan biologis maupun kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan. Bau kaki muncul ketika timbul keringat yang dibarengi bakteri. Semakin terjadi peningkatan produksi keringat, bakteri pun dengan cepat berkembang biak. Aroma tak sedap pun meruap.

Selain perpaduan keringat dan kuman di kaki, ada beberapa faktor lain yang menjadi penyebab bau kaki. Sebelum mencari tahu penanganannya, mari cari tahu faktor risikonya. 

Siapa saja yang memiliki risiko lebih mengalami bau kaki?

1. Orang yang sepanjang hari mengenakan sepatu tertutup.

2. Orang yang tak cukup menjaga kebersihan kaki dan perlengkapan untuk kaki.

3. Orang yang mengalami stres berlebihan.

4. Orang yang berolahraga dengan keringat berlimpah.

5. Orang yang mengalami perubahan hormon, seperti remaja dan ibu hamil/menyusui

6. Orang yang mengonsumsi obat-obatan tertentu.

7. Orang dengan penyakit kulit dan infeksi jamur di kaki.

Mengacu kepada faktor risiko di atas, beberapa penyebab membutuhkan penanganan psikolog atau tenaga medis. Jika demikian, saatnya untuk mengunjungi psikolog atau dokter langganan. Selebihnya, dibutuhkan perubahan kebiasaan saja. 

1. Memilih sepatu yang tepat

Sepatu dengan bahan tertentu mendukung berkembang-biaknya bakteri karena kerapatannya, seperti sepatu berbahan kulit dan karet. Begitu pun dengan model sepatu. Bagi yang kerap melakukan aktivitas outdoor, disarankan untuk memilih sepatu dengan ventilasi yang dapat memberikan kesempatan kaki untuk bernafas. Atau, memiliki beberapa variasi sepatu yang dapat digunakan secara bergantian.

2. Memilih kaos kaki berbahan wol atau katun

Bahan wol dan katun menyerap dengan baik keringat. Berbeda dengan kaos kaki dengan bahan sintetis dengan kerapatan yang akan menahan keringat. Selain bahannya, yang perlu diperhatikan adalah kebersihannya. Sebaiknya mengganti kaos kaki minimal sehari sekali. 

3. Melakukan eksfoliasi kaki

Perlakukan kaki seperti bagian tubuh lainnya. Kalau wajah Anda secara berkala dilakukan eksfoliasi, mengapa kaki tidak? Gunakan bahan dan perangkat eksfoliasi seperti scrub, sikat, batu kapur, dan perangkat lainnya untuk mengangkat sel-sel kulit mati. Eksfoliasi kaki dapat dilakukan 2-3 kali seminggu untuk mendapatkan hasil yang optimal. 

4. Menggunakan pewangi kaki atau sepatu

Berbagai produk pewangi kaki saat ini dengan mudah kita temukan di pasaran. Bahannya beragam, termasuk bahan alami seperti sereh dan lemon. Begitu pula pewangi untuk sepatu, aneka aroma pilihan bisa dicoba. Caranya tinggal menyemprotkan ke kaki atau bagian dalam sepatu. 

5. Merendam kaki dengan aneka campuran pilihan

Selain mengistirahatkan kaki dari penat, merendam kaki secara rutin sangat membantu mengusir potensi bau tak sedap di kaki. Caranya dengan mencampurkan bahan tertentu ke dalam air hangat, lalu rendam selama 10-20 menit. Keringkan dengan menggunakan handuk lembut. Beberapa bahan campuran rendaman yang bisa digunakan, antara lain garam, baking soda, lemon, obat kumur, cuka, kopi, teh, tepung maizena, dan jeruk nipis. 

Mengetahui penyebab bau kaki adalah hal pertama yang harus dilakukan. Setelah itu, dicari penanganan yang paling tepat. Beberapa bahan alami yang biasa tersedia di dapur, bisa dicoba. Jika ingin yang instan, atau tambahan yang memudahkan, dapat memilih produk pewangi kaki dalam bentuk spray. Dan, tak perlu lagi khawatir dengan bau kaki! [][TBV | foto: pexels.com/Artem Beliaikin]

Tags:
Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !