MITOS: Semua skincare yang mengandung alkohol berbahaya bagi kulit.
FAKTA: Tidak semua alkohol berbahaya karena jenis alkohol pada skincare berbeda-beda dan memiliki fungsi yang berbeda pula.
Semua orang pasti tak ingin menggunakan skincare dengan kandungan berbahaya. Dianggap memberikan efek negatif pada kulit, alkohol menjadi kandungan yang kerap dihindari banyak orang ketika memilih skincare. Namun faktanya, tidak semua kandungan alkohol membuat kulit rusak.
Saat berbicara mengenai alkohol, sebenarnya ada banyak sekali kandungan yang dimaksud. Lantas kandungan alkohol mana yang mereka maksud dapat merusak kulit? Yuk, pelajari lebih dalam mengenai kandungan alkohol pada skincare.
Apa yang Membuat Alkohol Dianggap Bahaya Bagi Kulit?
Dampak negatif dari alkohol yang sering didengar di antaranya adalah membuat kulit kering, iritasi, serta kemerahan. Semua dampak tersebut diakui memang bisa terjadi akibat alkohol.
Dikutip dari Glamour Magazine, Lesley Reynolds, co-founder Harley Street Skin mengatakan, “Alkohol dapat merusak lapisan pelindung kulit dan mengurangi minyak alami yang dibutuhkan kulit. Alkohol sangat keras dan kering untuk kulit, sehingga menyebabkan iritasi dan mengurangi regenerasi alami di kulit.”
Akan tetapi, hanya beberapa alkohol yang bisa menyebabkan hal tersebut. Lebih lanjut lagi, Lesley menyarankan untuk menghindari kandungan alkohol seperti isopropyl, SD alcohol, dan denat untuk terhindar dari iritasi. Kandungan alkohol lainnya yang dapat menyebabkan iritasi yaitu methanol, etyl, dan benzyl alcohol.
Pada awalnya, skincare dengan kandungan beberapa alkohol tersebut memang dapat memberikan sensasi menyegarkan dan mengencangkan kulit setelah digunakan. Ini biasanya disukai pemilik kulit berminyak. Namun jangan salah, dampak baik tersebut tidak akan bertahan lama. Dalam jangka panjang, kulit akan semakin kering dan sensitif. Selain itu, pori-pori juga akan membesar dan bisa memproduksi minyak berlebih karena hilangnya minyak alami pada kulit.
Baca Juga: Benarkah Kulit Sensitif Tidak Perlu Eksfoliasi?
Apa Fungsi Alkohol dalam Kandungan Skincare?
Jika alkohol berbahaya bagi kulit, lantas mengapa kandungan alkohol masih digunakan dalam skincare? Meskipun kini Anda sudah paham dengan kandungan alkohol yang bersifat jahat, jangan langsung membenci kandungan alkohol pada skincare, ya, Beauties! Faktanya, kandungan alkohol pun memberikan manfaat untuk kulit jika digunakan dengan tepat.
Dalam jangka pendek, alkohol juga bisa digunakan sebagai spot treatment untuk mengeringkan infeksi. Ini dijelaskan Rouleau, seorang ahli kecantikan kepada Byrdie.com. Selain itu, alkohol juga terkadang dijadikan sebagi pengawet agar skincare tahan lebih lama.
Selain alkohol bersifat jahat yang sudah dijelaskan di atas, ada beberapa alkohol yang mempunyai sifat baik bagi kulit. Kandungan alkohol tersebut disebut juga dengan fatty alcohol [alkohol berlemak]. Alkohol jenis ini tidak akan membuat kulit kering dan iritasi, justru bisa membuat tekstur kulit menjadi halus dan bermanfaat bagi kulit kering.
Ini karena fatty alcohol dapat membantu mengunci kelembaban. Fatty alcohol juga membantu kandungan-kandungan skincare lainnya meresap lebih cepat ke dalam kulit dan bekerja lebih efektif. Fatty alcohol yang baik untuk kulit biasanya ada pada cetyl, stearyl cetearyl alcohol, dan propylene glycol.
Tips dalam Memilih Produk Skincare yang Mengandung Alkohol
Saat hendak membeli skincare, ada baiknya Anda cek kandungannya terlebih dahulu. Jenis alkohol apa yang terkandung di dalamnya. Sebaiknya hindari kandungan alkohol berbahaya yang sudah dijelaskan di atas. Lalu, lihat juga jumlah alkohol yang terkandung. Semakin besar jumlah alkohol yang terkandung, maka akan semakin keras untuk kulit. Hentikan penggunaan produk dan konsultasikan ke dokter jika kulit mengalami iritasi. [][teks: Sufiana Rachman/TBV]
Sumber:
Glamourmagazine.com. [2019]. “Is alcohol in skincare really the worst thing? Here’s everything you need to know”
Byrdie.com. [2022]. “Is Alcohol in Skincare Bad? We Asked Dermatolgists”
Komentar
Belum ada komentar !