Benarkah Produk Kecantikan Organik Tidak Mengandung Bahaya?

[ilustrasi produk kosmetik organik | freepik.com/freepik]

MITOS: Produk kecantikan organik selalu aman dan tak mengandung bahaya.

FAKTA: Produk kecantikan apapun punya efek yang mungkin saja membahayakan.

Beautyverse People, mitos produk kecantikan organik yang menjanjikan keamanan dan kebaikan bagi kulit merupakan hal yang banyak diperbincangkan secara luas. Banyak penjualan produk kecantikan organik terus meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan kulit dengan cara yang lebih alami dan ramah lingkungan.

Bagi sebagian orang, produk kecantikan seharusnya terdiri dari bahan-bahan alami, tidak menggunakan bahan kimia berbahaya, serta ramah untuk lingkungan dan hewan. Sayangnya, ada mitos yang mengatakan bahwa semua produk kecantikan organik tidak berbahaya dan aman untuk digunakan. Pada kenyataannya, tidak semua produk kecantikan organik tidak berbahaya, dan ada beberapa mitos tentang produk kecantikan organik yang seharusnya diketahui.


Produk kecantikan organik tidak berbahaya?

Mitos bahwa produk kecantikan organik tidak berbahaya sangat eksklusif, penjualan produk yang diperoleh dari bahan-bahan alami seharusnya aman untuk digunakan, sehingga dijamin tidak berbahaya, namun, tidak benar 100%. Justine Jenkins, seorang pakar makeup, mengatakan bahwa bahan-bahan alami yang digunakan dalam produk kecantikan organik tidak selalu lebih baik dari produk kimia yang lebih umum.

Bahkan dalam beberapa kasus, produk kimia dapat lebih aman dan efektif daripada produk organik. Misalnya, jika Anda mempunyai kulit berjerawat atau sensitif, produk kecantikan organik yang mengandung bahan alami seperti minyak kelapa atau minyak biji buah jeruk dapat menyebabkan iritasi atau menimbulkan ruam di kulit.

Akibat dari penggunaan produk kecantikan organik yang tidak tepat, bahan-bahan kimia yang digunakan sebagai pengganti bahan alami juga tidak selalu bisa dihindari. Sekitar 25% dari bahan-bahan kimia yang kita gunakan di kulit berpotensi menciptakan bentuk iritasi yang cukup serius.

Salah satu contoh dari penggunaan bahan kimia itu adalah phenoxyethanol, yaitu kandungan bahan kimia yang biasanya terdapat di produk kecantikan organik agar dapat bertahan lebih lama. Meskipun begitu, sebenarnya phenoxyethanol juga ditemukan di produk-produk kimia, dan telah terbukti sebagai bahan yang mengandung potensi iritasi.

Keamanan dan efektivitas dari suatu produk kecantikan lebih bergantung kepada kualitas bahan-bahan yang digunakan, bukan hanya dari jenis bahan-bahan yang digunakan. Ini berarti bahwa produk kecantikan yang terbaik bukan hanya menggabungkan bahan-bahan organik, tetapi juga bahan-bahan kimia yang terbukti efektif dan aman.

Baca Juga: Bolehkah Kita Menggunakan Skincare dari Merek-merek Berbeda?

 

 

Organik tidak secara otomatis ramah lingkungan

Mitos lain tentang produk kecantikan organik yang hampir tidak pernah dibicarakan adalah bahwa produk tersebut tidak selalu ramah lingkungan. Beberapa perusahaan yang menggunakan bahan-bahan organik untuk produk kecantikan mereka menggunakan bahan-bahan dasar yang berasal dari negara-negara jauh sehingga menghasilkan jejak karbon yang lebih besar dibandingkan dengan produk yang dibuat dari bahan lokal.

Selain itu, memproduksi bahan-bahan organik menghasilkan penggunaan energi yang lebih besar daripada memproduksi bahan-bahan kimia. Pemrosesan bahan organik juga bisa menghasilkan limbah yang lebih besar dibandingkan dengan bahan kimia. Oleh karena itu, produk kecantikan organik tidak selalu lebih ramah lingkungan daripada produk kecantikan kimia.

Memilih produk kecantikan yang tepat

Memilih produk kecantikan yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit. Produk organik dapat menjadi pilihan yang baik jika memenuhi standard kualitas dan aman. Namun, keputusan untuk menggunakan produk kecantikan organik harus didasarkan pada kualitas bahan-bahan dan kredibilitas perusahaan. Anda harus melakukan penelitian di setiap produk sebelum memutuskan untuk memakainya. Bahan-bahan alami mungkin terbaik dibandingkan dengan bahan kimia, namun setiap kulit sangat unik dan memerlukan perawatan yang berbeda-beda. Terkadang, penggunaan produk kimia dapat menjadi pilihan yang lebih efektif dan aman bagi jenis kulit tertentu.

Jadi, apa yang seharusnya menjadi prioritas ketika memilih produk kecantikan yang tepat? Pertama-tama, lihatlah label produk dan pastikan bahwa produk tersebut terdaftar dan telah memenuhi standar yang dikenal dan diakui secara global. Pastikan juga bahan-bahan yang digunakan dan identifikasi apakah bahan-bahan tersebut telah terbukti aman dan efektif. Pastikan juga bahwa produsen telah mematuhi standar kualitas dan etika dalam produksi produk mereka.

Mitos tentang produk kecantikan organik yang tidak terbukti harus diwaspadai. Ada banyak mitos yang beredar tentang produk kecantikan organik yang tidak selalu benar. Meskipun produk kecantikan organik mungkin terlihat lebih alami dan lebih baik untuk kesehatan kulit, mereka tidak selalu lebih aman atau efektif daripada produk kimia.

Jadi Beauties, penting untuk melakukan penelitian sebelum membeli dan menggunakan produk kecantikan, terutama yang mengklaim produk mereka organik. Pastikan memilih produk yang memenuhi standar kualitas yang ketat, mengetahui bahan-bahan yang digunakan, dan memastikan bahwa perusahaan mematuhi standar etika dalam produksinya.

Pilihan produk kecantikan yang tepat akan membantu melindungi kulit dari bahaya bahan kimia yang beracun dan menghasilkan hasil yang optimal secara efektif. Ini semua dilakukan dengan memahami fakta-fakta dan mitos seputar produk kecantikan organik. [][Eva Evilia/TBV]

 

Sumber:

1. The National Center for Biotechnology Information [2016]: “An exploration of the safety of personal care products and ingredients”

2. ScienceDirect.com [2017]: “Organic personal care products: Opportunities and challenges”

3. ScienceDirect.com [2018]: “Organic cosmetics: Toxicity, skin absorption, and allergenic potential”
4. The National Center for Biotechnology Information [2020]: “Organic Cosmetics Generate Significant Risks to Human Health and Environment”

*penulisan artikel ini dibantu ChatGPT

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !