Penampilan paripurna bagi sebagian wanita tak hanya berhenti di makeup. Tak cuma fashion dan aksesoris yang tepat. Namun juga penampilan dari kuku-kuku yang indah atau unik. Cat kuku dan nail art pun menjadi bagian penting dari penampilan kaum wanita.
Kuku merupakan bagian yang mungil dari tubuh, yang sambil lalu tak mudah terlihat. Namun, menonjolkannya dengan penampilan yang berbeda, menjadikan kuku dapat tampil mempesona dan mencuri perhatian. Aneka cat kuku dalam berbagai warna dengan mudah dapat ditemukan di pusat perbelanjaan. Atau hiasan dekoratif yang dikenal dengan nail art, yang kian hari kian berkembang variasinya.
Sebelum lebih mengenal lebih jauh tentang nail art, mari kembali ke peradaban masa lalu. Karena ternyata seni menghias kuku ini sudah ada sejak ribuan tahun sebelum masehi. Pada zaman Babilonia kuno, para pria mewarnai kuku mereka dengan pewarna hitam, dengan bahan yang sama yang mereka gunakan mewarnai area mata. Kuku hitam merupakan penanda status sosial atau kasta yang tinggi. Di bawahnya ada warna-warna lain juga yang diaplikasikan ke kuku.
Hal ini tak jauh beda dengan yang terjadi pada zaman Mesir kuno. Pada abad ke-50 hingga ke-30-an Sebelum Masehi, para wanita juga menggunakan nail art untuk menunjukkan status sosial mereka. Pewarna yang digunakan diambil dari tanaman pacar. Di masa kini produk tersebut masih bisa kita temukan, dalam kemasan yang sudah jadi tentu saja. Disebutkan, salah satu istri Firaun, Ratu Nefertiti menghiasi kuku kaki dan tangannya dengan warna merah. Cleopatra lebih dikenal dengan cat kuku warna emasnya. Hanya para ratu yang mewarnai kuku. Kalaupun ada awam yang ingin melakukan hal serupa, tak diperbolehkan memakai warna yang sama.
Di belahan dunia yang lain, di negeri China, cat kuku dibuat dari campuran lilin, gelatin, putih telur, pewarna sayuran, dan permen karet. Seperti halnya di Mesir, pada zaman dinasti Ming tersebut, warna kuku juga mewakili status sosial.
Perubahan mulai terjadi pada sekitar abad ke-18. Pemakaian cat kuku tak lagi didominasi semata bangsawan atau mereka dengan status sosial tinggi, namun juga kalangan umum. Baik di Eropa maupun Amerika, cat kuku menjadi salah satu produk yang banyak dicari di salon kecantikan, menjadi bagian dari bisnis yang laris manis. Kuku yang cantik kemudian hari tak terpisahkan dari perkembangan mode dunia.
Nail art baru mulai diperkenalkan secara luas saat berlangsung pekan mode di Paris tahun 1976, oleh pendiri perusahaan kosmetik ORLY, Jeff Pink. Produk tersebut masuk industri dan disukai pasar, terutama para wanita yang menginginkan kukunya terlihat cantik tanpa perlu ribet membuatnya sendiri. Seni menghias kuku ini mendapatkan kejayaannya pada awal abad ke-21. Kesuksesan industri fashion dan keberhasilan ajang pekan mode dunia, menjadi lahan subur bagi perkembangan nail art. Di Indonesia, seni menghias kuku baru berkembang pada kisaran tahun 2012.
Anda termasuk penggemar nail art? Berikut tips agar hiasan kuku awet cantik dalam waktu lama.
1. Melapisi nail art dengan top coat
Sesuai namanya, top coat berfungsi melindungi cat kuku atau nail art agar tak mudah tergores atau terkelupas. Cairan beningnya juga menjadikan warna lebih cemerlang mengilat. Pelapisan top coat ini dapat dilakukan tiga hari sekali.
2. Hindari deterjen, gunakan sabun yang lembut
Cairan pencuci dengan deterjen yang kuat dapat mengikis cat kuku. Jika persentuhan dengan deterjen tak bisa dihindari, misalnya saat mencuci piring atau pakaian, disarankan mengenakan sarung tangan.
Untuk membersihkan tangan, gunakan sabun khusus tangan dengan formula yang lembut. Hand sanitizersebaiknya digunakan saat kondisi mendesak, karena alkohol dapat mengeringkan kuku dan mengikis lapisan top coat.
3. Rawat kuku dan jari tangan dengan nail oil
Nail oil berfungsi melembapkan dan melembutkan kulit di sekitar kuku. Aplikasikan minyak di ruas-ruas jari, tepian dan kutikula kuku. Nail oil juga membuat cat kuku dan nail art tak mudah retak. [][Tim Beautyversity]
Komentar
Belum ada komentar !