Beautyverse People rutin melakukan perawatan eksfoliasi, tetapi wajah malah menjadi kemerahan dan iritasi? Bisa jadi kulit Anda mengalami over-exfoliating.
Eksfoliasi merupakan tahap perawatan dengan tujuan mengangkat kotoran serta sel kulit mati agar tidak menumpuk di kulit. Terdapat dua jenis eksfoliasi yaitu physical exfoliation dengan menggunakan scrub atau masker khusus eksfoliasi serta chemical exfoliation yang biasanya menggunakan bahan aktif seperti AHA BHA, PHA, dan bahan kimia lain.
Mengeksfoliasi kulit bermanfaat untuk mencerahkan kulit, membantu mengatasi kulit kusam, dan membuat kulit menjadi lebih halus. Akan tetapi, eksfoliasi tidak bisa dilakukan setiap hari karena dapat merusak skin barrier, mengurangi hidrasi kulit, serta dampak jangka panjang lain.
Banyak orang yang melakukan kesalahan dalam menerapkan over-exfoliating ini. Demi ingin segera mendapatkan kulit yang bersih, terlalu sering melakukan eksfoliasi. Disarankan, eksfoliasi dilakukan hanya 1-2 kali dalam satu minggu. Seperti disebutkan jurnal bertajuk Impact of Epidermal Desquamation on Tissue Stores of Iron, kulit kita sebetulnya secara alamiah melakukan eksfoliasi yakni pada hari ke-28 hingga 30.
Saat dilakukan exfoliating, kulit bisa mengalami iritasi, kemerahan, dan inflamasi kulit. Selain itu, kulit dapat menjadi sangat kering, bertekstur, sampai breakout. Lalu, apa saja ciri yang menunjukkan kalau kulit Anda mengalami eksfoliasi berlebihan?
- Kulit terasa gatal, perih, hingga rasa terbakar karena iritasi.
- Muncul jerawat kecil di wajah.
- Kulit menjadi sensitif terhadap produk skincare dan makeup yang dipakai sehari-hari.
- Kulit mengelupas, kering, kaku, dan tampak kemarahan.
Jika Anda mengalami ciri-ciri kulit seperti yang disebutkan di atas, sebaiknya menghentikan penggunaan segala produk perawatan eksfoliasi.
Selanjutnya, apa yang harus dilakukan jika Anda mengalami over-exfoliating?
- Menggunakan cleanser dengan kandungan bahan yang lembut atau produk yang diperuntukan bagi kulit sensitif.
- Menggunakan sabun wajah dengan bahan eksfoliator baik itu scrub atau bahan kimia lain dan retinol.
- Menghindari skincare yang mengandung fragrance dan alkohol, rajin menghidrasi wajah dengan face mist, serta menggunakan produk perawatan yang mengandung hyaluronic acid.
- Menggunakan emolien atau pelembab dengan kandungan yang kaya bahan hidrasi.
- Melindungi wajah secara maksimal dengan tabir surya agar tidak menambah iritasi kulit karena paparan sinar UV.
- Kompres kulit dengan air dingin atau menggunakan produk dengan bahan aloevera bebas alkohol untuk mengurangi efek samping dari kulit iritasi.
Wajah yang mengalami over-exfoliating biasanya memerlukan waktu satu siklus pergantian kulit atau setara kurang lebih satu bulan hingga kulit dapat kembali normal. Selain itu, selama kulit masih dalam kondisi sensitif, disarankan untuk mengurangi tahapan perawatan skincare.
Setelah kulit pulih, Anda dapat kembali melakukan eksfoliasi dengan bahan yang tidak langsung keras dan memperhatikan kuantitas penggunaan. Jika efek samping eksfoliasi dirasa mengganggu, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter kulit untuk mendapatkan penanganan yang sesuai. [][teks: Nisa Ulayya/TBV | foto: xframe.io]
Komentar
Belum ada komentar !