Pernahkah Anda, setelah beraktivitas sedikit beda dari biasanya, berkeringat cukup deras? Apa yang Anda gunakan untuk menyamarkan aroma yang tak sedap dari tubuh?
Untuk menutupi bau yang muncul karena keringat berlebih, kita acap menggunakan wewangian. Bisa dengan cologne, parfum atau deodoran.
Nyatanya, bukan wangi segar yang didapat, tetapi aroma ‘menyengat’ akibat ‘perkawinan’ keringat dengan cologne, parfum, atau deodoran yang kita pakai. Sungguh mengganggu penampilan, dan membuat tidak percaya diri. Mau ganti pakaian? Agak susah karena lokasi kantor jauh dari rumah. Gimana dong?
Penelitian para ahli menemukan bahwa keringat yang dihasilkan badan kita ternyata tidak berbau. Penyebabnya karena aktivitas bakteri di badan yang berinteraksi dengan keringat, membuat tubuh mengeluarkan bau tajam. Manakala keringat bercampur dengan bakteri, maka terjadi pemecahan molekul kimia yang kemudian menghasilkan senyawa yang berbau tajam. Nah, aroma tajam itulah yang seringkali tercium saat tubuh lebih berkeringat dibanding sebelumnya.
Penemuan itu ternyata menjadi acuan penting bagi ilmuwan di Queen’s University Belfasat-UK. Para peneliti di Universitas yang diresmikan pada 1845 di Utara Irlandia ini telah menciptakan inovasi parfum yang makin harum bila pemakainya berkeringat. Bahan dasar ini adalah cairan ionik yang tidak berbau.
Secara mudahnya, cara kerja parfum ini adalah cairannya akan menelan aroma dari bahan kimia apapun. Bahkan aroma wewangiannya akan semakin kuat apabila bercampur dengan air, termasuk keringat. Parfum akan bertambah wangi ketika bercampur dengan bahan parfum lainnya, termasuk ketika bercampur dengan keringat. Pencampuran parfum ini dengan keringat bahkan akan mengeluarkan aroma wangi dan menambah kuat aromanya.
Penemuan ini tentu saja menggembirakan terutama bagi mereka yang mengalami keringat berlebih bahkan bagi siapapun untuk menambah kenyamanan. Makin berkeringat makin wangi aroma tubuh kita.
Kalau selama ini cara kerja deodoran ada dua, yakni membunuh bakteri dan menghambat keringat dengan menggunakan antiperspirant. Maka fungsi parfum ini justru membutuhkan keringat berlebih agar wewangian semakin kuat aromanya. Keringat tidak jadi hambatan, karena dengan parfum ini akan mengubah aromanya menjadi semakin kuat, wangi pula. Tidak menjadi alasan lagi untuk tetap bergerak aktif nantinya.
Aroma parfum ini tidak hanya dipakai untuk badan saja, namun berdasarkan penelitian yang dimuat di Jurnal Chemical Communication, bahwa parfum ini juga dapat digunakan untuk pengharum ruangan, atau lemari pakaian. Bahkan ruangan yang lembab jadi akan lebih kuat aromanya, karena seperti diuraikan dalam jurnal tersebut bahwa cairan ikonik ini akan bertambah kuat aromanya, apabila bercampur dengan air.
Inovasi parfum ini bisa jadi akan menjadi tren yang mengubah dunia parfum nantinya, bahkan termasuk penggunaan deodoran dan cologne. Pemakai parfum tak perlu khawatir akan muncul aroma aneh saat parfum bercampur dengan keringat. Untuk sebagian pengguna deodoran, terutama yang alergi dengan kandungan yang ada dalam deodoran, dapat merasakan manfaat parfum ini.
Namun sampai saat ini kita harus bersabar dulu, karena penemuan ini belum dibuat menjadi produk siap pakai serta akan dijual dengan harga berapa. Jadi untuk Anda yang memiliki aktivitas tinggi dan penggemar parfum, harus bersabar untuk kemunculan produk ini. Semoga tak lama lagi segera muncul parfum sahabat keringat ini, sehingga tidak menjadi halangan bagi siapapun untuk tetap aktif beraktivitas tanpa khawatir keringat berlebih dan aroma tajam. Cukup semprotkan saja parfum ini, maka masalah terpecahkan. Semoga. [][TBV | foto: xframe.io]
Komentar
Belum ada komentar !