Pandemi COVID-19 masih terus berlangsung. Bahkan belakangan diberitakan hadirnya varian baru Omicron yang juga sudah masuk ke Indonesia. Artinya, protokol kesehatan [prokes] tetap harus dijalankan. Nah, meski prokes sudah dilakukan hampir dua tahun, masih ada pertanyaan: lebih baik mana, cuci tangan atau menggunakan hand sanitizer?
Kebutuhan untuk membersihkan diri, menyesuaikan dengan kondisi. Orang yang tinggal di daerah dingin, kebutuhan mandinya berbeda dengan mereka yang tinggal di area panas.
Mereka yang pekerjaannya bersinggungan dengan benda-benda yang kotor, akan berbeda pola membersihkan badannya dengan orang yang pekerjaannya di ruang tertutup.
Demikian pula dengan pola membersihkan bagian tubuh, tangan misalnya. Ada saat kita perlu mencuci tuntas tangan, sedangkan pada kesempatan lain, cukup membersihkannya dengan tisu antibakteri atau hand sanitizer.
Pada masa pandemi ini, yang paling disarankan adalah cuci tangan. Di dalam sabun terdapat senyawa yang fungsinya mengikat lemak di dinding virus, mengusir kuman, dan membersihkan bahan kimia berbahaya.
Penggunaan air juga sekaligus memastikan virus, kuman, dan aneka bahan berbahaya ikut terbawa air yang mengalir. Dengan catatan, cuci tangan dilakukan dengan cara yang benar dan minimal selama 20 detik.
Jadi, kapan kita cukup menggunakan hand sanitizer?
Seiring berlangsungnya pandemi dan penerapan prokes, hand sanitizer seolah menjadi barang wajib. Bahkan menjadi bagian dari tren. Aneka model botol kemasan hand sanitizer dipasarkan, dengan isian baik dalam bentuk cair, gel, atau krim. Kita bahkan juga bisa memilih warna.
Hand sanitizer sebetulnya bukan hal baru. Seorang mahasiswa perawat dari Bakersfield, California, AS, Lupe Hernandez, pada 1996 telah mematenkan ide gel berbasis alkohol sebagai pembersih tangan.
Saat pandemi flu babi [H1N1] melanda [2009], produk tersebut mulai menjadi salah satu barang yang wajib dimiliki masyarakat. Kondisi tersebut menjadikan penjualan gel berbasis alkohol melonjak drastis. Begitu pula produk antibakteri lainnya.
Pada masa pandemi sekarang, hand sanitizer tetap dibutuhkan. Terutama jika sabun dan air tidak tersedia. Dalam kondisi tersebut, hand sanitizer menjadi penolong pertama kita dari ancaman virus, bakteri, kuman.
Beberapa pertimbangan memilih dan menggunakan hand sanitizer:
- Pilih hand sanitizer dengan bahan dasar alkohol minimal 60 persen. Lebih tinggi, akan lebih baik. Penelitian menyebutkan, dibutuhkan alkohol dengan konsentrasi antara 60–95 persen agar efektif membunuh kuman.
- Tuangkan hand sanitizer dalam jumlah yang disarankan. Baca ketentuan di label kemasan untuk mengetahuinya. Lalu gosokkan ke permukaan tangan, hingga ke sela-sela jemari, sapukan dan ulaskan hingga benar-benar kering.
- Baca kembali poin 1. Jangan pilih hand sanitizer hanya karena kemasan atau warnanya yang menarik. Fungsi efektif hand sanitizer tergantung pada kandungan alkoholnya.
Selamat terus beraktivitas sehat pada masa pandemi. Cuci tangan saat dibutuhkan, dan lengkapi bekal harian Anda dengan hand sanitizer sebagai pendukung. Jangan lupa untuk tetap konsumsi makanan sehat. [][TBV | foto: xframe.io]
Komentar
Belum ada komentar !