Berpuasa juga tetap harus sehat. Jalan kaki merupakan pilihan olahraga yang tepat.
Bagi yang sedang bergiat melakukan diet, bisa jadi jogging atau lari masuk dalam daftar olahraga wajib. Karena lari memang merupakan olahraga yang dianggap salah satu yang efektif dalam menurunkan berat badan. Namun, hal ini tak berlaku untuk semua orang. Terlebih pada bulan puasa seperti sekarang.
Saat berpuasa, tanpa asupan nutrisi seperti hari lainnya, kondisi tubuh tentunya tak cukup prima. Maka tak disarankan bagi pelaku diet yang berpuasa melakukan olahraga berat. Alih-alih sehat, yang terjadi justru akan melemahkan. Sebagai gantinya, jalan kaki lebih baik ketimbang lari.
Sebuah studi yang dilakukan Asosiasi Jantung Amerika Serikat mengungkapkan, jalan cepat sama efektifnya dengan lari. Studi yang dipublikasikan pada 2017 itu menyebutkan, dua olahraga tersebut memang menurunkan sejumlah faktor penyebab penyakit jantung dan stroke. Namun belakangan, beberapa ilmuwan mengatakan aktivitas jalan kaki sesungguhnya lebih baik dibandingkan lari. Apa saja yang membuatnya demikian?
Berikut ini beberapa fakta tentang jalan kaki:
1. Lebih Mudah
Saat ini demikian banyak fasilitas yang menawarkan kemudahan dalam berolahraga. Aneka pusat kebugaran dapat ditemukan, mulai dari fasilitas sekadarnya hingga yang lengkap dan eksklusif. Persoalannya, kesibukan harian terlalu menyita waktu mereka yang sibuk bekerja sepanjang minggu. Alhasil, aktivitas ke gym pun batal dilakukan. Nah, jalan kaki menjadi satu-satunya solusi yang sangat gampang dilakukan. Tak perlu di waktu tertentu. Bisa memanfaatkan sebagian dari jam istirahat siang, misalnya.
2. Efek Samping
Clinical Director of Professional Physical Therapy di New York, Natalie Lovitz mengungkapkan, lari jarak jauh dapat melepaskan protein tertentu yang berdampak kepada kerusakan jantung. Meski telah diketahui manfaat lari salah satunya adalah meningkatkan kesehatan kardiovaskular, namun manfaat itu tak berlaku bagi mereka yang memiliki sejarah penyakit kardiovaskular. Lari malah akan memperburuk kondisi penderita. Artinya, dibutuhkan aktivitas pengganti, yang dalam hal ini adalah jalan kaki.
3. Aman untuk Sendi
Jalan kaki aman untuk dilakukan berbagai usia. Bagi mereka yang mesti ekstra hati-hati dengan sendi terkait usia lanjut, jalan kaki merupakan aktivitas low-impact yang aman. Jalan kaki memberikan manfaat memberi tekanan pada sistem musculoskeletal tubuh. Namun demikian, tetap, jalan kaki juga membuat otak melepaskan hormon endorfin yang merupakan manfaat terbesar olahraga.
4. Meningkatkan Sistem Imun
Jalan kaki selama 20-30 menit dapat menguatkan sistem imun. Sebaliknya, olahraga intensitas tinggi seperti lari, malah dapat menimbulkan efek kurang baik bagi sistem imun.
5. Berinteraksi dengan Alam
Dengan berjalan kaki, kita bisa mengekplorasi pengalaman berinteraksi dengan alam, hal yang kita abaikan dalam keseharian. Saat berjalan kaki, kita bisa berhenti kapan pun untuk menikmati pemandangan. Kita dapat berlatih mengenali aneka flora dan fauna yang kita jumpai. Kegiatan ini dapat memunculkan kegembiraan tersendiri dan mengurangi stres. Jalan kaki dapat meningkatkan kesehatan mental kita.
Yuk, yang selama puasa memilih untuk mager, mari bersiap mengekplorasi lingkungan sekitar dengan olahraga jalan kaki! [][TBV | foto: xframe.io]
Komentar
Belum ada komentar !