Menghilangkan Jerawat dengan Pasta Gigi, Memang Bisa?

MITOS: Bisa nggak kira-kira? Karena saran ini kita sudah dengar mungkin dari seabad yang lalu, dan masih saja kita dengar hingga masa kini.

FAKTA: Saran penggunaan pasta gigi sebagai obat jerawat masih kita dengar hingga kini, bisa jadi karena banyak orang yang berhasil saat mencobanya. Sayangnya, dokter tidak merekomendasikan hal tersebut. Pengaplikasian pasta gigi langsung ke jerawat malah menyebabkan iritasi kulit. Alih-alih mendapatkan kulit mulus, yang terjadi malah menjadikan kulit memburuk.

Jerawat merupakan masalah kulit yang lazim dialami orang. Tak heran jika aneka solusinya pun demikian mudah kita temukan dari berbagai sumber. Baik yang disampaikan orang-orang terdekat di lingkungan sekitar, atau referensi dari media-media online. Penyebabnya mungkin karena kandungan fluor [fluoride] di pasta gigi yang dianggap mampu mengeringkan jerawat lebih cepat. 

Formula dalam pasta gigi hanya diperuntukkan bagi gigi, bukan untuk permukaan kulit. Aman buat gigi, tak aman untuk kulit. Karena pasta gigi memiliki tingkat keasaman yang dapat mengiritasi kulit sehat. Jika pH tinggi, dapat memunculkan ruam dan sensasi terbakar. So, hindari pemakaian pasta gigi untuk penanganan jerawat. Banyak obat penghilang jerawat yang sudah teruji dan terbukti aman.

Nah, bagaimana cara menghilangkan jerawat yang aman?

Krim penghilang jerawat

Di pasaran sudah banyak dijual krim atau salep penghilang jerawat. Kandungan utama di dalamnya adalah Benzoil peroksida atau asam salisilat yang aman bagi jerawat ringan. Untuk mendukung dan mempercepat proses penyembuhan, dapat dilengkapi dengan sabun atau pembersih wajah dengan kandungan yang sama. 

Masker dan scrub

Selain obat, perawatan kulit berjerawat perlu dilengkapi dengan pengaplikasian masker dan scrub secara berkala. Masker dapat ditemukan dalam berbagai bentuk, mulai dari gel, krim, maupun peel-off. Aneka bahan alami juga dapat digunakan sebagai racikan masker yang bisa dibuat sendiri di rumah. 

Beberapa bahan alami untuk masker antara lain tea tree oil [minyak pohon teh], kunyit, minyak zaitun, lidah buaya, dan cuka apel. 

Jamu dan obat minum lainnya

Suka dengan ramuan jamu? Berbagai produk jamu penghilang jerawat juga dapat dengan cukup mudah kita temukan di pasaran. Demikian pula obat-obatan farmasi. Agar terjamin keamanannya, tetap pastikan memeriksa perizinan produk yang tercantum dalam kemasan. 

Makanan pendukung

Bagi yang bermasalah dengan kulit yang berjerawat, disarankan untuk mengonsumsi makanan sumber seng [Zinc] dan yang mengandung omega 3. 

Penelitian menunjukkan, mereka yang kulitnya rentan disambangi jerawat cenderung memiliki kadar seng dalam darah yang rendah. Makanan dengan kandungan Zinc banyak terdapat dalam makanan laut, seperti kepiting, tiram, lobster, dan kerang. Zinc juga ditemukan dalam daging, baik sapi, kambing, dan domba; dalam unggas seperti ayam dan kalkun; dalam ikan seperti sarden dan salmon; dalam kacang-kacangan, seperti kacang polong, lentil, kacang hitam, dan kacang merah; dalam sayur-sayuran, seperti kangkung, asparagus, dan buncis; produk olahan susu, seperti susu, yogurt, dan keju. Dapat ditemukan pula dalam jamur dan telur. Mudah bukan? 

Selain memberikan manfaat kesehatan secara umum, Omega-3 juga mendukung penyembuhan jerawat dalam dalam tubuh. Ada dua jenis utama asam lemak omega-3, yakni Asam Eikosapentaenoat [EPA] dan Asam Docosahexaenoic [DHA], yang bertugas mengelola produksi minyak, mempertahankan hidrasi, dan mencegah jerawat. Kadar EPA dan DHA yang tinggi mengurangi faktor peradangan, termasuk di antaranya yang disebabkan jerawat. Makanan tinggi asam Omega-3 di antaranya salmon, sarden, teri, kenari, biji chia, dan biji rami giling. 

Baik Zinc maupun Omega-3 dapat dikonsumsi dalam bentuk suplemen. 

Demikian beberapa alternatif penanganan jerawat yang aman. Jika jerawat masih juga membandel, segera berkonsultasilah dengan dokter spesialis kulit. [][Tim Beautyversity]

Tags:
Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !