Mengungkap 7 Mitos tentang Ruam di Kulit Bayi

[ilustrasi ruam bayi - Beautyversity | canva.com]

Bayi yang baru lahir seringkali memiliki kulit yang sangat sensitif, dan ruam dapat menjadi masalah umum yang membuat orangtua khawatir. Ada banyak mitos yang acap membuat orangtua bingung. Apa saja?

 

Kehadiran ruam di kulit bayi sering kali memunculkan kekhawatiran mendalam di kalangan orangtua, menyebabkan rasa gelisah dan kebingungan tentang penyebab serta penanganan yang tepat. Orangtua sering merasa cemas karena ruam dapat memengaruhi kenyamanan dan kesehatan kulit bayi yang masih sangat sensitif. Kekhawatiran ini terkadang dipicu oleh mitos yang beredar di masyarakat, menciptakan gambaran yang kurang akurat tentang kondisi tersebut.


Banyak mitos seputar ruam di kulit bayi turut memperumit persepsi orangtua. Mitos seperti ‘semua ruam disebabkan alergi makanan’ atau ‘ruam panas hanya terjadi pada cuaca panas’ sering kali menyesatkan, mengarah kepada diagnosis yang tidak tepat dan penanganan yang tidak sesuai. Hal ini dapat membuat orangtua merasa bingung dan terbebani ketika mencoba mengatasi masalah kulit yang mungkin bersifat sementara dan tidak serius. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memahami fakta yang sesungguhnya, berkonsultasi dengan profesional kesehatan, dan tidak terjebak dalam mitos yang dapat menambah kecemasan tanpa memberikan solusi yang sesuai.


Mari kita gali lebih dalam untuk memahami mitos seputar ruam di kulit bayi dan cara mengatasi masalah ini dengan benar.

ilustrasi ruam bayi 2 - Beautyversity.jpg

ilustrasi ruam bayi - Beautyversity | canva.com

Mitos 1: Semua Ruam di Kulit Bayi adalah Tanda Alergi Makanan.

Fakta: Tidak semua ruam di kulit bayi disebabkan oleh alergi makanan. Ruam dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kontak kulit dengan bahan kimia, reaksi terhadap popok, atau bahkan cuaca yang ekstrem.

Penanganan: Jika Anda mencurigai reaksi terhadap makanan, konsultasikan dengan dokter bayi atau ahli gizi anak. Mereka dapat membantu mengidentifikasi penyebab ruam dan memberikan saran mengenai perubahan dalam pola makan bayi.

Mitos 2: Ruam Bayi Selalu Menyebabkan Rasa Gatal.

Fakta: Tidak semua ruam bayi menyebabkan rasa gatal. Beberapa jenis ruam, seperti ruam panas dan milia, mungkin tidak menimbulkan ketidaknyamanan.

Penanganan: Jika ruam disertai gatal, pastikan untuk tidak menggaruknya. Gunakan produk perawatan kulit bayi yang lembut dan hindari penggunaan sabun atau produk yang dapat iritasi.

Mitos 3: Ruam Panas Selalu Disebabkan Oleh Suhu Panas.

Fakta: Ruam panas, atau prickly heat, tidak hanya disebabkan suhu panas. Faktor lain, seperti kelembapan tinggi atau penggunaan pakaian yang terlalu tebal, juga dapat berkontribusi kepada timbulnya ruam panas.

Penanganan: Pastikan bayi tetap sejuk dan berpakaian sesuai dengan suhu. Gunakan pakaian berbahan katun yang ringan dan hindari terlalu banyak lapisan pakaian.


Baca Juga: Benarkah Produk Kosmetik Wajah Cocok Digunakan untuk Leher?

 

Mitos 4: Ruam Bayi Harus Segera Diberi Salep Steroid.

Fakta: Tak semua ruam bayi memerlukan penggunaan salep steroid. Salep tersebut sebaiknya digunakan sesuai petunjuk dokter, karena penggunaan yang tidak tepat dapat menyebabkan efek samping.

Penanganan: Untuk ruam yang ringan, gunakan krim atau salep yang direkomendasikan dokter bayi. Hindari penggunaan salep steroid tanpa petunjuk langsung dari profesional kesehatan.

ilustrasi ruam bayi 3 - Beautyversity.jpg

ilustrasi ruam bayi - Beautyversity | canva.com

Mitos 5: Mandi Setiap Hari Mencegah Ruam di Kulit Bayi.

Fakta: Mandi setiap hari mungkin tak diperlukan dan bahkan dapat mengeringkan kulit bayi, meningkatkan risiko ruam.

Penanganan: Mandi bayi beberapa kali seminggu dengan air hangat dan sabun yang lembut. Pastikan untuk mengeringkan bayi dengan lembut dan mengaplikasikan pelembap setelah mandi.

 

Mitos 6: Ruam pada Kulit Bayi Hanya Terjadi di Wajah.

Fakta: Ruam bayi dapat muncul di berbagai bagian tubuh, termasuk leher, lipatan kulit, dan area popok.

Penanganan: Pastikan untuk menjaga kebersihan dan keringat di area popok, menggunakan popok yang tepat, dan memberikan cukup sirkulasi udara untuk mencegah ruam popok.

ilustrasi ruam bayi 4 - Beautyversity.jpg

ilustrasi ruam bayi - Beautyversity | canva.com

Mitos 7: Semua Ruam Bayi Harus Diobati dengan Produk Komersial.

Fakta: Tak semua ruam bayi memerlukan produk komersial. Beberapa ruam dapat diatasi dengan perawatan rumahan dan perubahan dalam kebersihan dan perawatan kulit.

Penanganan: Konsultasikan dengan dokter bayi untuk mendapatkan saran terbaik mengenai perawatan ruam bayi. Beberapa ruam dapat sembuh dengan sendirinya dengan perhatian ekstra terhadap kebersihan dan penggunaan produk yang sesuai.

 

Mengatasi ruam di kulit bayi memerlukan pemahaman yang baik tentang penyebabnya. Selalu konsultasikan dengan dokter bayi untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan rekomendasi perawatan yang sesuai. Perawatan yang tepat dan perhatian ekstra dapat membantu kulit bayi tetap sehat dan nyaman. [][Eva Evilia/TBV]

Inspirasi:

1. MustelaUSA.com: Don't Believe These 5 Myths About Diaper Rash

2. Makuku.co.id [2022]: Don't Believe These 5 Myths About Diaper Rash

3. Motherhood.com [2022]: Is Diaper Rash Normal? Dispelling the Myths about Diaper Rash

4. CittaWorld.com [2023]: 9 Common Baby Skin Care Myths Busted & Facts Revealed

5. NewTimes.co.rw [2023]: Beat the myths about diaper rash


*penulisan artikel ini dibantu ChatGPT

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !