“I wish somebody had told me to start using sunscreen when I was younger ’cause I grew up in the ’70s and at that time, I used to coat my body with baby oil. I think it’s so important that we learn to be as careful as we possibly can and not only for beauty, but for skincare.” ~ Elle Macpherson
Di negara tropis seperti Indonesia, paparan sinar matahari sudah menjadi keseharian. Untuk menjaga agar kulit tetap sehat setelah terpapar sinar matahari, tentu dibutuhkan perawatan yang tepat. Untuk soal ini, Beautyverse People pasti sudah tidak asing dengan produk bernama sunscreen atau tabir surya. Yap, produk ini mengandung SPF yang dapat melindungi kulit dari dampak buruk sinar UV matahari, serta merupakan produk skincare yang membantu mengurangi efek penuaan, lho!
Dengan banyaknya ragam formula yang tersedia, mulai dari mineral, organic, hingga hybrid sunscreen, memilih produk SPF yang tepat menjadi semakin sulit. Serupa tapi tak sama, ketiganya memiliki fungsi utama, yaitu memberikan perlindungan terhadap paparan sinar matahari berlebih, tetapi cara kerja dan kandungan yang dimilikinya berdeda. Nah, apa saja perbedaannya?
Mineral Sunscreen
Mineral sunscreen disebut juga dengan inorganic/physical sunscreen. Kata kunci dari tabir surya jenis ini adalah memantulkan.Mineral sunscreen dibuat dengan bahan berbasis mineral zinc oxide dan titanium dioxide yang membantu memantulkan dan menyebarkan sinar berbahaya dari matahari. Ia bekerja seperti benteng yang menghalangi sinar UV menembus ke dalam kulit.
Kelebihan: mineral sunscreen bekerja di atas kulit dan dianggap 'lebih aman' bagi seluruh kalangan, terutama untuk anak-anak dan wanita hamil. Jenis sunscreen ini memberikan perlindungan langsung setelah digunakan tanpa perlu menunggu beberapa waktu dan tidak menyumbat pori-pori. Mineral sunscreen menjadi pilihan yang lebih baik bagi pemilik kulit sensitif.
Kekurangan: mineral sunscreen memiliki satu keluhan umum, yakni hasil akhirnya yang terasa berat dan meninggalkan lapisan putih/whitecast di kulit. Sunscreen jenis ini juga lebih mudah hilang ketika kulit berkeringat.
Baca Juga: Essential Oil Sebagai Perawatan Tubuh dan Wajah
Organic Sunscreen
Organic sunscreen disebut juga dengan chemical sunscreen. Disebut organic karena memiliki kandungan senyawa organic seperti oxybenzone, octinoxate, octisalate dan avobezone. Kata kunci pada tabir surya ini adalah menyerap. Sunscreen jenis ini terbuat dari bahan-bahan yang dapat menyerap sinar matahari dan mengubahnya menjadi panas yang nantinya dikeluarkan melalui kulit.
Kelebihan: organic sunscreen memiliki tekstur ringan dan tipis sehingga mudah menyerap ke pori-pori serta tidak meninggalkan whitecast di kulit. Sunscreen jenis ini pun terbukti lebih tahan air dan keringat sehingga sangat cocok untuk base makeup.
Kekurangan: meski secara umum dianggap aman, tetapi tabir surya jenis ini terkadang memiliki sensasi menyengat jika diaplikasikan di kulit, bahkan bisa menyebabkan iritasi hingga menyumbat pori-pori. Sunscreen ini cocok digunakan untuk kulit normal.
Hybrid Sunscreen
Jenis ini merupakan inovasi terbaru dari sunscreen. Hybrid sunscreen adalah gabungan kedua sifat physical sunscreen dan chemical sunscreen termasuk bahan dan filter UV di dalamnya. Jenis tabir surya ini, dinilai lebih baik dibandingkan dengan chemical dan physical sunscreen karena hybrid sunscreen memiliki perlindungan seperti physical sunscreen, namun diformulasikan dengan tekstur yang ringan seperti chemical sunscreen.
Hybrid sunscreen tidak akan terasa berat di kulit seperti physical sunscreen. Sebaliknya, hybrid sunscreen dapat menyerap dengan cepat dan terasa ringan di kulit sehingga tetap nyaman digunakan. Bukan hanya itu, sifat non-comedogenic juga dimiliki hybrid sunscreen, serta anti-inflammatory sehingga aman digunakan kulit sensitif sekalipun. Hybrid sunscreen juga tidak akan meninggalkan whitecast di wajah seperti physical sunscreen. Meski begitu, efektivitas hybrid sunscreen masih perlu diteliti lebih lanjut. Pasalnya, sebuah penelitian menyatakan, campuran bahan aktif pada physical dan chemical sunscreen dapat membuat efektivitas hybrid sunscreen berkurang setelah 2 jam pemakaian.
So, sudah menjawab kebingungan atas jenis sunscreen kah? Pilihlah produk berdasarkan kebutuhan dan segera mengonsultasikan kepada ahli jika dirasa terdapat keluhan, ya! Terakhir, jangan lupa dan malas untuk memakai sunscreen, ya Beauties! [][teks: Khansa Najla Pramesti/TBV | foto: freepik.com/lookstudio]
Komentar
Belum ada komentar !