Penuaan merupakan suatu proses yang tidak dapat dihindari. Namun, kita dapat memperlambat tanda-tanda penuaan dengan menjaga kulit tetap sehat. Berbagai perawatan anti-aging telah banyak disarankan, salah satunya terapi oksigen Hiperbarik.
Terapi oksigen hiperbarik pada umumnya digunakan untuk pengobatan utama penyakit akibat penyelaman, keracunan karbon monoksida, penyakit kulit yang sulit sembuh seperti diabetes, dan masih banyak lagi pengobatan yang dapat dilakukan dengan terapi oksigen hiperbarik. Selain itu, terapi oksigen hiperbarik juga dipercaya dapat memperlambat proses penuaan, lho!
Apakah Anda tertarik dengan terapi oksigen hiperbarik ini? Sebelum Anda mencobanya, ketahui pengertian, manfaat, dan risikonya terlebih dahulu, yuk!
Apa itu Terapi Oksigen Hiperbarik?
Terapi oksigen hiperbarik dilakukan dengan cara memberikan oksigen murni di dalam sebuah ruangan khusus seperti tabung. Biasanya, ruangan tersebut berisi satu orang atau lebih. Menurut Food and Drugs Administration, jaringan tubuh manusia perlu oksigen agar bisa berfungsi, dan kita biasa menghirup oksigen sebanyak 21%.
Tekanan udara di dalam ruangan hiperbarik dinaikkan ke tingkat yang lebih tinggi hingga melibatkan 100% oksigen [murni]. Dengan cara tersebut, paru-paru dapat mengumpulkan lebih banyak oksigen dan menyebarkannya ke seluruh jaringan yang membutuhkan. Penyebaran oksigen itulah yang menyebabkan penyembuhan jaringan menjadi lebih cepat.
Baca Juga: Kulit Anda Kering dan Kusam? Begini Cara Ampuh Mengatasinya!
Hubungan antara Terapi Oksigen Hiperbarik dengan Anti-Aging
Oksigen memiliki peran penting dalam keberlangsungan hidup kita. Jika tubuh kita kekurangan oksigen, maka akan berdampak tidak baik terhadap tubuh, seperti sakit kepala, sesak napas, dan masih banyak lagi. Peran oksigen juga berpengaruh terhadap proses penuaan. Ini dikarenakan oksigen dapat membantu dalam pembentukan jaringan pernapasan di kulit.
Lalu bagaimana cara kerja terapi oksigen hiperbarik dalam mempengaruhi proses penuaan? HBOT USA menyatakan bahwa terapi oksigen hiperbarik dapat mengurangi efek penuaan dengan cara mempengaruhi telomer di dalam DNA kita. Telomer sendiri merupakan struktur protein yang memanjang di ujung DNA dan melindungi sel-sel dari kerusakan.
Seiring berjalannya waktu, panjang telomer akan terus berkurang. Panjang telomer ini menjadi indikator penuaan dalam sel kita. Dengan melakukan terapi oksigen hiperbarik, telomer kita akan terlindungi dari kerusakan sehingga mengurangi efek penuaan. Hal ini telah dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan terhadap 35 orang di atas usia 64 tahun.
Penelitian tersebut menemukan bahwa 60 sesi terapi oksigen hiperbarik dapat memberikan perlindungan tambahan pada telomer sebanyak 20%. Sejalan dengan itu, jurnal Redox Biology pun menyatakan bahwa terapi oksigen hiperbarik dapat berpengaruh terhadap pemanjangan telomer, peremajan kulit, serta paru-paru.
Menurut Dr. Jason Sonners, Clinical Director dari New Jersey Hyperbaric Oxygen Treatment, terapi oksigen hiperbarik dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Tak hanya memperlambat penuaan, tapi juga dapat merangsang kolagen, membunuh pathogen berbahaya, dan membantu penyembuhan luka.
Risiko Melakukan Terapi Hiperbarik
Sebelum melakukan terapi oksigen hiperbarik, ada baiknya Anda melakukan konsultasi kepada dokter terlebih dahulu. Meskipun tergolong aman, ada beberapa risiko dari terapi oksigen hiperbarik yang mungkin saja terjadi karena adanya tekanan tinggi. Berikut beberapa risiko terapi oksigen hiperbarik menurut Food and Drugs Administration:
- Cedera telinga dan sinus.
- Perubahan penglihatan sementara.
- Cedera pada paru-paru.
- Terjadinya kebakaran di ruangan terapi akibat tingginya konsentrasi oksigen.
Nah, Beautyverse People berani mencoba? [][teks: Sufiana Rachman/TBV | foto: freepik.com/Drazen Zigic]
Sumber:
Fu, Q., Duan, R., Sun, Y., & Li, Q. [2022]. Hyperbaric oxygen therapy for healthy aging: From mechanisms to therapeutics. Redox Biology, 102352.
Hbotusa.com. “Hyperbaric Oxygen Therapy: A Powerful Anti-Aging Treatment”,
Food and Drugs Administration. [2021]. “Hyperbaric Oxygen Therapy: Get the Facts”
Komentar
Belum ada komentar !