Saat terjadi perubahan cuaca, Anda sering mengalami kulit yang kemerahan, ruam, gatal, bentol, bengkak, bahkan gejala gangguan pernapasan? Jangan-jangan kamu termasuk orang yang memiliki reaksi sensitif terhadap cuaca atau biasa disebut penderita alergi cuaca.
Pada dasarnya, reaksi yang muncul dalam kasus alergi cuaca hanya berupa gejala ringan. Namun, beberapa orang justru mengalami syok anafilaktik atau reaksi alergi berat. Yuk, Beautyverse People, kenali gejala serta penyebabnya!
1. Alergi Cuaca Panas
Cholinergic urticaria adalah sebutan terhadap reaksi cuaca panas. Terdapat beragam penyebab munculnya reaksi alergi, seperti berkeringat karena suhu tubuh meningkat, berolahraga, kulit bersentuhan dengan air panas, menggunakan pakaian ketat, gugup yang menyebabkan berkeringat.
Reaksi yang ditimbulkan beragam, mulai dari ringan hingga berat. Pada kasus ringan, biasanya muncul kemerahan disertai dengan rasa gatal dan panas di area wajah dan tubuh, seperti di punggung, lengan, serta dada. Untuk gejala berat, reaksi yang muncul berupa detak jantung yang tidak teratur, tekanan darah menjadi rendah, perut kram, napas menjadi sesak, serta sakit kepala.
Cara mencegah reaksi berlebih saat cuaca panas di antaranya:
- Gunakan alat untuk menjaga suhu badan, seperti kipas angin ataupun AC
- Tidak menggunakan pakaian yang ketat untuk memudahkan keluarnya keringat
- Jika baru selesai olahraga, akhiri dengan mengelap kulit dengan kain basah, dan mandi dengan air dingin
- Jika Anda tergolong mudah berkeringat saat gugup, mulailah dengan mengontrol rasa stres dengan menenangkan diri
2. Alergi Cuaca Dingin
Cold urticaria merupakan sebutan reaksi alergi terhadap cuaca dingin. Reaksi yang timbul biasanya hampir sama dengan cuaca panas, seperti rasa gatal dan panas disertai dengan kemerahan. Sensitif terhadap suhu dingin juga dapat menyebabkan bengkak di bagian tubuh yang bersentuhan atau disebut dengan cold-induced angiodema.
Hal yang harus diwaspadai adalah jika pembengkakan terjadi di tenggorokan dan lidah karena dapat menyebabkan kesulitan bernapas. Kondisi cukup berbahaya jika pembengkakan sudah disertai dengan turunnya tekanan darah yang berujung pusing atau gejala berat lain.
Reaksi berlebih terhadap cuaca dingin dapat dicegah dengan cara:
- Meminimalkan pembengkakan di bagian lidah dan tenggorokan dengan menghindari makanan atau minuman dingin.
- Menyiapkan obat pereda alergi yang biasa dikonsumsi atau dianjurkan dokter, jika akan berkegiatan yang di tengah cuaca dingin.
Dokter spesialis andrologi, dr. Indra G Mansur, seperti dikutip detikHealth menjelaskan, alergi terhadap cuaca sebagian besar disebabkan alergi terhadap angin saat membawa bakteri atau debu. Hal tersebut menunjukkan, udara yang kotor juga dapat menstimulasi munculnya reaksi alergi. Gangguan ini biasanya menyerang pernapasan dan kulit. Upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari reaksi berlebih terhadap udara kotor adalah:
- Menjauhi paparan asap rokok dan polusi secara langsung.
- Menggunakan masker atau pelindung wajah.
Hingga kini, belum ada obat yang dapat secara efektif menyembuhkan alergi terhadap cuaca. Hal yang dapat dilakukan jika Anda memiliki alergi terhadap cuaca adalah meminimalkan segala hal yang dapat menstimulasi munculnya reaksi, baik ringan maupun berat. Konsultasi dengan dokter sangat disarankan apabila gejala yang dirasakan berkelanjutan bahkan mengganggu aktivitas sehari-hari. [teks: Nisa Ulayya/TBV | foto: xframe.io]
Komentar
Belum ada komentar !