Sehat dengan Berat Badan Ideal

Memiliki tubuh yang sehat dengan berat badan ideal merupakan keinginan setiap orang. Berbagai upaya dilakukan, mulai dari diet ketat hingga olahraga ekstra, demi mendapatkan tubuh yang diharapkan. Pertanyaannya kemudian: berat badan yang ideal yang seperti apa? Apakah seperti yang ditampilkan iklan-iklan produk kecantikan atau kesehatan? 

Dalam banyak iklan produk, yang ditampilkan seringkali adalah sosok-sosok perempuan bertubuh tinggi langsing. Sedangkan pria berbadan atletis. Apa yang sebetulnya dijadikan acuan berat badan ideal? 

Istilah berat badan ideal mengacu kepada berat badan yang dianggap paling tepat dari sisi kesehatan. Yang menjadi patokan utama adalah tinggi badan. Berat badan ideal tidak ditunjukkan seberapa langsing tubuh kita. 

Sebagai contoh, orang dengan tinggi badan 175cm tentu saja berat badan idealnya akan berbeda dengan orang bertinggi badan 160cm. Begitu pula berat badan ideal untuk pria akan berbeda dengan berat badan ideal untuk wanita. Karena, secara umum,  pria memiliki massa otot lebih besar dibandingkan wanita. Di sisi lain, wanita memiliki kecenderungan melakukan penumpukan lemak, yang menjadikannya lebih cepat gemuk dibandingkan kaum pria. 

Ada dua cara pengukuran, dengan rumus Broca dan IMT.

1. Rumus Broca

Pierre Paul Broca adalah seorang dokter bedah Prancis, yang membuat pembedaan dalam pengukuran berat badan [BB] ideal untuk pria dan wanita. 

Rumusnya sebagai berikut: 

Pria: BB ideal [kg] = [TB [cm] – 100] – [TB [cm] – 100] x 10%]

Wanita: BB ideal [kg] = [TB [cm] – 100] – [TB [cm] – 100] x 15%]

Contoh:

Wanita dengan TB 165 cm, BB idealnya adalah 65 – 6,9 = 57,1 kg 

Pria dengan TB 170 cm, BB idealnya adalah 70 – 7 = 63 kg

Keterangan:

BB = berat badan

TB = tinggi badan

Rumus BMI 

Cara mendapatkan angka BB ideal dengan kalkulator Body Mass Index [BMI] adalah penghitungan BB berdasarkan tinggi dan berat badan, dengan hasil berupa skor.   

Skor BMI normal berada di kisaran 18,5-25. Jika hasil penghitungan melebihi angka 25, artinya kelebihan berat badan. Sedangkan, jika skor BMI di bawah 18,5 berarti kekurangan berat badan.

Rumusnya sebagai berikut:

BB ideal = BB [kilogram]: TB [meter]

Contoh: 

BB 47 kg dan TB 1,63 meter, nilai BMI kamu adalah 47:[1,63]= 17,8 

Dalam contoh di atas, artinya tubuh perlu tambahan berat agar dapat berfungsi optimal. Begitupun jika angka akhirnya melebihi 25, harus segera membuat program penurunan berat badan. Terlebih jika BMI melewati angka 40, perlu dilakukan penanganan segera, karena angka tersebut sudah merupakan alarm bahaya.

Penggunakan kalkulator BMI ini terhitung efektif untuk melakukan tindak pencegahan terhadap penyakit tertentu. Meski demikian kalkulator ini bisa jadi tidak pas untuk pengukuran bagi atlet atau olahragawan, yang notabene memiliki massa otot karena terlatih.  

Menuju berat badan ideal

Setelah sudah mendapatkan angka BB ideal, baik menggunakan rumusan Broca maupun BMI, saatnya untuk melakukan perubahan menyesuaikan kebutuhan. Kebutuhan menaikkan atau menurunkan berat badan, perlu dilakukan perubahan gaya hidup yang lebih sehat. Perubahan yang disarankan adalah dengan membuat program terencana yang berlaku untuk jangka panjang yang memungkinkan BB ideal bertahan dalam kurun waktu yang lama. 

Program terencana jangka panjang ini dibutuhkan, mengingat kecenderungan orang untuk mendapatkan hasil yang instan. Upaya menaikkan dan menurunkan berat badan dilakukan secara bertahap dan tidak dengan ekstrem. Selebihnya, tinggal mempertahankan BB ideal tersebut agar tubuh tetap sehat. [][TBV | foto: xframe.io]

Tags:
Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !