Seminar Cara Melindungi Kulit di Era Digital

[ilustrasi efek cahaya biru | foto: freepik.com/yanalya]

Catatan Redaksi: Masih dari gelaran Indonesia Cosmetics Ingredients [ICI] 2022 yang dihelat di JIExpo Kemayoran Jakarta 25-27 Oktober lalu, ada sejumlah materi seminar yang menarik disimak. Kami akan menurunkannya dalam sejumlah artikel berikut ini.

 

Konsumen terus-menerus terpapar cahaya digital dalam gaya hidup modern. Mereka semakin khawatir dengan potensi kerusakan akumulatif karena cahaya biru dari layar yang berdampak di kecerahan kulit. Akibatnya, konsumen menunjukkan minat yang tinggi kepada produk kecantikan dengan klaim perlindungan cahaya biru digital. Namun faktanya, produk dengan klaim perlindungan cahaya biru digital masih rendah. Walau demikian, telah terlihat pertumbuhan yang tajam dalam beberapa waktu terakhir.

 

Baca Juga: Seminar Kecantikan Berkelanjutan: Memanfaatkan Solusi Berbasis Tanaman

 

Cahaya biru adalah bentuk cahaya dengan energi tinggi [High Energy Visible - HEV] yang menembus kulit lebih dalam daripada sinar UVA dan UVB. Sumber cahaya biru yang paling umum berasal dari matahari, tetapi juga dipancarkan di tingkat yang lebih rendah dari bola lampu dan perangkat elektronik pribadi kita. Cahaya biru digital dapat menyebabkan spesies oksigen reaktif [Reactive Oxygen Species - ROS] yang menumpuk di kulit, dan merangsang produksi radikal bebas yang menyerang jaringan DNA sel-sel sehat, menyebabkan kulit kehilangan kekenyalan, integritas tebal, dan menjadi lebih rentan terhadap perkembangan dari garis halus dan kerutan.

 

Empat produk dari BASF termasuk Hydrasensyl® Glucan Green, Ciste’M® Phytocine™ Aqya dan Hydagen® Aquaporin telah diuji dan ditemukan, dan siap mendukung untuk perlindungan terhadap efek buruk cahaya biru digital dari hidrasi kulit, penuaan kulit, dan stres oksidatif untuk membantu merek mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar yang sedang tren. Topik-topik termasuk tinjauan umum pasar cahaya biru digital dan tampilan data kemanjuran mengenai perlindungan terhadap cahaya biru digital lebih banyak dibahas di dalam seminar yang mereka ampu. [][Shinta Larasati Supadi/TBV]

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !