Seminar Probiotic dan Postbiotik Ingredients in Cosmetics di ITTC

[ilustrasi probiotik kosmetik | freepik.com/freepik]

Pengantar Redaksi

Seminar Nasional dan Workshop bertema “Innovative Trends and Technology in Cosmetics” [ITTC] yang digelar Labcos dan Magister Farmasi Unpad beberapa waktu lalu di Universitas Padjajaran menghasilkan banyak ilmu dan membuka wawasan tentang kemajuan kosmetik Indonesia. Redaksi Beautyversity akan menurunkan tulisan tentang materi seminar dan workshop agar yang tidak ikut acara tersebut tetap dapat mendapat ilmunya.

 

Beriringan dengan Seminar Nano Cosmetics Technology di ITTC, diikuti dengan seminar yang  membahas bahan Probiotik dan Postbiotik dalam Kosmetik yang dipresentasikan Apt. Cahya Khairani Kusumawulan, M.Farm.

 

Probiotik adalah mikroorganisme yang bermanfaat untuk tubuh sedangkan postbiotik adalah produk sampingan dari probiotik dan keduanya dipakai untuk meningkatkan kesehatan kulit dalam kosmetik. Cara kedua material tersebut bisa bekerja adalah dengan mengurangi inflamasi dalam kulit dan menyeimbangkan jumlah bakteri dalam kulit.

 

Manfaat dari probiotik dan postbiotik adalah mengurangi jerawat, mengurangi inflamasi, mengurangi sensitivitas kulit, meningkatkan kesehatan kulit dan memperbaiki warna kulit. Bahan probiotik dan postbiotik umumnya aman ketika digunakan di kosmetik, namun perlu hati-hati karena bahan-bahan tersebut bisa saja memicu reaksi alergi.

 

Jenis-jenis probiotik dan postbiotik yang dipakai adalah lactobacillus, streptococcus, bifidobacterium, dan lactococcus. Bahan-bahan tersebut biasanya dipakai untuk membantu fermentasi. Contohnya adalah lactobacillus plantarum yang membantu fermentasi sari kedelai untuk memberikan khasiat dalam anti-aging.

 

Untuk mendapatkannya, sari kedelai harus difermentasi dengan lactobacillus plantarum sehingga isoflavonoid didalamnya berubah menjadi isoflavon glikosida yang lalu berubah menjadi isoflavon aglikon yang bisa memproduksi genistein dan daidzein. Daidzein memiliki sifat fitoestrogen yang dipakai untuk kosmetik anti aging. Penggunaan fitoestrogen untuk anti-aging lebih baik daripada estrogen karena fitoestrogen tidak memiliki efek samping dan terbukti dapat meningkatkan asam hialuronat dalam produk skincare.

 

Sebenarnya sari kedelai yang tidak difermentasi dapat memproduksi genistein dan daidzein namun hanya bisa dalam jumlah sedikit yaitu 0.096 daidzein dan 0.156 genistein sedangkan sari kedelai yang difermentasi memiliki 4.653 daidzein dan 5.031 genistein.

 

Sari kedelai yang difermentasi sudah diuji cemaran mikroba dan logam berat dengan hanya memiliki angka lempeng sebesar 1,201 x 108  dan angka kapang kamir sebesar 2,3 x 102. Pengujian iritasi dan klaim anti aging dari fermentasi sari kedelai sudah mendapatkan ethical clearance.

 

Baca Juga: Seminar Nano Cosmetics Technology di ITTC

 

Untuk pengujian apakah sari kedelai dapat membantu dalam masalah anti-aging, seorang sampel mengoleskan serum sari kedelai fermentasi [S-SKF] selama 28 hari untuk melihat apakah ada peningkatan dalam kelembapan di daerah zona U dan T, penurunan ukuran pori, jumlah pigmentasi, dan jumlah kerutan. Terjadi peningkatan dalam dalam kelembapan di daerah zona U dan T, penurunan ukuran pori dan pigmentasi yang lebih besar hasilnya daripada  dengan serum anti aging pasaran [S-AA] setelah penggunaan S-SKF selama 28 hari namun masih kurang dalam memulihkan kerutan.

 

Hasil analisa statistik [ANova] melihat bahwa tidak ada signifikansi perbedaan hasil uji disemua parameter setelah pemakaian S-SKF dan S-SAA. S-SKF tidak memberikan iritasi terhadap kulit setelah diuji dengan mengoleskan S-SKF ke kulit 22 sampel dengan rentang usia 35-51. Data hasil pengujian tersebut dapat digunakan untuk data pendukung klaim anti aging dari bahan postbiotik soy fermented lactobacillus plantarum isoflavon dinotifikasi ke BPOM.

 

Penggunaan probiotik dan postbiotik dalam kosmetik memperlihatkan hasil yang memuaskan dalam menjaga kelembapan kulit, mengurangi pigmentasi kulit, dan mengurangi jumlah pori-pori. Bahkan, hasil tersebut lebih optimal daripada hasil yang menggunakan serum anti-aging pasaran. Bahan yang digunakan untuk probiotik dan postbiotik digolongkan aman namun perlu waspada dengan reaksi alergi yang bisa saja terjadi. [][Haykal Denyut Pertama/TBV]

 

Sumber:

Materi Presentasi Seminar Probiotik dan Postbiotik dalam Kosmetik di ITTC

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !