Dermaroller rumahan bisa membantu meningkatkan tekstur kulit, namun tetap memiliki risiko. Gunakan jarum pendek, jaga kebersihan, dan hindari jika kulit sedang iritasi.
Banyak orang tertarik mencobanya karena hasilnya terlihat cepat pada beberapa individu. Sayangnya, viralnya tren ini membuat sebagian orang lupa mempertimbangkan faktor kebersihan, teknik, dan kondisi kulit masing-masing.
Sebelum memutuskan ikut tren, penting untuk memahami cara kerja, manfaat, dan batas aman penggunaan dermaroller rumahan.
Dermaroller rumahan dapat membantu meratakan tekstur kulit dan membuat penyerapan skincare lebih baik. Jarum pendek [0.2–0.3 mm] cukup untuk membantu produk bekerja lebih efektif tanpa menimbulkan luka dalam.
Selain itu, penggunaan rutin yang aman dapat membantu kulit terlihat lebih plump dan cerah. Banyak pengguna juga merasakan kulit lebih halus setelah beberapa minggu.
Namun, hasil yang didapat tergantung kondisi kulit. Dermaroller bukan solusi cepat untuk semua masalah dan tidak cocok untuk kondisi tertentu.
Risiko, Batasan, dan Kapan Dermaroller Tidak Boleh Dipakai
Penggunaan dermaroller di rumah harus ekstra hati-hati. Jarum yang tidak steril dapat memicu infeksi, iritasi, atau breakout parah. Karena itu, alat harus selalu dibersihkan dengan alkohol 70% sebelum dan sesudah dipakai.
Jika kulit terasa panas, merah, atau perih berkepanjangan setelah pemakaian, hentikan penggunaan dan biarkan kulit pulih total. Tidak semua orang cocok dengan teknik micro-injury ini, terutama pemilik kulit sangat sensitif. [][Eva Evilia/TBV]