Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Decorative

Dermaroller: Tren Skincare yang Viral. Benarkah Efektif?

Ditulis oleh Eva Evilia Dipublikasikan pada 01 December 2025

Dermaroller: Tren Skincare yang Viral. Benarkah Efektif?

Dermaroller rumahan bisa membantu meningkatkan tekstur kulit, namun tetap memiliki risiko. Gunakan jarum pendek, jaga kebersihan, dan hindari jika kulit sedang iritasi.

Dermaroller lagi naik daun, banyak yang bilang hasilnya bikin kulit lebih halus dan glowing. Tapi sebelum ikut tren viralnya, penting untuk tahu apakah alat ini benar-benar aman digunakan di rumah.

Dermaroller adalah alat kecil berbentuk roller yang dipenuhi jarum-jarum mikro. Ketika digulirkan ke kulit, jarum ini menciptakan micro-injury yang merangsang produksi kolagen. Teknik ini menjadi populer karena dianggap mampu memperbaiki tekstur kulit, bekas jerawat, hingga membuat skincare lebih mudah menyerap.

Menurut Cleveland Clinic, microneedling profesional terbukti efektif untuk merangsang kolagen dan memperbaiki tekstur kulit. Namun dermaroller rumahan memiliki jarum yang lebih pendek dan efeknya lebih ringan. Meski begitu, risikonya tetap ada jika tidak dilakukan dengan benar.

Banyak orang tertarik mencobanya karena hasilnya terlihat cepat pada beberapa individu. Sayangnya, viralnya tren ini membuat sebagian orang lupa mempertimbangkan faktor kebersihan, teknik, dan kondisi kulit masing-masing.

Sebelum memutuskan ikut tren, penting untuk memahami cara kerja, manfaat, dan batas aman penggunaan dermaroller rumahan.

Manfaat Dermaroller Rumahan, Selama Digunakan dengan Benar
Dermaroller rumahan dapat membantu meratakan tekstur kulit dan membuat penyerapan skincare lebih baik. Jarum pendek [0.2–0.3 mm] cukup untuk membantu produk bekerja lebih efektif tanpa menimbulkan luka dalam.

International Journal of Dermatology menyebutkan bahwa microneedling ringan dapat membantu meningkatkan hidrasi kulit karena jalur mikro memungkinkan bahan seperti hyaluronic acid meresap lebih optimal.

Selain itu, penggunaan rutin yang aman dapat membantu kulit terlihat lebih plump dan cerah. Banyak pengguna juga merasakan kulit lebih halus setelah beberapa minggu.

Namun, hasil yang didapat tergantung kondisi kulit. Dermaroller bukan solusi cepat untuk semua masalah dan tidak cocok untuk kondisi tertentu.


Risiko, Batasan, dan Kapan Dermaroller Tidak Boleh Dipakai
Penggunaan dermaroller di rumah harus ekstra hati-hati. Jarum yang tidak steril dapat memicu infeksi, iritasi, atau breakout parah. Karena itu, alat harus selalu dibersihkan dengan alkohol 70% sebelum dan sesudah dipakai.

Dermatolog dari British Skin Foundation menjelaskan bahwa dermaroller rumahan tidak boleh digunakan pada kulit yang sedang aktif berjerawat, eksim, rosacea, atau inflamasi karena dapat memperburuk kondisi.

Selain itu, terlalu sering menggunakan dermaroller — misalnya setiap hari — dapat merusak skin barrier dan membuat kulit menjadi lebih sensitif. Idealnya, penggunaan dilakukan satu kali per minggu untuk jarum pendek.

Jika kulit terasa panas, merah, atau perih berkepanjangan setelah pemakaian, hentikan penggunaan dan biarkan kulit pulih total. Tidak semua orang cocok dengan teknik micro-injury ini, terutama pemilik kulit sangat sensitif. [][Eva Evilia/TBV]

penulisan artikel ini dibantu AI dan telah melewati proses kurasi Redaksi

Artikel Terkait

Skincare Sehari dalam Hidup Anda
SkinCare

27 Oct 2025

Skincare Sehari dalam Hidup Anda

Rahasia kulit sehat dimulai dari ritual kecil yang konsisten dan penuh makna.

Peptide: Latihan Beban untuk Kulit yang Malas Kencang
BahanAktif

18 Nov 2025

Peptide: Latihan Beban untuk Kulit yang Malas Kencang

Peptide membantu kulit memproduksi kolagen dan elastin, menjaga kekenyalan dan mengurangi tanda penuaan.

5 Kesalahan Drama Skincare Kulit Remaja
SkinCare

14 Oct 2025

5 Kesalahan Drama Skincare Kulit Remaja

Masa remaja adalah masa penuh eksperimen. Termasuk soal perawatan wajah. Di era media sosial, dengan mudahnya informasi bertebaran, banyak remaja ingin segera punya kulit mulus tanpa jerawat. Sayangnya, semangat itu kadang berujung pada kesalahan kecil yang malah memperburuk keadaan kulit. Kesalahan pertama adalah terlalu sering cuci muka. Banyak remaja percaya semakin sering wajah dibasuh, semakin bersih jadinya. Padahal, mencuci muka lebih dari dua kali sehari justru membuat kulit kehilangan minyak alaminya, memicu iritasi, bahkan memicu jerawat baru. Kesalahan kedua, pakai produk terlalu banyak sekaligus. Melihat influencer skincare yang memakai 10 langkah perawatan, remaja kadang ikut-ikutan. Kulit remaja yang masih sensitif akhirnya kebingungan, lalu bereaksi dengan kemerahan atau breakout. Padahal, cukup cleanser ringan, pelembap, dan tabir surya untuk sehari-hari. Kesalahan ketiga, memencet jerawat sembarangan. Ada kepuasan tersendiri ketika benjolan kecil itu hilang seketika, tapi bekas yang ditinggalkan sering kali jauh lebih sulit diatasi. Luka, noda hitam, bahkan bopeng bisa jadi ‘oleh-oleh’ yang bertahan lama. Baca Juga: Cara Instan untuk Memutihkan Kulit: Risiko dan Solusi Kesalahan keempat, menyalin produk orang lain tanpa memahami kebutuhan kulit sendiri. Teman cocok dengan krim tertentu, bukan berarti kulit kita akan bereaksi sama. Setiap kulit punya cerita berbeda—ada yang cenderung berminyak, ada yang kering, ada pula yang sensitif. Kesalahan terakhir, meremehkan tabir surya. Banyak remaja merasa tabir surya hanya perlu dipakai saat ke pantai. Padahal, sinar UV hadir setiap hari, bahkan menembus kaca jendela. Tanpa perlindungan, kerusakan kulit bisa menumpuk sejak dini dan baru terasa di kemudian hari. Baca Juga: Anti-Pollution Skincare? Apa Itu? Semua kesalahan ini sebetulnya wajar. Namanya juga belajar merawat diri. Yang penting adalah mau memahami kulit sendiri, sabar, dan konsisten. Kulit remaja sedang aktif-aktifnya, jadi perawatan sederhana dan tepat biasanya sudah cukup untuk menjaga kesehatannya. Orangtua dan guru juga punya peran. Alih-alih melarang atau menyepelekan, mereka bisa membantu memberi informasi yang benar. Dengan begitu, perawatan wajah bukan sekadar ikut tren, melainkan bagian dari membangun kebiasaan sehat jangka panjang. Pada akhirnya, kulit remaja tidak harus sempurna. Ia hanya perlu dirawat dengan bijak agar tetap sehat. Jerawat sesekali muncul bukan akhir dunia—justru tanda kulit sedang bekerja melindungi diri. Yang lebih penting adalah bagaimana remaja tumbuh percaya diri, dengan atau tanpa jerawat di wajah. [][Eva Evilia/TBV]

Ketika Teknologi Menyentuh Kulit: Smart Beauty Era Baru
SkinCare

08 Nov 2025

Ketika Teknologi Menyentuh Kulit: Smart Beauty Era Baru

Teknologi AI dan bioteknologi kini membantu kita memahami kulit lebih dalam, tapi kesadaran tetap jadi kunci perawatan terbaik.