Benarkah Mengelupas Kulit karena Sunburn dapat Mempercepat Proses Penyembuhan?

[ilustrasi pengelupasan kulit | canva.com]

MITOS: Mengelupas kulit yang terbakar matahari dapat mempercepat proses penyembuhan.

FAKTA: Kulit yang terbakar matahari adalah kondisi yang umum terjadi ketika seseorang terpapar sinar matahari yang berlebihan. Terjadinya kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit, kulit terasa panas atau terbakar, bahkan terbentuk lepuh-lepuh kecil di kulit. Untuk mengatasi kondisi ini, banyak orang percaya bahwa mengelupas kulit yang terbakar matahari dapat membantu mempercepat proses penyembuhan. Namun, apakah hal ini benar?

Sebelum membahas lebih lanjut, ada baiknya kita mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di kulit saat terbakar matahari.

 

Sinar ultraviolet [UV] yang terkandung dalam sinar matahari adalah alasan utama mengapa kulit bisa terbakar. Meskipun radiasi UVB adalah yang paling berbahaya dan biasanya menyebabkan terbakarnya kulit, paparan radiasi UVA juga dapat memperburuk kondisi kulit dan memicu penuaan dini di kulit.

 

Saat terpapar sinar UVB, kulit membentuk melanin yang berfungsi melindungi kulit dari kerusakan lebih lanjut akibat paparan sinar matahari. Munculnya kulit yang terkelupas adalah tanda bahwa kulit sedang mengalami pengelupasan alami dan kulit mati pecah untuk mengekspos kulit yang baru dan tidak terbakar. Sementara pengelupasan kulit dapat bermanfaat dalam beberapa situasi untuk mempercepat proses penyembuhan kulit yang terbakar matahari, ada beberapa hal penting yang harus diketahui.

 

Pertama, pengelupasan kulit yang terbakar matahari tidak boleh diinduksi dengan metode apa pun kecuali proses pengelupasan alami. Jika kulit yang terbakar matahari didorong untuk mengelupas terlalu dini, akan meningkatkan risiko infeksi kulit, pendarahan dari kulit yang terkelupas, dan regenerasi kulit baru yang tidak sehat.

 

Kedua, pengelupasan kulit yang terbakar matahari dalam beberapa kasus bukanlah tanda penyembuhan, tetapi justru merupakan tanda kondisi kulit yang semakin memburuk. Pengelupasan kulit yang terjadi di kulit yang terlalu terbakar atau terpapar sinar matahari secara berlebihan dapat menyebabkan kulit menjadi sangat kering, kasar, dan rentan terhadap infeksi. Kulit akan terasa sakit, terlihat merah dan tersangkut baju atau pakaian yang dipakai. Paparan berulang juga bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit.

 

Ketiga, pengelupasan kulit saat terbakar matahari dapat memicu masalah kulit lainnya. Saat kulit terkelupas, lapisan kulit yang baru muncul cenderung sangat rawan dan sensitif. Kulit ini bisa sangat sensitif terhadap segala jenis produk atau bahan kimia, serta ada risiko radang pada kulit, meradang dan mengalami infeksi. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menghindari paparan sinar matahari selama masa penyembuhan dan menggunakan tabir surya khusus untuk kulit yang terbakar matahari.

 

Baca Juga: Benarkah Sinar Matahari Satu-satunya Pemicu Kanker Kulit?

 

Hal yang paling penting adalah memperhatikan bahwa masing-masing kulit individu memiliki toleransi yang berbeda terhadap paparan matahari dan bisa merespons dengan cara yang berbeda-beda terhadap terbakar matahari. Meskipun beberapa orang merasa pengelupasan kulit terbakar matahari dapat membantu, namun hal tersebut belum terbukti secara medis dan kesehatan kulit. Penanganan terbaik adalah menghindari paparan sinar matahari, mengoleskan salep atau krim untuk mengurangi rasa sakit dan membantu mempercepat proses penyembuhan, menjaga kulit tetap terhidrasi, dan menggunakan tabir surya.


Oleh karena itu, semua mitos yang beredar tentang pengelupasan kulit tidak dapat membantu mengatasi kondisi kulit yang terbakar matahari. Pengelupasan kulit yang terjadi secara alami akan terjadi ketika kondisi kulit sudah pulih. Namun, jika dipaksakan, akan berdampak buruk kepada kondisi kulit dan kesehatan secara umum.

Dalam situasi seperti ini, sangat penting untuk konsultasi dengan dokter kulit atau ahli kesehatan untuk mendapatkan saran yang tepat dan terjamin. Jika kondisi kulit tidak membaik setelah beberapa hari, jangan ragu untuk menghubungi dokter atau profesional kesehatan untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut. [][Eva Evilia/TBV]

Sumber:

1. PowerPak.com: Too Much Fun in the Sun: Dispelling Myths About Sunburn Prevention and Treatment

2. DailyTelegraph.com.au [2014]: What are the 5 biggest sunburn remedy myths?

3. Harpers Bazaar.com [2021]: 6 Sun Exposure Myths That are Damaging Your Skin

 

*penulisan artikel ini juga dibantu ChatGPT

 

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !