MITOS: Sinar matahari adalah satu-satunya pemicu kanker kulit.
FAKTA: Benar, sinar UV dari matahari dapat memicu kanker kulit. Namun, bukan hanya itu penyebabnya. Ada beberapa faktor lain yang dapat menimbulkan penyakit itu.
Global warming yang kian parah menimbulkan kerusakan lapizan ozon. Menipisnya lapisan ozon berarti sinar ultra-violet atau UV yang dikeluarkan matahari dengan mudah dapat masuk ke bumi. Kondisi ini membahayakan tubuh manusia, salah satunya adalah meningginya risiko terkena kanker kulit.
Banyak orang percaya bahwa sinar UV dari matahari adalah alasan satu-satunya orang terkena kanker kulit. Pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang salah, karena ada beberapa faktor lain yang menjadi pemicunya. Apa saja faktor yang bisa menyebabkan orang mengidap kanker kulit? Berikut adalah beberapa faktor yang bisa kita ketahui:
1. Pengunaan alat yang mengandung sinar UV yang berlebihan
Tahukah Anda bahwa bukan hanya sinar matahari saja yang mengandung sinar UV? Ada beberapa alat seperti:
» Lampu air raksa.
» Tanning bed.
» Beberapa jenis dari lampu halogen, lampu TL, dan lampu incandescent.
» Beberapa jenis sinar laser.
Pengunaan alat-alat ini secara berlebihan sama saja seperti mendapatkan sinar UV dari matahari. Jadi sebaiknya tidak usah memakai tanning bed untuk mendapatkan kulit yang lebih gelap dan untuk pengunaan lampu tertentu, coba cek apakah lampu tersebut mempunyai sinar UV. Jika ya, maka cobalah cari lampu alternatif yang tak memancarkan sinar UV agar mengurangi risiko mengidap kanker kulit.
2. Faktor genetik/berdasarkan keturunan
Faktor genetik adalah ketika suatu penyakit seorang individu bisa turun kepada keturunannya karena mutasi dalam satu gen, mutasi dalam beberapa gen, campuran dari kedua mutasi gen yang disebut sebelumnya, atau faktor lingkungan dan kerusakan do kromosom.
Jadi coba Anda bertanya kepada kerabat-kerabat dekat Anda untuk mengetahui apakah ada sejarah penyakit turun menurun yang berbahaya seperti kanker kulit dari leluhur, agar mengetahui risiko Anda rendah atau tinggi terkena penyakit tersebut.
Baca Juga: Rambut Rusak Karena Sinar UV
3. Faktor umur
Setelah menginjak umur lewat dari 50 tahun, kebanyakan sel basal dan sel carcinomas mulai muncul. Kondisi ini bisa menandakan sebagai tanda-tanda kanker kulit. Kebanyakan kanker di usia lanjut dapat cepat terdeteksi karena sering memeriksakan kesehatan ke dokter.
Tetapi itu bukan berarti yang berumur muda tidak memiliki risiko tinggi mengidap kanker kulit. Bisa saja kondisi itu belum terdeteksi dokter karena badan mereka masih terlihat sehat. Meski begitu, bisa saja dilihat faktor-faktor yang dijelaskan sebelumnya, yaitu pengunaan alat yang memancarkan sinar UV secara berlebihan dan faktor genetik atau berdasarkan keturunan.
4. Lemahnya sistem imunitas
Kelemahan sistem imunitas membuat tubuh mudah terpapar penyakit dan akan lebih lemah menghadapinya daripada orang yang memilki sistem imunitas yang normal. Orang yang imunitasnya rendah akan mengalami kesulitan sembuh dan memilki lebih banyak berpotensi menghadapi risiko fatal. Berikut adalah beberapa alasan mengapa orang bisa memilki sistem imunitas yang lemah:
» Transplantasi tulang sumsum.
» Transplantasi organ.
» Pengidap HIV/AIDS.
» Jenis leukimia tertentu.
Jika memiliki penyakit atau transplantasi tersebut, maka Anda punya risiko lebih tinggi untuk terpapar kanker kulit.
Berdasarkan dari faktor-faktor yang dijelaskan, kita bisa simpulkan bahwa tidak hanya sinar UV dari matahari yang dapat menimbulkan kanker kulit, tetapi sejumlah faktor lain juga bisa meninggikan risikonya.
Beauties, agar terhindar dari risiko tersebut, selalu aplikasikan tabir surya, bukan saja saat hendak ke luar rumah, atau beraktivitas di luar ruangan, tetapi sebaiknya lakukan secara rutin sehabis mandi. [][Haykal Denyut Pertama/TBV]
Sumber:
1. Genome.gov [2018]: “Genetic Disorders”
2. MDAnderson.org [2019]: “10 Skin Cancer Myths Debunked”
3. CDC.gov [2022]: “UV Radiation”
4. Cancer.net [2022]: “Skin Cancer [Non-Melanoma]: Risk Factors and Prevention”
Komentar
Belum ada komentar !