Benarkah Menggunakan Deodoran Setiap Hari Dapat Merusak Kulit?

[ilustrasi ketiak dan deodoran | canva.com]

MITOS: Sebagian orang percaya bahwa penggunaan deodoran setiap hari dapat merusak kulit ketiak karena deodoran mengandung bahan-bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi dan merusak lapisan kulit.

 

Sarah adalah pekerja kantoran yang tinggal di pinggiran kota. Sarah selalu peduli dengan penampilan dan kebersihan dirinya. Setiap pagi, ritualnya tidak pernah berubah: mandi, mencuci wajah, dan mengaplikasikan deodoran sebelum beraktivitas.


Namun, ada mitos yang beredar di antara teman-teman Sarah. Mereka berbicara tentang risiko penggunaan deodoran setiap hari katanya dapat merusak kulit ketiak. Sarah awalnya merasa cemas. Apakah selama ini dia telah merusak kulit ketiaknya tanpa menyadarinya?

Keesokan harinya, Sarah memutuskan untuk menggali lebih dalam. Dia mencari tahu tentang mitos ini dan menemukan bahwa bahan-bahan dalam deodoran sebenarnya tidak selalu merusak kulit ketiak. Beberapa orang mungkin mengalami iritasi, terutama jika mereka memiliki kulit sensitif atau alergi terhadap beberapa bahan kimia. Namun, banyak produk deodoran dirancang khusus untuk kulit sensitif dan menghindari bahan-bahan yang dapat menyebabkan masalah.

 

Sarah juga belajar bahwa pemilihan produk yang tepat dan menjaga kebersihan kulit ketiaknya sangat penting. Ia memastikan untuk tidak menggunakan deodoran setelah mencukur ketiaknya, menghindari produk dengan bahan kimia yang berpotensi merusak, dan memilih deodoran yang sesuai untuk jenis kulitnya.

 

Sarah menyadari bahwa seperti halnya mitos lainnya, penting untuk mencari informasi yang benar dan berdasarkan bukti. Penggunaan deodoran setiap hari, jika dilakukan dengan bijak dan dengan memilih produk yang tepat, tidak akan merusak kulit ketiak. Dia kembali pada rutinitasnya dengan lebih percaya diri dan pengetahuan yang lebih baik tentang perawatan kulitnya.

 

FAKTA:

ilustrasi ketiak dan deodoran 2 - Beautyversity.jpg

ilustrasi ketiak dan deodoran | canva.com

1. Alergi dan Iritasi Kulit: Beberapa deodoran mengandung bahan kimia seperti alkohol, pewangi, atau pewarna yang dapat menyebabkan iritasi atau reaksi alergi pada kulit sensitif. Namun, tidak semua orang akan mengalami masalah ini, dan banyak deodoran dirancang khusus untuk kulit yang sensitif.

 

2. Deodoran vs. Anti-perspiran: Penting untuk membedakan antara deodoran dan anti-perspiran. Deodoran bertujuan untuk mengendalikan bau tubuh dengan membunuh bakteri yang menghasilkan bau, sementara anti-perspiran mengurangi produksi keringat. Beberapa anti-perspiran mengandung aluminium yang dapat mengganggu beberapa orang. Penggunaan berlebihan atau penggunaan setelah mencukur ketiak yang baru dapat menyebabkan iritasi.


3. Pilihan yang Tersedia: Ada banyak pilihan deodoran yang lembut dan dirancang untuk kulit sensitif. Produk ini menghindari bahan kimia yang potensial menyebabkan masalah. Anda juga dapat memilih deodoran yang bebas alkohol atau bebas pewangi.

Baca Juga: 7 Mitos tentang Jerawat Batu

 

4. Kulit yang Beragam: Setiap individu memiliki jenis kulit yang berbeda. Apa yang bekerja dengan baik untuk satu orang mungkin tidak cocok untuk yang lain. Penting untuk mencari produk yang sesuai dengan jenis kulit Anda dan menghindari bahan yang dapat menyebabkan iritasi.

Rekomendasi:

▪ Jika Anda memiliki kulit sensitif atau pernah mengalami iritasi akibat penggunaan deodoran, pertimbangkan untuk mencari deodoran khusus untuk kulit sensitif atau bahan-bahan alami.

▪ Jangan mencukur ketiak sebelum mengoleskan anti-perspiran, karena kulit yang terluka lebih rentan terhadap iritasi.

▪ Jika Anda mengalami masalah kulit yang parah atau reaksi alergi yang serius, segera hentikan penggunaan produk dan konsultasikan dengan dokter kulit.

Jadi, apakah penggunaan deodoran setiap hari dapat merusak kulit? Ini tergantung kepada jenis kulit Anda dan produk yang Anda gunakan. Penting untuk memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan kulit Anda dan mengikuti petunjuk pemakaian. Iritasi atau reaksi alergi yang serius adalah pengecualian, bukan aturan, dan harus segera ditangani. [][Eva Evilia/TBV]

Inspirasi:

1. SheKnows.com [2019]: 7 Myths About Deodorant, Busted

2. Scence.com [2020]: 5 Natural Deodorant Myths to Stop Believing

3. ProverbSkin.com [2021]: True or False? Uncovering Natural Deodorant Myths

4. WildStone.in [2022]: Let's Bust Some Deodorant Myths!

 

*penulisan artikel ini dibantu ChatGPT

 

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !