Benarkah Stres Bukan Jadi Salah Satu Penyebab Munculnya Jerawat?

MITOS: Stres bukan jadi salah satu penyebab munculnya jerawat.


FAKTA: Jerawat adalah masalah kulit yang umum, terutama di kalangan remaja dan orang muda. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan jerawat, termasuk perubahan hormonal, pola makan, genetika, dan perawatan kulit. Salah satu faktor yang seringkali menjadi perdebatan adalah stres. Apakah stres benar-benar berhubungan dengan munculnya jerawat? Mari kita tinjau apakah ada bukti ilmiah yang mendukung atau membantah hubungan ini.


1. Pengaruh Hormon: Faktor utama yang berkontribusi kepada jerawat adalah perubahan hormon, terutama pada masa pubertas. Hormon-hormon ini dapat merangsang produksi minyak berlebih oleh kelenjar minyak kulit [sebaceous gland]. Sementara stres dapat memengaruhi hormon, khususnya hormon kortisol, yang dikenal sebagai hormon stres, bukti ilmiah tentang sejauh mana hal ini berdampak kepada jerawat masih belum jelas.

 

2. Pengaruh Perilaku: Salah satu alasan mengapa beberapa orang berpikir stres berhubungan dengan jerawat adalah perilaku yang dapat berubah saat stres, seperti mengonsumsi makanan berlemak dan tidak sehat atau merokok. Ini mungkin memiliki dampak negatif kepada kulit dan memperburuk kondisi jerawat.

 

3. Studi Ilmiah yang Terbatas: Sayangnya, penelitian tentang hubungan langsung antara stres dan jerawat masih terbatas dan sering kali tidak konsisten dalam hasilnya. Banyak faktor yang memengaruhi jerawat, sehingga sulit untuk mengisolasi peran stres dengan tepat.

 

4. Individu Berbeda, Respon Berbeda: Setiap individu memiliki tingkat sensitivitas yang berbeda terhadap stres, dan dampaknya kepada kulit juga dapat bervariasi. Beberapa orang mungkin mengalami lonjakan jerawat saat stres, sementara yang lain mungkin tidak merasakan perubahan yang signifikan.

 

Meskipun beberapa orang mungkin merasa bahwa stres berdampak kepada munculnya jerawat, bukti ilmiah yang konsisten dan kuat tentang hubungan ini masih belum ada. Jerawat adalah masalah yang kompleks dengan banyak faktor yang berperan, dan sementara stres dapat memengaruhi kesejahteraan kulit secara keseluruhan, dampaknya kepada jerawat mungkin tidak begitu signifikan di setiap individu.


Apa Saja Penyebab Timbulnya Jerawat?

ilustrasi stres jerawat 2 - Beautyversity.jpg

ilustrasi stres jerawat | canva.com

Walau hubungan antara stres dan jerawat masih jadi perdebatan, stres dapat memicu perubahan hormonal yang memengaruhi produksi minyak kulit, yang pada gilirannya dapat memperburuk jerawat. Berikut ini adalah beberapa penyebab umum munculnya jerawat:

1. Perubahan Hormonal: Seperti telah dijelaskan di atas, perubahan hormon adalah penyebab utama jerawat, terutama selama masa pubertas. Peningkatan hormon androgen dapat merangsang kelenjar minyak kulit untuk memproduksi lebih banyak minyak, yang dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.

 

2. Kulit Berminyak: Orang dengan jenis kulit yang cenderung berminyak lebih rentan terhadap jerawat. Produksi minyak berlebih oleh kelenjar minyak dapat menyumbat pori-pori dan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan bakteri penyebab jerawat.


3. Pori-Pori Tersumbat: Poros-pori kulit yang tersumbat oleh sel-sel kulit mati, minyak, dan bakteri dapat menjadi tempat jerawat berkembang. Ketika pori-pori tersumbat, itu bisa menjadi titik awal terbentuknya komedo [hitam dan putih] dan jerawat.


4. Bakteri Propionibacterium acnes: Bakteri ini merupakan bagian normal dari kulit kita, tetapi ketika tumbuh secara berlebihan di dalam pori-pori yang tersumbat, ia dapat menyebabkan peradangan dan jerawat.

 

Baca Juga: Benarkah Mengonsumi Kacang Bisa Membuat Wajah Jerawatan?

 

5. Genetika: Kecenderungan untuk mengalami jerawat juga dapat memiliki komponen genetik. Jika salah satu atau kedua orangtua Anda mengalami jerawat, Anda mungkin memiliki risiko lebih tinggi.

 

6. Polusi dan Paparan Lingkungan: Paparan debu, polusi udara, dan zat kimia tertentu juga dapat memengaruhi kulit dan menyebabkan jerawat, terutama jika kulit tidak dibersihkan dengan baik.

 

7. Pemakaian Produk Kosmetik yang Tidak Cocok: Beberapa produk kosmetik mengandung bahan-bahan yang dapat menyebabkan penyumbatan pori-pori atau reaksi alergi di kulit, menyebabkan jerawat.

 

8. Makanan: Meskipun bukti ilmiah belum begitu kuat, beberapa studi menunjukkan bahwa makanan tertentu, terutama yang memiliki indeks glikemik tinggi [makanan yang dapat meningkatkan gula darah dengan cepat], dapat berkontribusi kepada jerawat.

Setiap individu dapat memiliki kombinasi faktor-faktor ini yang berperan dalam munculnya jerawat. Jerawat bukanlah masalah kulit yang hanya terkait dengan kebersihan pribadi; faktor-faktor genetik dan hormonal juga berperan besar dalam perkembangannya.

 

Beauties, menjaga kesejahteraan emosional Anda adalah faktor penting dalam menjaga kesehatan kulit dan tubuh secara keseluruhan. Stres yang kronis dapat memiliki dampak negatif kepada kesehatan umum, termasuk kulit. Oleh karena itu, upaya untuk mengelola stres dengan cara seperti olahraga, meditasi, dan tidur yang cukup tetap sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan kulit dan tubuh Anda. Jika jerawat Anda masih menjadi masalah, berkonsultasilah dengan seorang ahli kulit yang dapat membantu menilai penyebabnya dan memberikan perawatan yang sesuai. [][Eva Evilia/TBV]

 

Inspirasi:

1. WeMD.com [2011]: Stress and Acne

2. Time.com [2017]: You Asked: Can Stress Really Cause Acne?

3. HealthLine.com [2018]: The Relationship Between Stress and Acne

4. Glamour.com [2020]: How to Get Rid of Stress Acne

5. MedicalNewsToday [2022]: Is there a link between stress and acne?

 

*penulisan artikel ini dibantu ChatGPT

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !