Pengaruh Global Warming Terhadap Tubuh

[ilustrasi efek global warming | canva.com]

Seiring waktu berjalan, global warming terlihat semakin parah. Lingkungan yang bersih dan sejuk, kini berubah menjadi kotor dan panas. Air laut semakin naik setiap tahun dan dapat menenggelamkan pulau-pulau yang ada di bumi. Apa pengaruh terhadap tubuh manusia?

 

Sebelum membahas pengaruh global warming untuk tubuh manusia, kita perlu mengetahui definisinya terlebih dahulu. Global warming atau pemanasan global adalah suatu fenomena ketika suhu bumi mulai meningkat karena sinar UV matahari mudah masuk sehingga bongkahan es di kutub meleleh dan meningkatkan tinggi permukaan laut.

 

Penyebab global warming adalah menipisnya lapisan ozon karena polusi udara dari ulah manusia. Ditambah lagi dengan menumpuknya sampah di tanah serta tercemarnya air dengan minyak atau bahan kimia yang berbahaya sehingga lingkungan yang elok berubah menjadi lingkungan yang tidak aman untuk ditinggali.

 

Lantas apa pengaruhnya untuk tubuh kita? Berikut adalah beberapa contohnya:

1. Tubuh lebih cepat berkeringat

Suhu panas dapat membuat tubuh lebih cepat berkeringat. Keringat tersebut bercampur dengan bakteri dan menciptakan bau badan. Bau badan tersebut dapat membuat Anda tidak nyaman, dan orang-orang di sekitar pun akan merasakan hal yang sama.

 

2. Kulit lebih cepat berminyak

Selain berkeringat lebih banyak, suhu yang panas karena global warming dapat mengubah pH dalam tubuh sehingga produksi minyak akan meningkat. Produksi minyak tersebut dapat memicu munculnya jerawat dan komedo dalam jumlah yang banyak.

3. Kulit cepat kering

Dengan suhu yang semakin panas, air dalam tubuh lebih cepat habis dari biasanya. Dehidrasi tubuh dapat menghilangkan kelembapan yang ada di dalam kulit sehingga kulit akan terasa kering.

 

4. Kulit mudah terserang sinar UV

Karena lapisan ozon yang semakin menipis, sinar UV matahari dapat masuk ke bumi dengan mudah. Jika sinar UV tersebut terkena kulit manusia dapat membuat kulit terasa terbakar dan meningkatkan risiko terkena kanker kulit. Selain itu sinar UV dapat membuat kulit cepat mengerut sehingga mengubah penampilan seseorang menjadi tampak lebih tua.

 

Baca Juga: 7 Gaya Hidup yang Dapat Merusak Kulit

 

5. Pernapasan semakin sesak

Sistem pernapasan berfungsi untuk memberikan oksigen ke tubuh dan membuang karbondioksida dari dalam tubuh. Dengan semakin menumpuknya polusi udaha dan karbondioksida di lingkungan, pernapasan akan terganggu dan meningkatkan risiko penyakit paru-paru atau jantung.


6. Mudah terkena penyakit

Karena polusi, radikal-radikal bebas dapat menyebar dengan lebih mudah. Radikal-radikal tersebut dapat memicu berbagai jenis penyakit seperti infeksi virus atau jamur, demam berdarah, dan malaria.

Untuk mengatasi masalah-masalah diatasi, Anda cukup melakukan skincare rutin seperti menggunakan moisturizer untuk menjaga kelembapan, sunscreen untuk melindungi dari sinar UV, dan cleanser untuk membersihkan kotoran yang menempel. Selain itu, kita juga harus mulai sering menggunakan topi, masker, kaos lengan panjang, dan celana panjang ketika beraktivitas di luar ruangan, agar tubuh terlindungi dari serbuan radikal bebas.

 

Kondisi pemanasan global ini, bukan saja sudah sangat parah, tetapi juga sulit dihilangkan. Kendati begitu, ada beberapa cara untuk memperlambat efek global warming dengan mengurangi produksi gas karbon, membersihkan lingkungan, dan mengimplementasikan 3R [reuse, reduce, recycle] terhadap limbah di sekitar kita.

 

Global warming tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga dapat merusak tubuh manusia. Anda perlu melindungi tubuh agar tidak menderita karena efek global warming serta mulailah peduli terhadap bumi yang sudah tercemar ini. [][Haykal Denyut Pertama/TBV]

 

Sumber:

1. Healthline.com [2022]: How Climate Change Can Impact the Health of Your Skin, Plus What to Do About It
2. Lung.org [2023]: Climate Change and Lung Health

 

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !