Seminar Terapi Pori Generasi Masa Depan

[Ilustrasi pori-pori terbuka | foto: xframe.io]

Catatan Redaksi: Masih dari gelaran Indonesia Cosmetics Ingredients [ICI] 2022 yang dihelat di JIExpo Kemayoran Jakarta 25-27 Oktober lalu, ada sejumlah materi seminar yang menarik disimak. Kami akan menurunkannya dalam sejumlah artikel berikut ini.

 

Konsumen kecantikan dari segala usia, jenis kelamin dan jenis kulit umumnya mengeluhkan pori-pori yang membesar. Dianggap sebagai tanda penuaan dini, ukuran pori-pori telah menjadi perhatian seperti garis-garis halus dan kerutan.

 

Sedemikian pentingnya masalah ini bagi konsumen yang sangat memperhatikan keindahan dan kesehatan kulit, sehingga istilah baru telah diciptakan untuk menggambarkan fiksasi dengan ukuran pori, yaitu ‘poreksia’.

 

Faktor yang paling utama penyebab pori-pori membesar, adalah karena faktor genetik dan lingkungan, yang disebut dengan parakeratosis dan kerapuhan dermis.

 

Givaudan Active Beauty memperkenalkan Neoporyl, bahan aktif yang mengurangi ukuran pori-pori yang membesar dengan menargetkan akar penyebab biologis parakeratosis, perubahan struktur epidermis, dan kerapuhan dermis.

 

Bahan aktif baru ini dibuat oleh biokatalisis, yang menawarkan keampuhan akan pori-pori yang membesar menjadi mengecil hanya dalam satu minggu.

 

Baca Juga: Seminar Cara Melindungi Kulit di Era Digital

 

Mathias Fleury, Kepala Kategori Aktif untuk Kecantikan Aktif, mengatakan, “Para ahli kami di Fisiologi Kulit dan Bioteknologi Putih telah merancang Neoporyl, kompleks inovatif berdasarkan sumber energi biomimetik dan asam amino utama, untuk mengatasi fenomena biologis parakeratosis dan kerapuhan kulit.” Menurutnya, bahan aktif yang mereka hasilkan mampu membatasi hiperdiferensiasi di epidermis, mengurangi kepadatan sel berinti di Stratum Corneum, mengembalikan produksi kolagen di dermis yang rapuh, dan meningkatkan produksi kolagen dan dekorin yang matang.

 

Tes klinis yang telah dilakukan sebelumnya, telah menunjukkan pengurangan ukuran pori yang signifikan pada sukarelawan wanita Kaukasia hanya dalam dua minggu. Hal ini tidak tergantung dari rentang usia mereka [dilakukan kepada sukarelawan di segala jenis umur, tanpa ada batasan umur minimal atau maksimal].

 

Kemudian dengan peningkatan kemanjuran selama masa percobaan dua bulan, turun menjadi -24% dibandingkan plasebo.

 

Manfaat serupa dirasakan di antara pria Asia, dengan efek signifikan pada ukuran pori hanya dalam satu minggu, hingga 2,4 kali lebih baik daripada plasebo dengan tambahan perbaikan penampilan kulit. [][Shinta Larasati Supadi/TBV]

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !