Serba-serbi Perm Rambut

[ilustrasi perm rambut | freepik.com/valuavitaly]

Mengganti style rambut adalah suatu hal yang menyenangkan untuk dilakukan. Banyak sekali cara untuk mengganti style rambut Anda, salah satunya adalah dengan cara melakukan perm rambut. Namun apa itu perm, dan bagaimana cara melakukannya?

 

Permanent atau perm adalah sebuah cara mengganti style rambut dengan memberikan bahan-bahan kimia ke rambut, agar mudah diatur. Bagian rambut yang terkena bahan kimia ini adalah keratin yang merupakan kandungan terbanyak dalam struktur rambut.

 

Ada banyak sekali bahan kimia yang bisa diberikan ke rambut untuk melakukan perm, di antaranya adalah:

 

1. Amonium tioglikolat

2. Gliseril mono tioglikolat [untuk rambut rapuh]

3. Kopolimer akrilat

4. Amonium hidroksida

5. Amonium tioglikolat

6. Amo dimetikon

7. Cocamidopropil betaina

8. Aditif warna

9. Parfum

10. Polyquaternium-11

11. Kopolimer stirena/akrilat

 

Semua bahan ini aman untuk rambut dan jika Anda ingin tahu apa yang salon Anda pakai untuk melakukan perm rambut, Anda bisa tanya saja kepada mereka. Berbeda dengan bleaching, perm rambut tidak akan merusak rambut, melainkan hanya akan melemahkan dan mengeringkan helai rambut.

 

Meski begitu, perm rambut bisa saja berbahaya, jika bahan kimia yang digunakan tidak digunakan dengan benar. Jika Anda memiliki rambut yang rusak, jangan lakukan perm rambut karena akan membuat rambut tambah rusak. Perm jangan dilakukan untuk anak-anak berumur 13 tahun ke bawah, karena ada risiko terkena kanker payudara.

 

Baca Juga: Bleaching, Proses Sebelum Mewarnai Rambut

 

Perm rambut juga memiliki banyak jenis, tergantung ukuran dan cara dengan hasil yang berbeda. Di antaranya adalah:

 

1. Body Wave

Jenis ini menggunakan roller rambut yang dapat menghasilkan rambut yang ikal yang halus. Roller rambut tersebut akan disimpan secara tidak sejajar agar bisa terlihat lebih alami.

 

2. Multi-textured

Sesuai namanya, jenis ini menghasilkan rambut keriting dengan tekstur yang berbeda di setiap helai rambutnya karena cara ini menggunakan dua jenis pengeriting dengan ukuran berbeda.

 

3. Partial

Jenis ini hanya akan mengeriting bagian ujung rambut sehingga menciptakan rambut yang ujungnya bervolume dan mudah diurus.

 

4. Root

Jenis ini hanya memberikan volume rambut yang dekat dengan kulit kepala. Membuat rambut di bagian akar lebih bervolume dan sisanya natural. Jenis ini tidak menggunakan alat pemanas.

 

5. Spot

Jenis ini hanya melakukan perm satu bagian dari rambut yang dinginkan dan teksturnya akan sesuai apa yang Anda minta.

 

6. Stacked

Seperti partial, jenis ini mengeriting ujung rambut. Namun, jenis stacked juga mengeritingkan bagian tengah rambut.

 

7. Straight

Jenis ini berbeda dengan perm jenis lain karena sesuai namanya, straight membuat rambut jadi lurus. Alat yang dipakai untuk perm jenis ini adalah catokan rambut.

 

8. Spiral

Jenis ini menggunakan pengeriting yang bentuknya lebih kurus dan menggunakannya secara vertikal untuk menghasilkan rambut yang keriting dengan volume yang bervariasi. Jenis ini tidak menggunakan alat pemanas.

 

Setelah melakukan perm rambut, usahakan agar rambut tidak basah selama 48 jam. Karena jika rambut yang telah di perm basah, akan merusak rambut dan prosesnya. Jadi, usahakan menggunakan shower cap saat mandi, hindari aktivitas yang membuat keringat, dan tunda dulu keinginan untuk berenang.

 

Walaupun kepanjangannya permanent, perm rambut tidak akan bertahan selamanya. Hanya sekitar tiga sampai enam bulan. Namun, ada beberapa cara untuk menambah perm dapat bertahan lama seperti lebih sering menggunakan conditioner daripada mencuci rambut,  tidur secara tengkurap, agar tidak memberi tekanan kepada rambut, dan gunakan sisir yang lebih halus agar tidak merusak struktur perm rambut.

 

Jadi Beauties, sekarang Anda makin mengerti soal perm rambut, jenis-jenisnya, dan cara membuatnya bertahan lama. Selamat mencoba. [][Haykal Denyut Pertama/TBV]

 

Sumber:

1. Healthline.com [2018]: How Long Does A Perm Last? And 12 Other FAQs About Maintenance and More

2. Webmd.com [2022]: What to Know About Hair Perms

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !