Workshop Pembuatan Lipstik ParagonCorp di ITTC

[workshop pembuatan lipstik dari ParagonCorp | @hagihagoromo]

Pengantar Redaksi

Seminar Nasional dan Workshop bertema “Innovative Trends and Technology in Cosmetics” [ITTC] yang digelar beberapa waktu lalu di Universitas Padjajaran menghasilkan banyak ilmu dan membuka wawasan tentang kemajuan kosmetik Indonesia. Redaksi Beautyversity akan menurunkan tulisan tentang materi seminar dan workshop agar yang tidak ikut acara tersebut tetap dapat mendapat ilmunya.

 

Workshop di ITTC yang eksklusif untuk 40 pendaftar pertama ini merupakan workshop formulasi lipstik yang dipandu Stacy Marceline, S.T. dan apt. Sheila Windy Komara, S.Farm. Keduanya merupakan decorative scientist dari ParagonCorp.

 

Workshop dimulai dengan membahas pengertian kosmetik yaitu sebuah zat yang dibuat untuk dipakai di bagian eksternal dari tubuh manusia, untuk membersihkan, mengharumkan, mengubah penampilan, menghilangkan bau yang tidak diinginkan, dan melindungi, atau membuatnya tetap dalam kondisi yang bagus. Kosmetik jenis warna memiliki fungsi untuk memperindah penampilan, di antaranya menonjolkan mata, bibir, dan kuku, atau menyembunyikan masalah-masalah kulit.

paragon 2.jpg
workshop pembuatan lipstik dari ParagonCorp | @hagihagoromo

 

Kosmetik berdasarkan warna dikategorikan berdasarkan fungsi dan bentuk. Fungsi dibagi menjadi face color [foundation, blush, contour], eye color [mascara, eyeliner, eyeshadow], lip color, dan nail color. Sementara itu, bentuk dibagi menjadi powder, liquid/cream [water based, O/W emulsion, W/O or W/Si emulsion, anhydrous], stick, dan pencils.

 

Produk seperti lipstick, camouflage, concealer, cream foundation, liquid lip, dan lip balm memiliki sifat semisolid yang berada di pertengahan antara padat dan cair. Mayoritas dari bahan untuk membuatnya adalah minyak dan lilin dan tidak mengandung air sama sekali.

 

Bahan-bahan utama dari produk semisolid adalah lilin, minyak, colorant, dan bahan aditif. Lilin dipakai untuk memberikan struktur, kepadatan, membuat produk mengilap ketika dipakai, dan mudah untuk dibentuk saat proses produksi.

 

Pemakaian minyak dalam produk semisolid adalah sebagai moisturizer, membuatnya mudah menyebar, mengatur tekstur, memberikan tekstur halus dan licin ke dalam formulasi dan sebagai emolien. Colorant seperti TiO2, pigment, dan lakes dipakai untuk memberikan warna dan menutupi kulit. Bahan aditif yang biasanya dipakai adalah anti-oksidan, preservative, film former, filler/spherical powder, gelling agent, fragrance, dll.

 

Baca Juga: Seminar Teknologi Inovasi ParagonCorp di Industri Kosmetik

 

Setiap jenis produk semisolid memiliki ratio lilin dan minyak yang berbeda. Lip gloss pot memiliki 5-10% lilin, 70-80% minyak dan semisolid, 5-10% pigment/powder, dan tidak mengandung volatile. Creamy lipstick high shine memiliki 10-15% lilin, 60-70% minyak dan semisolid, 10-15% pigment/powder dan tidak mengandung volatile. Long wear lipstick memiliki 15-20% lilin, 35-45% minyak dan semisolid, 10-15% pigment/powder dan 15-20% volatile. Transfer proof lipstick mempunyai 10-15% lilin, 10-25% minyak dan semisolid, 10-20% pigment/powder, dan 35-40% volatile.

 

Langkah pertama dalam pembuatan lipstick adalah mencampur preservative, anti-oksidan, pigment, dan minyak ke sebuah wadah yang memiliki suhu ruangan. Campuran tersebut akan menjadi wetted pigment dan akan dimasukan ke dalam three roll mills untuk dijadikan pasta. Sementara menunggu pastanya terbentuk, campuran minyak dan lilin diaduk dalam suhu 85 derajat Celcius.

 

Setelah pasta sudah jadi, gunakan stirrer untuk mencampur pasta, campuran minyak dan lilin, dan bahan aditif dengan suhu 75 derajat Celcius. Hasil dari pencampuran tersebut adalah lipstick yang masih cair yang perlu diperiksa warnanya, jika masih belum cocok ditambahkan bahan pewarna lagi. Jika sudah cocok warnanya, maka kembali lagi diaduk dalam stirrer dengan suhu 75 derajat Celcius lalu diaduk lagi secara manual dengan suhu di bawah 75 derajat Celcius. Setelah selesai diaduk, masukkan ke dalam lipstick mold agar bisa mencetak lipstick, dan langkah terakhir, masukkan ke dalam kemasan.

 

Setelah proses pembuatan produk sudah selesai, perlu dilakukan beberapa pengujian untuk melihat keoptimalan produk. Penggunaannya dibagi berdasarkan tes instrumen dan evaluasi sensori. Tes instrumen terdiri dari breaking load test dan uji melting point. Evaluasi sensori terdiri dari warna dari produk, intensitas, coverage, dan tekstur.

 

Pembuatan lipstick harus dikerjakan dengan teliti dan dengan jumlah bahan yang akurat agar dapat memberikan hasil optimal tanpa ada kekurangan apapun. [][Haykal Denyut Pertama/TBV]

 

Sumber:

Materi Presentasi Workshop Pembuatan Lipstik ParagonCorp

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !