Mitos sunscreen beracun tidak memiliki dasar ilmiah. Sunscreen aman digunakan dan penting untuk mencegah kerusakan kulit akibat sinar UV.
Menurut American Academy of Dermatology [AAD], sunscreen adalah salah satu produk paling teruji dalam industri perawatan kulit. Semua bahan aktif harus melalui evaluasi keamanan yang ketat sebelum digunakan dalam produk komersial.
Justru tidak memakai sunscreen jauh lebih berbahaya. Paparan UV tanpa perlindungan meningkatkan risiko kanker kulit, penuaan dini, flek, dan kerusakan sel kulit dalam jangka panjang.
Mitos-Mitos Populer tentang Sunscreen yang Bikin Orang Takut
Mitos pertama: sunscreen mengandung bahan beracun yang bisa merusak organ. Sampai saat ini, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut.
Mitos kedua: mineral sunscreen lebih aman 100% dibanding chemical sunscreen. Padahal, keduanya sama-sama aman digunakan selama mengikuti regulasi batas konsentrasi.
Mitos ketiga: sunscreen bisa menyebabkan gangguan hormon. Beberapa bahan sedang diteliti, namun tidak ada konfirmasi ilmiah bahwa sunscreen memicu gangguan signifikan pada tubuh manusia.
Mitos keempat: tidak perlu sunscreen jika berada di dalam ruangan. Faktanya, sinar UVA tetap menembus kaca dan dapat merusak kulit.
World Health Organization [WHO] menyatakan bahwa paparan UV adalah penyebab utama kanker kulit. Sunscreen adalah pelindung pertama yang terbukti menurunkan risiko tersebut.
Bahan seperti avobenzone, octocrylene, dan oxybenzone telah dipelajari selama puluhan tahun. European Commission's Scientific Committee on Consumer Safety [SCCS] menyebutkan bahwa bahan-bahan ini aman pada konsentrasi yang diatur.
penulisan artikel ini dibantu AI dan telah melewati proses kurasi Redaksi